LL1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" Kita tak ada pilihan lain sayang "

" Takkan kita nak khawin kan Cait dengan adik Aysar? Budak tu muda setahun dari Cairo , bang"

" Kita ada pilihan lain ke sayang?"

" Tak ada kan? ke awak nak kita batalkan je perkahwinan ni? "

" Apa-apapun kita tanya Cait dulu, biar dia yang buat keputusan "

" Mommy , kenapa berkumpul ni ?" soalku apabila melihat kedua orang tuaku dan bakal mentuaku berkumpul di ruang tamu.

" Cait " panggil Puan Raysa ibu kepada Aysar tunang ku .

" Kenapa ummi? "

" Maafkan ummi Cait "

Keliru dengan maaf yang dipinta aku mula melilau kan mata melihat sekeliling . Pucuk surat yang diletakkan di atas meja di ambil dan di baca. Terbeliak mata membaca surat tersebut . Mata mula mencari bakal mentua untuk meminta penjelasan . Hanya tangisan sebagai balasan .

" Macam mana ni , mommy " aku cuba berlagak tenang walau hati gundah gulana.

" Maafkan ummi , Cait "

" Sekarang bukan waktu untuk minta maaf , mommy kita batalkan majlis ni ya? " Majlis akad nikah akan diadakan pada esok hari . Takkan la tanpa pengantin lelaki?

" Tak boleh Cait , takkan nak batalkan , malu keluarga kita nanti " bangkang daddy.

" Habis takkan nak teruskan tanpa pengantin lelaki? "

" Cait... khawin dengan Asytar ya nak? " pujuk daddy.

" Asytar? Adik Aysar ? Budak yang muda 2 tahun dari Cait? No daddy dia budak lagi "

" Cait itu je pilihan yang kita ada , takkan kita nak biar keluarga kita dapat malu ?"

" Daddy dia muda lagi... Tengah belajar lagi tu "

" Tak apa Cait , pasal pelajaran tu tau lah Abi setel " sampuk abi, ayah kepada Aysar.

" Abi ni bukan pasal pelajaran, dia nak ke khawin dengan Cait?"

" Itu Abi boleh pujuk dia , Cait "

" Mommy daddy..."

" Sorry Cait , ini je jalan yang kita ada"

🌹🌹🌹🌹 🌹

" Tak nak lah Abi "

" Asy belajar lagi, macam mana nak tanggung anak orang "

" Asy jangan risau , abi still akan bagi allowance setiap bulan sampai Asy habis belajar "

" Tapi Abi.."

" Asy boleh ya? " sampuk ummi.

" Ummi kesian dengan keluarga Cait, kesian diorang "

" Cait setuju ke ummi.. abi? "

Abi hanya tersenyum hambar.

🌹🌹🌹🌹 🌹

" Asytar Aqra bin Azhad "

" Saya "

" Aku nikahkan dikau dengan puteriku Caitlin Alika binti Ahmed Adem dengan mas khawinnya 6613.21 ringgit tunai "

" Aku terima nikahnya Caitlin Alika binti Ahmed Adem dengan mas khawinnya 6613.21 ringgit tunai "

" Sah? "

" Sah," serentak ketiga-tiga saksi itu menjawab.

" Alhamdulillah," ucap daddy penuh dengan rasa syukur.

Dengan sekali lahfaz aku telah memegang satu tanggungjawab yang besar. Tak pernah terdetik olehku untuk berkhawin di awal usia 20 tahun. Berkhawin pula dengan perempuan yang berusia 3 tahun lebih tua dariku. Kaki di bawa melangkah menjauhi meja akad nikah , tempat yang sedikit tersembunyi di tuju untuk menunaikan solat sunat nikah.

" Asytar "

Kepala di pusing untuk melihat gerangan tersebut. Caitlin Alika, wanita yang baru sahaja menjadi isteriku beberapa minit yang lalu.

" Awak nak solat sunat nikah? "soalannya aku balas dengan anggukan kecil.

" Saya solat sekali " pintannya sebelum mengambil tempat di belakangku.

Solat nikah di lakukan bersama. Buat pertama kalinya aku menjalankan tugas sebagai seorang imam dalam rumah tangga yang tidak pernah ku impikan. Sesudah sahaja solat sunat nikah kami beransur ke tempat tadi untuk meneruskan adat resan iaitu acara pembatalan air sembayang . Cincin dari tangan ummi di ambil dan di sarungkan ke tangan si isteri.

🌹🌹🌹🌹 🌹

Gigil tanganku apabila Asytar menyuakan tangannya untuk menyarungkan cincin di tanganku. Tangan di hulurkan walaupun getaran masih tersisa. Cincin di sarungkan ke tanganku. Tiba giliranku untuk menyarungkan cincin kepadanya. Cincin yang dihulur oleh Mommy telah selamat berada dijariku . Tangan milik Asytar yang sedia dihulurkanku gapai sebelum menyarungkan cincin kepadanya. Tangan kekar miliknya dikucup lembut . Kedengaran flash bertalu-talu sebelum aku di arahkan untuk mendongakkan kepala. Mulut milik Asytar terkumat-kamit melafazkan sesuatu sebelum mengucup lembut dahiku. Air mata yang ditahan mula gugur seiring dengan kucupan itu. Asytar menyeka lembut air mataku sebelum menjauhkan badannya dariku.

" Cait " panggil ummi selepas semua mula beransur ke dewan untuk menjamu selera sementelah majlis sanding akan diadakan di dewan yang berdekatan dengan masjid.

" Ya ummi? "

" Maafkan ummi "

" Bukan salah ummi benda ni terjadi"

" Tak ini salah ummi sebab manjakan sangat si Aysar tu"

Aysar , lelaki yang sepatutnya menjadi suamiku hari ini telah lari membawa diri ke perantauan. Alasan yang diberi sangat tidak masuk akal. Katanya belum bersedia menjadi suamiku. Padahal dirinya yang beria-ria menyiapkan persiapan khawin kami.

" Tak apalah ummi , dah takdir Cait unuk khawin dengan Asytar"

Ummi hanya tersenyum hambar. Tangan ummi kugapai sebelum mengengam kuat tangan tua itu.

" Ummi.. Cait nak minta maaf sebab semalam Cait kurang ajar dengan Ummi " pintaku sesal dengan tingkah laku yang agak kurang ajar semalam.

" Tak apa Cait, ummi faham, Cait mesti tengah risau waktu tu "

Aku hanya tersenyum hambar sebelum mengajak ummi dan mommy ke kenderaan miliku . Kereta dipandu pergi. Hotel dituju.

🌹🌹🌹🌹 🌹

" Asytar "

Panggilan itu mematikan lamunanku. Kelihatan Uncle Adem tersenyum kepadaku.

" Terima kasih sebab sudi terima Cait, walaupun daddy tahu Asytar terpaksa "

Tersenyum kecil aku mendengar ucapan Uncle Adem atau sudah patutku panggil Daddy.

" Tak apa daddy, Asy yang patut minta maaf atas apa yang terjadi "

" Bukan salah Asytar , tapi asy yang terpaksa tanggung semua ni, maafkan daddy "

Aku hanya tersenyum hambar, mengingatkan perbuatan abangku membuat kebencianku terhadapnya menggunung tinggi "

" Kenapa Asy tak gerak lagi ni? " sampuk Abi.

" Asy tunggu Cait " jawabku sebelum melilau mata melihat ke perkarangan masjid.

" Lah Cait dah gerak pergi dengan Ummi dan ibu mertua Asy "

" Kalau macam tu tak apalah Asy gerak pergi hotel dengan daddy dengan abi kamu ajalah ya, si Cait ni tinggalkan daddy pulak " tergeleng kepala daddy mengenangkan perangai anak daranya.

" Naiklah daddy , abi " jemputku .

Kereta di pandu ke Hotel yang disediakan oleh Daddy untuk persiapan pengantin.

🌹🌹🌹🌹 🌹

Pintu bilik hotel diketuk perlahan. Klak. Bunyi kunci dibuka dari dalam. Tersembul wajah Caitlin di muka pintu.

" Awak nak apa? " soalnya tanpa memandang wajahku.

" Aku nak tukar baju "

Pintu dibuka luas sebelum membenarkan aku masuk.

" Baju awak ada dalam wardrobe "

Kaki di bawa ke arah wardrobe. Memang benar baju sanding yang berwarna biru laut itu tergantung cantik di dalam almari. Baju di tukar sebelum melangkah keluar. Caitlin yang sedang bersiap itu ku pandang. Baru sahaja ingin membuka mulut , pintu bilik diketuk dari luar. Dari lubang pintu dapat ku lihat mak andam dengan pembantunya.

" Siapa? "

" Mak andam "

" Bukalah pintu tu "

Pintu di buka membenarkan orang di luar masuk. Mak andam berlalu mendapatkan Caitlin sejurus sahaja masuk ke dalam.

🌹🌹🌹🌹 🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro