Chapter 1 : Selamat Tinggal

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pagi selalu membawa kesejukan dalam hati. Udara segar memanjakan organ pernapasan dan pemandangan berkabut memanjakan mata.

Akan tetapi, hati tetap merasa tidak tenang. Apakah gerangan yang terjadi?

Tatami terbuka secara perlahan. Seorang lelaki tampak bingung dan juga khawatir, Kashuu Kiyomitsu.

"Aruji, honmaru ...," ucap Kashuu.

"Aku mengerti, Kashuu. Tapi, Mikazuki telah menghilang," jawab sang Aruji, Neko.

"Mikazuki ... orangtua itu ...."

"Kashuu," panggil Neko dan Kashuu pun menatapnya dengan penuh hormat. "Honmaru akan diserang, invasi besar akan terjadi."

"Aruji ...."

"Kashuu. Selain Mikazuki, kau lah punggawa utama disini. Hanya kau yang mengerti hal terbaik untuk honmaru," potong Neko.

Kashuu tampak tersenyum paksa. Manik merah darahnya tetap tenang. "Aku akan mencoba menahannya bersama touken danshi yang lain."

"Terimakasih, Kashuu."

"Dan satu lagi, Aruji. Jika Aruji berhasil menemukan lokasi Mikazuki berada, tolong beritahu aku. Aku akan membawanya kembali untukmu, untuk honmaru juga," ucap Kashuu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku berjanji, Kashuu."

"Baiklah. Kalau begitu, Kashuu Kiyomitsu akan mempertahankan honmaru hingga titik penghabisan," ucap Kashuu.

Setelah kepergian Kashuu, Neko masih tidak mengerti. Mikazuki menghilang begitu saja dari pengawasannya.

Neko sangat bingung. Karena tidak ada satupun touken danshi yang bisa lepas dari pengawasannya. Jikapun iya, bagaimana caranya?

Neko menatap kalung berwarna putih. Menurut Mikazuki, kalung itu adalah kalung pemberian saniwa sebelumnya yang harus dijaga dengan baik.

Namun, orang yang mengatakan hal itu justru menghilang begitu saja. Meski begitu, tidak ada petunjuk aneh yang menandai kepergiannya.

Dengan langkah penuh kegelisahan, Neko meraih arsip sejarah yang diberikan oleh pemerintah kepadanya. Kemudian ia berjalan pada ruang tempat pemantauan semua touken danshi dari berbagai era.

'Mikazuki, kau pergi kemana?' pikir Neko dengan hati terluka.

*****

Tim satu yang terdiri dari Kashuu Kiyomitsu, Horikawa Kunihiro, Atsushi Toushiro, Hakusan Yoshimitsu, Hotaromaru, dan Shizukagata Naginata bertugas menjaga gerbang utama honmaru. Sedikit diluar dugaan, tapi jikan shokogun memang melewati area ini.

Buktinya, saat ini tim satu dihadapkan dengan jikan shokogun yang bisa dibilang memiliki kekuatan sepuluh kali lipat dari yang bisa mereka tangani. Namun, bukan touken danshi namanya jika mereka tidak mencoba untuk menanganinya.

Serangan demi serangan mereka lancarkan. Sayangnya, tidak satupun serangan dari mereka berhasil.

"Ghahh!" Kashuu mendapatkan luka setelah gagal menghindar dari serangan mendadak.

"Kashuu-san!" panggil anak buahnya.

Zrash!

Masing-masing dari mereka lengah. Dan dengan mudahnya, jikan shokogun melukai mereka.

"Kau ...," geram Kashuu.

Kashuu mencoba bangkit. Ia menatap tajam lawannya sembari menggenggam erat pedangnya.

Serangan mulai dilancarkan. Namun, seseorang menginterupsi mereka.

Sring!

"Mikazuki!?" Kashuu dan anak buahnya terkejut.

"Biar aku yang menanganinya disini. Sekarang kembalilah," ucap Mikazuki.

"Oi oi! Mikazuki ...."

"Aku mohon bantuanmu. Lindungi honmaru, dan juga Aruji kita," potong Mikazuki.

"Kashuu-san, kita memang harus mundur," ucap Horikawa yang benar-benar terluka parah.

"Kashuu-san," panggil Atsushi.

Kashuu memang tidak menyukai kata mundur. Namun untuk kali ini, ia tidak ingin membahayakan siapapun.

"Percayakan jikan shokogun padaku, Kashuu Kiyomitsu," ucap Mikazuki.

Tanpa pikir panjang, Kashuu meminta Hakusan untuk mengobati timnya sementara dengan sisa energinya. Saat timnya sedikit pulih, ia kembali pada honmaru untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Jikan shokogun tampak tidak membiarkan Kashuu mundur. Akan tetapi, Mikazuki dengan sigap menyergapnya.

"Namaku Mikazuki Munechika. Dan lawanmu adalah aku, majulah!"

*****

"Yagen! Kasen! Ichigo! Seseorang!" teriak Kashuu.

Namun, seekor rubah muncul.

"Kashuu, semua tim sedang mendapatkan misi oleh Aruji untuk menjaga titik-titik rawan disekitar Honmaru," ucap sang rubah, Konnosuke.

"Lalu, siapa yang bertugas menyembuhkan disini?" tanya Kashuu dengan tatapan serius.

Konnosuke pun tidak kalah serius. Ia mengamati tim Kashuu yang pulang dengan luka, meskipun Hakusan bersama mereka.

"Kashuu, aku meminta bantuanmu untuk membawa mereka dalam ruang kesehatan. Aku akan memanggil Aruji untuk mempercepat pemulihan kalian," jelas Konnosuke.

Kashuu melaksanakan sesuai perintah Konnosuke.

"Tidak perlu, Kashuu-san. Kami bisa berjalan sendiri," ucap Atsushi yang mewakili rekannya.

"Tidak masalah juga untukku. Kalian lebih butuh bantuan daripada aku," elak Kashuu.

"Kashuu-san. Aku tahu ini bukan ranahku. Tapi, sebagai wakizashi aku ingin mengatakan ini. Selama ini kami mengerti mengenai keakraban antara Mikazuki-san dengan Kashuu-san. Tapi, Kashuu-san tidak perlu menanggung semuanya seorang diri. Kami juga bisa menjaga diri kami sendiri. Sama seperti Mikazuki-san," ucap Horikawa.

"Meski kalian di tahun yang berbeda. Aku yakin Kashuu juga memiliki hal yang ingin ia selesaikan seorang diri," sambung Hotaromaru.

Belum sempat berucap, Konnosuke menyela dengan mengatakan jika Neko sudah ada di ruang pengobatan. Satu persatu Neko obati dengan waktu cepat. Ya, sangat berbeda jika sesama pedang yang saling mengobati.

"Itte ...," ucap Kashuu saat Neko menempelkan kapas dengan ramuan khusus.

Neko tertawa kecil. Ia tidak ingat sudah berapa lama ia tidak mengobati pedangnya secara langsung. Setidaknya, itu saat honmaru belum memiliki cukup pedang. Kala itu, hanya Kashuu, Imanotsurugi, dan Hasebe yang ada di honmaru ini.

"Aruji," panggil Kashuu.

"Hm?" balas Neko.

"Apa Aruji tidak khawatir dengan kepergian Mikazuki?"

"Khawatir?"

"Maksudku ... Aruji sangat percaya pada Mikazuki. Dan sekarang, Mikazuki pergi begitu saja tanpa sepengetahuan Aruji," jelas Kashuu.

Neko menghela nafas lalu tersenyum kecil. "Mikazuki ya?"

"Aruji, aku bertemu dengan Mikazuki," ucap Kashuu.

Neko berhenti sejenak setelah mendengar ucapan itu. Dan ia kembali melanjutkan pengobatan Kashuu.

"Aruji, apa terjadi sesuatu diantara kalian?" tanya Kashuu yang semakin penasaran atas perubahan ekspresi tuannya.

Neko bergeleng pelan. Ia mengemasi peralatannya, "Seperti yang kau lihat. Tidak terjadi apapun diantara kami."

"Aruji ...."

"Kashuu Kiyomitsu. Aku mencoba mempercayai Mikazuki untuk kali ini. Apapun yang terjadi, tolong bawa kembali Mikazuki ...."

Tanpa sadar, Neko telah membendung air mata. Kashuu merasa bersalah karena secara tidak sengaja, ia telah membuat tuannya sedih.

"Aku berjanji, Aruji."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro