Life

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Note: Disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagunya. Happy Reading!!

*・゜゚・*:.。..。.:*・*:.。. .。.:*・゜゚・*

"Kehidupan masa remaja itu bagaikan bunga," seseorang pernah berkata seperti itu kepadaku.

Memang, masa muda itu indah. Indah, sama seperti dia dan kegilaannya. Mungkin bagi beberapa orang, masa muda tidak seindah itu. Tapi namanya hidup pasti tidak selalu datar. Ada hal yang bisa kita kontrol, ada pula yang tidak. Dia yang memutuskan untuk mengorbankan dirinya adalah salah satu yang tidak bisa kukontrol.

Lupakan soal Eren yang menginjak-injak seluruh dunia. Rumbling sudah dihentikan, kini adalah saatnya bagiku untuk menemukannya.

Dalam hujan yang turun ribuan kali, aku tidak menemukan tanda-tanda dirinya. Hanya ada jejak kaki milik Wall Titan dengan mayat yang sudah tidak dapat diketahui identitasnya. Tapi di akhir tiupan angin, aku merasakannya. Aku merasakan hembus nafasnya.

Angin kembali berhembus dari arah timur. Aku pun bangkit dan berlari melawan arah angin, hingga aku mendengar suara air mengalir. Suara itu berasal dari sebuah sungai yang mengalir deras. Di sana, aku menemukannya. Seonggok mayat yang sangat kukenal. Satu-satunya tubuh orang mati yang masih utuh, sepertinya. Jasadnya dipenuhi dengan luka bakar di seluruh tubuhnya.

Dialah Hanji Zoë, cewek berkacamata dengan kepribadian ganda yang merupakan komandan Survey Corps yang ke-14. Sebelum menjadi komandan menggantikan Erwin, dia itu tipikal cewek berisik. Tapi entah mengapa, seluruh masalahku seolah hilang ketika mendengar suaranya.

Kemudian, aku pun menarik jasadnya ke daratan. Aku bisa mendengar bahwa dia masih bernafas. Kemungkinan dia bertahan memang kecil, tapi masih belum saatnya bagi cerita ini untuk berakhir.

"Nee, Hanji..." begitu panggilku.

Dia tidak menjawab. Melihat dia hanya membisu seperti ini, aku jadi teringat teman-teman yang sepantaran dengan kami dulu. Erwin, Mike, Nanaba, Nifa, Gunther, Eld, Oluo, Petra dan yang lainnya. Sejak dulu, kami ini seperti aliran sungai. Maksudku bukan kami saja, tapi semua orang.

Setiap aliran sungai pasti akan berujung ke danau atau ke laut, menyatu dengan air dari sungai-sungai lainnya. Sama seperti manusia. Setiap orang memiliki sifat, selera, warna dan berbagai hal lain yang berbeda. Tapi pasti, ada diantara mereka yang memiliki kesamaan. Seperti perasaan ku terhadapnya, begitu juga sebaliknya.

"Le... vi..." dia mulai memanggilku.

"Hanji!" jawabku.

"Dunia ini... akan terus berubah. Kita memang sudah terbiasa dengan perpisahan dan keputusasaan, tapi jangan lupa waktu. Kisahmu masih belum selesai, Levi. Lanjutkan saja tanpaku, aku menunggumu," itulah pesan terakhirnya.

Dalam sekejap, dia menutup mata.

"Seorang yang hebat ada untukmu, Hanji," begitu diriku membalas perkataannya.

Dengan tubuh yang cacat begini, sepertinya aku tidak bisa hidup dengan normal walaupun dari kecil hidupku memang abnormal.

Life blooms like a flower
Far away or by the road
Waiting for the one
To find the way back home

Time flows across the world
There is always a longer way to go
Till i reach you arms
A madder there for you

Kutukan Ymir Fritz sudah menghilang. Sekarang, semuanya berubah. Sebaiknya aku segera pergi dari sini.

•———————————————————————•
Yak, saya kembali dengan fanfic Gaje lagi...

Gatau kenapa yang muncul di kepala tau-tau malah beginian. Ya... sekalian nunggu Shattered Samsara versi Dub JP juga, sih... Biasanya yang Dub JP lebih berasa bawangnya.

A... apa lagi, ya?? Sori kalo judulnya agak kurang sesuai sama isi. Semangat pas nulis, judul belakangan. Sori juga kalo ada typo.

Ok sip gitu aja

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro