06.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Eh. Hatsu-san?" Aku terbelalak ketika melihat ke sebelahku, lihat siapa di sana.

Hatsu-san tengah memilih beberapa makanan diet di rak sebrang. Sementara aku sedang melihat-lihat minuman di lemari pendingin.

Kami berdua sedang berada di supermarket yang ada di dalam sebuah pusat perbelanjaan. Aku libur hari ini, dan sepertinya Hatsu-san pun begitu.

Aku sudah lama tak melihatnya langsung, sudah satu tahun berlalu sejak aku lulus dari UA. Hatsu-san sepertinya sudah sukses dengan agensi yang dibangunnya, aku jadi sangat jarang melihatnya karena dia sudah bukan sidekick ayah.

Hatsu-san tampak mencari-cari orang yang memanggilnya sebelum akhirnya melihat ke arahku. Dia membeku sesaat sebelum tersenyum cerah.

"Wah. Shoto, apa kabar?" sapanya.

Aku tersenyum simpul. "Aku baik." Dan akhirnya mengambil asal minuman di rak sebelum menutupnya kembali.

"Hatsu-san sedang libur?"

Hatsu-san mengangguk dan menggoyang-goyangkan sereal diet yang ada di tangannya. "Aku sedang mencari sereal yang sesuai dengan seleraku, sih. Rencananya aku mau mencari merek XXXX, tapi sepertinya tak ada."

Aku meneliti keseluruhan rak tersebut, kemudian mendapati kalau merek sereal yang dicari Hatsu-san diletakkan di rak paling atas. Pantas saja Hatsu-san yang tingginya tak semampai tidak bisa menjangkaunya.

"Ah, itu ada." Aku menunjuk pada rak di mana sereal itu diletakkan.

Mata Hatsu-san melebar. "Sial! Apa supermarket ini menghinaku?! Bisa-bisanya jauh dari jangkauan," gerutu wanita itu.

Aku terkekeh pelan sebelum menawarkan diri. "Mau kubantu?"

Hatsu-san tampak antusias mendengarnya. "Boleh, boleh! Shoto memang bisa diandalkan, ya~."

Aku meraih kotak sereal itu, ah! Sial, sepertinya aku terlalu lalai sampai kotak itu terjatuh dan menimbulkan bunyi yang cukup mengganggu. Aku pun menunduk untuk mengambilnya, namun sebelum aku bisa menyentuh kotak itu, sebuah tangan dengan cincin yang melingkar di jari manisnya sudah menyentuhnya deluan. Aku pun menoleh ke arah tangan itu datang.

Oh, itu tangan Hatsu-san, dan dia melihat ke mari juga. Sekarang mata kami bersitatap .... Dia terdiam. Oh, sekarang tersenyum. Manis ....

Tiba-tiba Hatsu-san sudah bangkit dan mengambil kotak itu, aku pun ikut bangkit karenanya.

"Terimakasih, ya, Shoto."

Aku mengangguk, menerima ucapan terimakasihnya dengan tulus.

Dia tampak melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, kemudian beralih melihat ke arahku.

"Shoto masih ada yang ingin dilakukan? Aku mau pergi, lho."

Aku menggeleng. "Mau pergi bersama? Aku juga tak ada hal yang mau dilakukan lagi."

Dia mengangguk. "Boleh."

Hatsu-san berbalik dan berjalan menjauh perlahan. Aku melihat sedikit ke belakang di mana lemari pendingin berada. Oh, di sana ada minuman kesukaan Hatsu-san.

Apa kubelikan untuknya, ya?

────────────────

Kami sudah keluar dari supermarket, tapi masih berada di dalam pusat perbelanjaan.

Tanganku merogoh kantung plastik kecil yang berisi dua kaleng minuman, mengambil salah satunya, dan menyodorkannya pada Hatsu-san.

"Hatsu-san, ini untukmu."

Mata Hatsu-san melebar, dia tersenyum untuk kesekian kalinya. "Oh? Terimakasih!"

"Shoto tahu hal-hal yang kusuka, ya."

Hatsu-san hendak membuka kaleng itu, tapi sebelumnya aku merebut kaleng itu. Dia awalny tampak terkejut, namun setelah aku berkata, "Biar kubukakan." Dia pun mengangguk paham.

Aku membuka kaleng soda itu, memberikannya pada Hatsu-san, dan dia meminumnya dalam sekali teguk.

Masih sama rupanya.

Dia melihat ponselnya setelah suara notifikasi terdengar dari benda pipih itu, kemudian menerima telepon dari seseorang.

Sekali dengar pun, aku sudah tahu itu siapa.

"Ah, Shoto. Tunanganku bakal jemput, nih."

Ah, aku masih belum terbiasa dengan fakta ini.

Bahwa Hatsu-san telah memiliki tunangan sejak beberapa bulan lalu. Aku awalnya juga terkejut. Tapi bisa apa?

Aku tersenyum kecut. "Baiklah. Selamat bersenang-senang."

Hatsu-san terkikik geli. "Oh ya. Lain kali, panggil aku Mirai saja. Toh aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri."

Paling tidak inilah yang bisa kulakukan untuk Mirai-san yang sudah memiliki tunangan.

Bersikap ... sebagai adiknya.

—fin.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro