진실

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bunyi suara alarm langsung membangunkan Cindy dari tidurnya. Kedua tubuhnya langsung bangun secepat kilat. Ia memegang rambutnya dan mencoba menarik beberapa helai.

"Aneh, kenapa rambutku harum? Bukankah aku tadi malam ketiduran dan lupa mandi setelah dilempari telur?"

Ia menoleh ke tubuhnya, dan baru menyadari, bajunya sudah berubah. Ia tidak lagi memakai pakaiannya dari bandara. Kedua matanya langsung mengarah ke pintu, disitulah ia sadar. Ia bukan lagi di rumahnya, tapi ia sekarang berada di dorm Bangtan.

"Shit!" umpat Cindy sambil mencoba perlahan-lahan mengintip keluar pintunya. Ia bisa mendengar suara ketawa para member dari kejauhan. Sebenarnya, ia lapar sekali, namun ia tidak berani keluar begitu saja. Selain lapar, ia benar-benar butuh toilet. Ia mencoba memikirkan rute-rute agar tidak tertangkap para member.

'Ah! Aku bisa lewat belakang sofa, lalu ketika mereka tidak melihat, aku bisa langsung berjalan ke arah toilet bawah tangga.'

Perlahan-lahan, ia membungkuk dan berjalan melalui belakang sofa, ia berjalan dengan begitu pelan agar ia tidak mengeluarkan suara.

Baru saja ketika ia diujung sofa, tiba-tiba suara perutnya mengkhianatinya.

"Cindy-ssi?" panggil Seok-jin dari kejauhan. Seketika itu, enam pasang mata langsung menyorot keberadaan Cindy.

Terpaksa, Cindy keluar dari tempat persembunyiannya. Seketika itu, keenam member itu langsung menatapnya dengan melongo.

"Itu kan. . ."
"Bajunya . . ."
"Seok-jin hyung!"

Setelah itu, sarapan mereka tidak henti diisi dengan lelucon soal Seok-jin. Namun, dari awal bergabung duduk, Seok-jin sudah merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Cindy. Ia memang terlihat tersenyum, namun senyumnya bukanlah senyum bahagianya. Itu hanyalah sekedar senyuman untuk menutupi rahasia-rahasianya.

Tepat ketika Cindy ingin mengangkat sendok ke arah mulutnya, suara TV tiba-tiba terdengar.

"CEO K dari Kang Enterprises mengatakan bahwa ia tidak akan menuntut Chef C atas aborsi yang terjadi pada keluarganya. Setelah tiba di bandara kemarin, Chef C tidak dapat ditemukan di rumahnya, sehingga banyak yang curiga bahwa ia mungkin berniat kabur ke luar negeri lagi. Sekian laporan hari ini. Saya Kim So-rae, dan ini adalah Morning News."

Seketika itu, kedua tangan Cindy serasa kehilangan seluruh kekuatannya. Sendok yang awalnya ia pegang kini jatuh seketika.

"Jangan terlalu pusing dengan pandangan publik, mereka hanya mengecam seenak hati mereka." ujar Tae-hyung untuk memecahkan suasana ruangan yang begitu kaku. Namun, Cindy tidak bisa membalasnya karena tenggorokannya terasa kaku.

Disaat itulah, ponsel Cindy tiba-tiba berbunyi.

"Cindy-ssi, para media kini berusaha mendobrak pintu bakery kita, eddeokhajyo? [bagaimana ini]" ujar sang asisten panik.

"I'll be right there." balas Cindy panik. Ia langsung meninggalkan sarapannya dan berlari keluar pintu dengan sepatunya. Ia bahkan lupa bahwa ia belum mengganti bajunya dari pijama milik Seok-jin. Namun kini, di pikirannya hanya ada satu hal yang harus ia lakukan. Ia harus mengklarifikasi segala hoax mengenai hubungannya dengan Kang Dong-wook.

🌹🌹🌹

"Stop!" teriak Cindy dari kejauhan. Ia berjalan dengan langkah tegar menuju lautan para reporter yang berdiri di depan tokonya. Di matanya, lautan tersebut seakan-akan tidak sabar untuk melahapnya. Meskipun ia sedikit khawatir, ia tidak ingin mereka melihatnya sebagai penakut.

"Saya disini untuk mengklarifikasi mengenai hubunganku dengan CEO dari Kang Enterprise. Kami tidak memiliki hubungan apapun. Oleh karena itu, silahkan kalian semua pergi dari sini." tegas Cindy.

"Tapi meskipun begitu, kau tidak seharusnya membunuh anak kecil yang tidak berdosa."

Kedua mata Cindy langsung membara ketika ia mendengar kalimat itu, ia tidak terima dianggap sebagai ibu yang teledor.

"Sekali lagi, aku mempertegas, CEO dari Kang Enterprise tidak memiliki hubungan apapun denganku. Anakku bukan miliknya, tapi satu hal yang pasti ia pun tidak berhak mengambil anakku dariku."

Satu ucapannya itu membuat para reporter serempak kebingungan. Sang asisten langsung berlari menuju Cindy dan memberinya sebuah amplop dari rumah sakit. Cindy tidak tanggung-tanggung mengangkat secarik kertas di dalamnya ke arah para reporter.

"Ini adalah bukti, bahwa pembunuh dari anakku tidak lain adalah CEO dari Kang Enterprise."

Seorang reporter langsung mengangkat suara, "Tapi, jika Kang daepyonim [CEO atau pejabat tinggi] bukan suamimu, terus siapa ayah dari anak di kandunganmu?"

Seketika itu, seluruh tenggorokan Cindy terasa tercekik. Entah kenapa ia tidak bisa mengeluarkan suara untuk membalas reporter itu. Ini langsung menimbulkan kekacauan di antara para reporter yang penasarannya bukan main.

"Siapa ayahnya?" teriak salah seorang reporter lain.

Sang asisten mulai menyadari ada sesuatu yang salah dengan Cindy. Ia langsung perlahan-lahan mencoba mendorong para reporter yang menyodorkan mic terlalu dekat dengan Cindy.

Disaat itulah, sebuah suara terdengar dari arah berlawanan, "Ayah dari anak kandungannya Chef Cindy Kim ada disini."

Para lautan reporter langsung memutar arah mereka dan berlari menuju Seok-jin. Mereka terkejutnya bukan main, mengingat bahwa Seok-jin adalah member dari Bangtan yang memiliki ketenaran luar biasa.

"Seok-jin ssi, apa hubunganmu dengan Kang Dong Wook?"
"Mengapa CEO dari Kang Enterprise mengatakan bahwa ia lah ayah dari anak kandung Cindy Kim?"
"Sejak kapan kau berhubungan dengan Chef Cindy?"

Seok-jin perlahan-lahan berjalan melewati lautan reporter itu menuju Cindy. Ia langsung mengangkat Cindy dan menggendongnya menuju mobilnya.

"Saya rasa, hari ini, sesi pertanyaannya cukup sampai sini saja."

Ia langsung memasuki mobil sedannya dan menancap gas jauh menghindari para reporter. Cindy masih tidak bisa percaya apa yang baru saja terjadi barusan.

"M-Mengapa kau melakukan itu?"

"Mwol? [Apa]" tanta Seok-jin kembali.

"Mengapa kau harus pergi kesitu dan mengatakan bahwa kau adalah ayah dari anak kandungku."

"Keugeon jinsilinikka [Karena itu memang kebenarannya]"

"Apa kau tidak takut menghadapi fans, media, dan bahkan kegagalan?"

"Kenapa aku harus mengkhawatirkan semua itu? Toh Tae-hyung, Jung-kook, dan Ji-min juga baik-baik saja setelah mengungkapkan kebenarannya."  balas Seok-jin dengan santai.

Cindy benar-benar tidak percaya bahwa pria ini begitu bodoh untuk tidak menyadari dampak dari kelakuannya, "Tapi, aku berbeda. Soo-yeon adalah Producer, Soo-jung adalah CEO, Camillia adalah bangsawan Inggris, geunde na neun— [tapi aku]"

"Cindy-ssi, kau tahu apa yang mereka bertiga katakan padaku semalam ketika membawamu ke dorm kita? Mereka mengatakan bahwa selama perasaanku tulus padamu, semua akan baik-baik saja. Tapi ada satu syarat lagi yang sangat penting demi kelangsungan hubungan kita."

"Apa itu?"

"Aku hanya ingin . . . kau percaya padaku."

Cindy terdiam seketika, ia benar-benar tidak tahu bagaimana harus membalas Seok-jin.

"Aku hanya butuh kau percaya padaku, dan rela menjalani ini bersama denganku. Na reul mideojullae? [apakah kau bisa percaya padaku]"

— End of Chapter Twenty Two : 진실 —

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro