Bab 3-C

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Crying River

Ruby memiliki aura yang dapat menarik siapapun untuk mecintainya, tak terkecuali para pemuda yang merasakan kehangatan di bagian selangkangannya. Daya tarik pada tubuh Ruby yang anggun dan kokoh, dapat menimbulkan gairah ingin merengkuhnya. Belum lagi dengan dada gadis itu yang montok dan dipamerkan secara cuma-cuma dapat menjadikan bantal kasih sayang bagi pria yang kesepian.

Walau Flare yang sekarang mendapatkan kendali sepenuhnya pada tubuh Ruby, dia tidak senang dengan penampilannya yang terlalu terbuka. Dia memang dibesarkan sebagai penghibur, namun bukannya sebagai pelacur. Ya ... meski cara berpakaian seperti itu lumrah di jaman ini, tapi tidak di jaman Flare seharusnya berada.

Dari situlah, tergambarkan betapa kerasnya perubahan yang biasanya terjadi pada sifat dan penampilan wanita ketika dia harus menjalani hidup yang amat berat. Jika terlihat lemah dan terlalu baik, dia kan mati. Jika dia terus mengeraskan hatinya demi bertahan hidup, kebaikan hatinya perlahan akan lenyap, atau tenggelam begitu dalam ke dasar hatinya hingga tak akan pernah tampak lagi.

Suatu sore, ketika sedang berjalan seorang diri, memasuki hutan cukup dalam hingga tak ada orang yang dapat melihatnya dari arah jalan setapak. Dengan keranjang di satu lengan, Flare sedang membungkuk di atas tanah, mencari akar atau dedaunan obat untuk ramuan penyembuhnya. Seolah dia sudah menghampalnya di luar kepala, tangan-tangan ahlinya dengan telaten memilah tanaman apa saja yang bisa dia sulap menjadi sihir penyembuhan bagi orang-orang yang ada di desa.

Pemikiran mereka yang amat terbelakang sering kali menganggap penyakit sebagai kutukan yang dikirimkan penyihir jahat yang ingin membinasakan umat manusia karena dendam akan para penduduk yang taat kepada Tuhan. Padahal, tiga abad kemudian, para ilmuwan dan ahli penyakit telah berhasil memecahkan teka-teki ilahi itu menjadi sesuatu yang lebih logis dan tampaknya akan terus berkembang dari tahun ke tahun.

Sesekali, setelah terlalu lama membungkuk dan punggungnya terasa kaku, Flare meletakan keranjangnya di sela akar pohon yang sudah berumur 100 tahun, yang tertutup tumpukan lumut tebal, lalu melepaskan sepatu boot-nya yang kotor dan bau, lari ke bibir sungai dan bermain air seorang diri di sana.

Tempat itu merupakan lembah kecil yang diapit tepian sungai, tersembunyi akibat taburan dedaunan mati yang menggunung, dan di tengahnya mengalir sebuah anak sungai. Air yang mengalir mengeluarkan bunyi-bunyian menggumam yang tenang, melenakan, tapi sedih, seperti suara seorang siren (1) yang kesepian karena tidak dapat hidup bersama pujaan hatinya di daratan.

Di tepian yang dipenuhi batu-batu kali bermacam ukuran dan warna serta kepiting dan udang kecil yang bersembunyi di baliknya, gadis itu berlari ke sana ke mari, seolah terbang bersama angin sepoi-sepoi, berjalan berkecipak di sepanjang sungai yang basah tanpa alas kaki. Sejenak dia berhenti dan mengintip ke dalam genangan air jernih berkilau yang menjelma menjadi cermin yang indah. Dari dalam genangan itu dia bisa melihat gadis yang amat menawan, dengan rambut ikal hitam panjang di sekeliling wajahnya dan senyum lemah lembut di matanya.

Flare tahu bahwa yang dia lihat bukanlah dirinya yang sebenarnya. Dia berada di tubuh orang lain, yang tepatnya sudah lama mati sebelum dia dilahirkan ke dunia. Gadis itu pun bertanya-tanya, sebenarnya apa maksud dari kejadian ajaib yang menimpanya sampai sekarang? Apakah tubuhnya yang asli baik-baik saja? Atau jangan-jangan ....

--- --- --- --- ---

(1) Siren: Makhluk berwujud setengah wanita setengah burung yang menyanyikan lagu pada para pelaut yang lewat. Orang yang mendengar nyanyian mereka akan menjadi tidak sadarkan diri, sebagian menabrakkan kapal mereka ke batu karang dan sebagian akan menenggelamkan diri ke laut.

Misalkan, kalian senasib dengan Flare, apakah kalian akan lebih bahagia hidup di tubuh orang lain atau bersyukur pada takdir dan tubuh kalian sebelumnya?

Buat yang mau tahu gimana perbedaan budaya pakaian di jaman Ruby dengan Flare bisa dilihat di sini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro