「🌷」- O3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Kagehira, kau melihat (Name)?" Shu bertanya kepada Mika yang sedang mengobrol dengan Arashi.

"Tidak, memangnya kenapa oshi-san?"

"Dari kemarin lusa dia tidak muncul sama sekali." Shu khawatir dengan keadaan (Name). Ia selalu mendapatkan mimpi buruk tentang gadis itu akhir-akhir ini.

"Tolong." Itulah kata-kata yang sedang memenuhi pikiran laki-laki itu. Kenapa mimpi itu bisa membuatnya overthinking? Apakah ada maksud lain dibalik satu kata itu?

"Eh? Pantas saja (Name)-senpai tak ku temui dari kemarin."

"Ya, aku sedikit khawatir.."

***

Tangan gadis itu memukul wajah (Name) yang sudah babak belur. (Name) terbaring di atas lantai yang sudah berdebu itu membiarkan lukanya terkena debu debu itu.

"DASAR JAL*NG! BISA-BISA SHU-KUN KHAWATIR KEPADA MU! BUKAN KEPADA KU!" teriak gadis itu dengan kesal.

"Alice—"

"Hah? Bisa-bisa jal*ng seperti mu memanggil nama ku?" Gadis itu, Alice, menatap (Name) dengan tatapan kesal beberapa detik kemudian ia berdecih pelan lalu meninggalkan (Name) yang hampir tak sadarkan diri di sana.

"Biarkan gadis itu disana, jangan beri dia makan dan jangan sampai dia keluar dari sini."

"Baik!"

Saat semuanya sudah pergi (Name) hanya menatap ke arah lantai yang sudah berdebu itu.

Menatap dengan mata kosong seperti mata mati. Ia sudah mati rasa, ia tidak bisa merasakan rasanya lapar dan rasa sakit.

Ia sudah lelah dengan semua ini.

Mulai dari orangtuanya yang selalu menekannya menjadi orang yang sempurna lalu kematian kakaknya yang sangat ia sayangi dan sekarang diculik dan dikurung di sebuah tempat yang sama sekali ia tidak ketahui.

Keobsesi-an sang Alice kepada Shu dimulai saat Valkyrie debut. Saat saat Nito masih bergabung di unit Valkyrie.

(Name) kenal Alice saat gadis itu ingin menanyakan nama Shu dan tentu saja (Name) menjawab pertanyaan itu layaknya seorang malaikat.

Tetapi saat Alice melihat interaksi (Name) dan Shu layaknya pasangan serasi itu membuat rasa benci Alice kepada (Name) muncul.

"Ku pikir aku akan mati disini," gumam (Name). Mustahil baginya untuk keluar dari tempat yang memiliki penjaga yang lumayan banyak dengan tubuh yang lemah dan diikat dengan tali yang cukup kuat ini.

"Padahal aku belum menyatakan perasaan ku sama sekali, dasar (Name) bodoh.." Setelah mengatakan itu tubuh (Name) lemas, pandangannya menggelap. Ia kehilangan kesadarannya sendiri.

***

Sudah 3 hari sejak (Name) menghilang, sang ketua OSIS juga sudah meminta bantuan polisi untuk mencari gadis itu.

Tetapi hasilnya nihil.

Dan juga akhir akhir ini ada seorang gadis yang mendekati Shu, ia meminta Shu untuk menjadikannya sebagai produser Valkyrie. Tetapi Shu menolak karena ia hanya menganggap satu satunya produser Valkyrie adalah (Name).

Padahal gadis itu juga baru memasuki Yumenosaki, tetapi ia langsung saja meminta Shu untuk menjadikannya produser Valkyrie. Padahal masih ada banyak unit yang belum mendapatkan produser.

Itu aneh.

Beberapa jam kemudian gadis itu, Alice, mengundang Shu dan Mika untuk ke Mansion nya sendiri, tempat dimana (Name) terkurung.

"Selamat datang, Shu-kun dan Mika-kun." Alice menyambut kedua pria itu dan mengajak mereka untuk duduk di ruang tamu dan Alice berkata anggap saja seperti rumah sendiri.

"Tunggu sebentar ya, aku akan ke atas terlebih dahulu. Kalian boleh berkeliling jika mau," ucap Alice lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 3.

Shu dan Mika hanya menatap punggung gadis itu, beberapa saat kemudian Shu berdiri karena ingin ke toilet.

Kebetulan toilet berdekatan dengan jalan menuju ruang bawah tanah.

Setelah selesai dengan urusannya di toilet. Entah perasaan apa yang membuat Shu ingin berjalan memasuki ruang bawah tanah itu.

Karena penasaran Shu pun berjalan memasuki ruang bawah tanah yang kotor itu.

Perasaannya sangatlah tidak enak, dan benar saja. Manik ungu gelapnya menemukan seseorang yang sangat ia kenal.

"(Name)?!" Dengan rasa panik Shu pun menggoyang-goyangkan tubuh gadis yang sedang pingsan itu.

Shu menyadari siapa dalang dibalik perbuatan ini, dengan cepat ia menelpon polisi dan ambulan untuk datang kemari.

Ia juga tidak lupa untuk mengabari sepupu (Name), Kuro.

"Bertahanlah!" ucap Shu kepada (Name) yang sedang berada di dekapannya.

"S-Shu-kun?.."

Bersambung—

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro