Day 5 - Hadiah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku tersenyum kecil saat melirik kotak yang kubawa. Euforia dan rasa bangga kembali terasa memenuhi relung hatiku. Langkah kakiku melambat saat semakin dekat dengan pekarangan rumah.

Ada banyak anak-anak yang sedang bermain di teras sore ini. Ada Trio R yang sedang sibuk bermain kejar-kejaran, Vie dan Xandria yang bermain lompat tali, juga beberapa anak-anak lain yang bermain di teras. Jelas aku takkan bisa melewati teras dengan aman tanpa kehebohan dari mereka.

"Kak Via bawa apa itu?"

Baru satu langkah melewati pagar, Rio sudah bertanya dengan suara melengking miliknya.

"Wah, donat ya Kak? Mauuu." Vie langsung menyerbu ke arahku. Sedetik kemudian, aku sudah duduk di teras dengan pasrah sambil membuka kotak donat yang sedari tadi kubawa.

Sekelumit rasa haru menyelimuti hatiku saat mereka antusias mengambil donat dari kotak yang kubawa. Tak banyak memang, tapi setidaknya cukup untuk semua.

"Ada apa ini, rame-rame?" Bunda Dyah tampak baru muncul di ambang pintu.

Aku tersenyum sumrigah melihat sosoknya. Lalu mengambil kotak donat dengan isinya yang mungkin tinggal beberapa.

"Bunda, ini ...." suaraku terdengar serak. Berdeham sedikit, aku mencoba meredam kegugupanku.

"Kak Via baru dapet gaji pertama dari kerjaan freelance. Pengen beliin ini aja buat adek-adek. Bunda mau?" tawarku malu dengan nada gugup. Bunda sebenarnya sudah tahu aku bekerja sebagai freelance content writer sejak sebulan yang lalu. Tapi tetap saja, rasa gugup melandaku karena ini kali pertama aku bisa membelikan sesuatu untuk Bunda dari hasil keringatku sendiri.

Seulas senyum tulus terbit di wajah berumur setengah abad di hadapanku. Membuat semua kegugupan dan ketakutanku sirna seketika.

Umurku mungkin masih sangat muda untuk merumuskan mimpi-mimpi yang ada di hadapan. Aku bahkan belum tahu apakah akan serius menekuni pekerjaan freelance-ku saat kuliah nanti atau menjadikannya selingan saja. Tak mengapa, meski baru menginjak 18 tahun, setidaknya aku punya cara untuk menerbitkan senyum milik orang-orang yang kusayang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro