Legenda Dracul dan Drawde dari Tartarian

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pangeran Drawde sang putra mahkota saat itu masih kecil, di sebuah pesta di Wina di malam musim semi, dia di perkenalkan dengan seorang anak perempuan bernama Sofia dari kerjaan Khazaria. Mereka direncanakan akan di jodohkan bila sudah dewasa, Tatarian dan Khazar akan bersatu di bawah langit Eropha yang biru.

Drawde dan Sofia semakin akrab, seiring waktu Drawde jatuh cinta dengan Sodia, dia begitu cantik, dengan rambut emas dan mata biru yang indah, dia seperti perhiasan emas bertahta batu firus. Drawde juga sangat tampan, bila mereka bersama, mereka terlihat seperti lukisan indah dari Barat. Namun setelah mereka dewasa, Sofia mulai berubah, menujukan tanda-tanda bahwa dia tidak mencintai Drawde.

Di penghujung musim semi, Drawde melihat Sofia di sebuah jalan yang menuju kebun apel, melewati jalan kecil yang sepi, Sofia berjalan cepat dan kemudian tepat di ujung sana, di sebuah jembatan kecil danau angsa di seberang pelangi,  yang dinaungi pohon apel paling besar terlihat sosok pria berjubah biru menunggunya di sana. Pria itu bertubuh jangkung, berwajah tampan, berambut panjang berwarna emas, Sofia menemuinya di jembatan kecil, mereka saling berpelukan dan berbicara dengan akrab seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu.

Drawde yang telah lama membuntutinya, melihat mereka dari kejauhan kedua sosok itu, hatinya benar-benar hancur, dan matanya mulai memerah, dia berada di balik salah satu pohon apel. Drawde tidak bisa berkata apa-apa, karena saat mereka berdua berciuman, terlihat jelas wajah pria itu, dia adalah Norfarn, sang Maha Raja Tartarian.


Bola besi yang memuat Graider dan Tenchu terus bergerak maju, dia menabrak para Gouls dan menangkis semua serangan mereka.

"Seribu biji kacang badam tidak akan bisa mengalahkan besi," kata Graider sambil tertawa. "Lelucon bodoh memang sangat efektif  di saat terakhir."

Saat bola besi terus berguling menuju ke depan, terlihat ada tujuh pintu gerbang di depan mereka, semua pintu menuju kearah jalan yang semuanya adalah jebakan, selain jebakan, dinding batu bahkan lantai di sana di desain sangat rapuh, bila memasuki terlalu jauh, dinding dan lantai akan ambals mengubur penyusup, namun Graider merasa ada satu pintu yang memang memiliki jebakan, namun ada sosok jin yang berada di sana, jadi dia menyimpulkan, itu adalah gerbang yang tepat untuk di lewati.

Bola besi menuju kesana, menabrak gerbang dan mebobolnya, dia memasuki jalan yang penuh jebakan, jebakan panah, gas beracun, serta api, dan duri berhasil mereka lewati, dinding batu di sana berjatuhan, namun batu-batu itu berjatuhan tidak terlalu cepat, seolah di desain untuk bisa dilewati, setelah di ujung terowongan terlihat sosok jin bertubuh besar dengan jubah dan baju perang berwarna hitam, Black Price sudah menunggu mereka.

"Mana Enzigai?"

"Astaga! Musuh paling epic yang pernah kita hadapi di pertempuran Wina malah bangkit lagi!"


Sosok jin berjubah hitam dan merah itu terkejut, namun ternyata itu hanya sebuah visi yang dia terima, hanya sebuah penglihatan saat dia berada di sana, dia berpikir mungkin itu sihir ilusi yang memang di tanama di tempat itu.

Udara dari luar berhasil masuk membawa beberapa butir salju yang berjatuhan di rambutnya, entah mengapa dia ingat saat di tugaskan oleh Raja Balyan mendampingi Nabi Musa, saat Musa kecil berada di lingkungan kerjaan Mesir, namun karena kemakmuran dan kehormatan yang dia dapat dilingkungan istana, membuat dia engan melaksanakan tugas itu, bahkan dia menghasut seseorang untuk membunuh Musa, dia memandang Musa sebagai orang yang hina.

Saat ikut serta keluar dari Mesir bersama Bani Israil, dia sangat jengkel, menyalahkan Musa dan Harun, karena kekurangan pakaian dan makanan, dia ingin mepermalukan musa, dengan berkata ingin melihat wujud Tuhan dan membuat patung anak sapi, lalu mengatakan ini lah Tuhannya Musa dan Harun. Musa sangat marah dan mengusirnya.

"Pergikau Musamir!"

Setelah terusir dia pergi keutara, mengaku sebagai jin pengelana dan mengubah namanya menjadi Dracul (Dragon), dan berkeliaran di Kemaha Rajaan Tartarian, beberapa bulan di sana dia menjadi pembantu kerjaan, lalu naik pangkat sebagai pegawai istana, karena ketampanan wajahnya, kehalusan bahasa, dan kemahiranya bertarung serta menempa perhiasan dan senjata, banyak mengetahui barang berkualitas, sang manipulator ulung. Dia dengan cepat menjadi salah satu anggota biro kementrian penasehat kerajaan. Kedudukannya yang dekat dengan raja, dimanfaatkan olehnya, termakan oleh niat jahat, dia menghasut Maha Raja Tartarian Norfarn, dan putri Mahkota Khazar Sofia, dengan ilmu gaibnya yang tinggi, mereka bedua dibuat saling jatuh cinta.

Dimabuk cinta, sang raja yang memergoki pangeran Drawde telah membuntutinya, mengutuk sang pangeran menjadi mahkluk mengerikan, menjadi sosok pria tua, dengan perut buncit, dan tangan yang kecil seperti makhluk yang cacat, raja juga mengusir Drawde dari Kemaha Rajaan. Membuangnya ke Wina.

Di Wina dia mengikuti kemana saja Drawde pergi, dia bahkan menjebaknya agar diserang Viking, mengalami luka dan hampri mati, dia di tolong oleh seorang wanita buta bernama Renala. Renala sangat mahir ilmu pengobatan, dia merawat Drawde dengan tulus dan lembut, hal ini diluar rencana dia, dia ingin Drawde tewas, namun dia tidak mengetahui itu karena setelah berhasil menjebar Drawde dan mengira sang pangeran sudah mati, dia kembali kembali keistana untuk menghasut Maha Ratu, agar menyingkirkan sang raja yang telah berselingkuh.

Raja mangkat akibat di racuni oleh sang ratu, setelah kematian sang raja, kutukan yang menimpa Drawde menghilang, dia kembali ke wujud aslinya. Terjadi perang antara kerajaan Tartarian melawan Khazar, Ratu tidak terima perselingkuhan sang raja dengan putri Khazar, dia mengirim jin pemburun bayaran membunuh Sofia, dan dimulailah perang besar, Khazar kalah dan hancur.

Drawde kembali ke istana, Maha Ratu sangat senang melihat sang pangeran kembali, namun saat itu Kemahara Rajaan sudah berubah, para petinggi kerajaan termasuk sang ibu sangat gemar meminum darah manusia wanita muda, untuk mepertahankan kecantikan dan kesaktian mereka. Namun hal itu belum diketahui sepenuhnya oleh Drawde, saat Drawde membawa Renala ke kerajan dan meperkenalkanya, sang Ibu sangat setuju, dia melihar Renala sangat muda dan cantik, dia juga masih suci, ini seperti sebuah keberuntungan, kembalinya sang pangeran dan juga ada makanan lezat.

Dracul bertemu dengan Drawde, dia mengatakan ini sangat rahasia, dia menceritakan selama dia berkelana, ada sebuah kerjaan setan kuno yang bersemayam di wilayah Kamaha Rajaan Tartan, namun tidak ada yang pernah mengetahuinya, kerjaan itu tersembunyi di dalam tanah di kaki gunung di timur, dia berkata kerjaan itu sudah kosong, namun ada artepak mereka yang sangat hebat disana, ada dua buku sihir di dalam sana, buku sihir merah jilid satu dan jilid dua, jilid pertama tentang api, jilid kedua hilang, ada kemungkinan di curi oleh pihak Kemaha Rajaan. 

"Bukan kah sihir telah di larang di Tartarian," kata Drawde.

"Benar, namun setelah perselisihan Maha Raja dan Maha Ratu, kelihatnya sihir kembali di peraktekan oleh pihak kerjaan, saya akan menyelidikinya."

"Pantas aku merasa istana saat ini berubah, banyak energi negatif, napi semoga akan cepat membaik."

Dracul berusaha menghasut Drawde agar menghancurkan kerajaanya sendiri. Dia tidak ingin menguasai dunia, tapi dia sangat lemah, saking lemahnya dia termakan oleh kejahatan di dalam pikiran dan dirinya sendiri.







Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro