Akhir dari Gosip

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Pelajaran di kelas berlangsung seperti biasa, pagi hari dimulai dengan matematika kemudian dilanjutkan dengan pelajaran kimia. Leluchon sempat sedikit terlambat memasuki kelas karena kejadian di belakang perpustakaan. Leon dan Vista memasuki kelas paling akhir. Mr. Minion tidak mempermasalahkan keterlambatan mereka karena Vista beralasan baru kembali dari kamar mandi.

Mr. Minion memberikan tugas kemudian meninggalkan kelas karena akan ada rapat guru. Hari ini pun siswa dipulangkan lebih awal karena rapat tersebut.

Atha yang sedari tadi selalu tertawa bercanda dengan Fras tiba-tiba berubah serius sesaat setelah lonceng pulang berbunyi.

Atha bergerak menghampiri Leon kemudian meraih tangannya. "Ayo ke IPS 1, gue sudah menghubungi Yessa."

"Tunggu." Renzo menghentikan langkah Atha.

Melihat Atha dan Renzo yang sudah beranjak dari tempat duduk membuat Sri, Fras dan Vista ikut beranjak.

"Lo sudah punya rencana?" Sri bertanya pada Atha.

Atha mengangguk kemudian menjawab, "Kita harus memastikan kebenaran supaya bisa ngomong dengan bukti."

"Oke, bagus kalau begitu."

"Renzo tolong emosi lo dijaga ya." Fras menepuk pelan pundak Renzo.

Setibanya Leluchon di kelas IPS 1, Yessa dan Indra sudah duduk di kursi terdepan dekat pintu. Mereka saling menyapa seadanya.

"Kak, maaf kita gak langsung bilang sama lo." Yessa menundukkan kepalanya dan tak berani melihat ke arah Leony.

"Ini semua demi kebaikan lo, kami kira masalahnya akan langsung selesai dan tidak menjadi runyam seperti ini."

Leony yang tidak paham betul maksud perkataan Indra akhirnya menatap Sri penuh tanya.

"Oke gue akan jelaskan. Ada gosip yang beredar sekarang bahwa Leony sudah menjadi perusak hubungan Jinda dan Dika dengan menuduh Jinda berselingkuh tanpa bukti. Gue sudah konfirmasi ke semua anggota Lovely dan ternyata sumber pertama gosip ini adalah Jinda sendiri. Leon pasti sudah merasa diperhatikan banyak orang sejak tadi pagi. Bisa disimpulkan kalau gosip ini penyebabnya. Leon dianggap sebagai penghianat. Gue sudah bilang ke anak-anak Lovely untuk tidak membahas gosip yang satu ini. Sepertinya dampak yang terjadi lumayan efektif."

Renzo terlihat mengepalkan tangannya hingga ruas jarinya memutih, Fras yang ada di sampingnya langsung menepuk pelan pundak Renzo.

"Gue dan Yessa adalah saksi hidup di sini. Kami menyaksikan saat mereka bertengkar dan Jinda membawa-bawa nama Leon."

"Kami gak bilang sama siapapun tapi gosip langsung tersebar luas." Yessa mendekatkan tubuhnya ke arah Leony namun ia masih enggan menatap matanya.

"Oke kita punya saksi sekarang. Gue rasa kita harus ketemu langsung dengan Jinda." Atha berkata-kata dengan wajah yang masih sangat serius.

"Tunggu, kita harus dengar versi Dika juga." Kali ini Fras yang bersuara.

"Kenapa harus dengar dari gue?" Dika tiba-tiba muncul di depan pintu.

"Karena lo adalah pemeran utama dari gosip ini mungkin." Renzo menjawab dengan tatapan sinis.

"Semua yang dikatakan Yessa dan Indra adalah kebenaran. Gue sudah gak ada urusan sama Jinda, jadi kalau kalian mau menyelesaikan masalah sama dia silahkan."

Dika masih berdiri di muka kelas IPS 1 ketika Renzo menghampiri dengan tatapan sinis. "Dika lo gak merasa harus ngomong sesuatu sama gue?"

Dika menatap Renzo dengan tatapan yang sama seperti yang Renzo lakukan "Apa?"

Tatapan Renzo melembut kemudian ia menepuk pundak Dika, "Kenapa lo menghindari gue sebulan terakhir?"

Dika tidak balik menatap Renzo, ia justru tertunduk. "Gue gak tahu harus bersikap gimana sama lo karena gue tahu Jinda suka sama lo. Gue tahu lo gak salah karena Jinda yang suka sama lo, tapi gue gak tahu kenapa gue malah menghindari lo."

"Gue minta maaf karena membuat lo gak nyaman. Lo teman gue. Setelah semua ini pun lo tetap teman gue. Jadi tolong jangan hindari gue lagi."

Dika mengangkat kepalanya kemudian tersenyum, "Gue yang harusnya minta maaf karena lo gak salah." Dika mengulurkan tangannya kepada Renzo.

Dengan cepat Renzo meraih tangan Dika kemudian merangkul Dika dengan senyuman di wajahnya.

"Oke sesi maaf-maafan selesai. Kita harus bertemu Jinda sekarang." Sri memutuskan untuk segera menyelesaikan masalah ini. Ia keluar kelas IPS 1 dan memimpin teman-temannya menuju ke kelas IPA 3.

Terima kasih sudah membaca 😊😊😊

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro