(1)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hai, semua. Perkenalkan namaku Uzumaki Naruto. Aku seorang yatim piatu, tidak tahu orang tuaku, dan berumur 3 tahun. Untuk seumuranku seharusnya untuk berbicara masih cadel, namun tidak bagiku. Cara berbicara tidak cadel namun lancar. Itu karena aku anak jenius namun aku mengidap Disleksia.

Disleksia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak-anak. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau di atas rata-rata. Karena aku yang mengidap Disleksia, aku dijauhi anak-anak lainnya.

Kini aku tinggal di Panti Asuhan milik Wayne Corp. Dan hari ini ada kunjugan pribadi Bruce Wayne dengan teman-temannya. Namun aku tidak berniat menemui mereka, karena sudah pasti aku diejek oleh anak-anak panti asuhan yang lain. Aku diejek karena tanda lahir yang mirip dengan kumis kucing.

Yah, tanda lahir kumis kucing. Ibu panti bilang bahwa tanda lahir itu ada sejak aku lahir, dia juga berkata bahwa aku sangat imut dengan tanda lahir seperti itu, namun tidak dengan anak-anak panti asuhan lainnya. Aku sering sekali dijadikan bahan ejekan. Tapi aku tetap menahan kekesalanku, aku diam, dan bersabar hingga sekarang karena tidak ada gunanya membalas. Aku akan membalas jika mereka mulai mengejek orang tuaku. Sekalipun aku tidak pernah tahu orang tuaku, aku tetap menghormati mereka karena mereka, aku lahir ke dunia ini.

Kini Bruce dan teman-temannya sedang masuk ke panti asuhan. Banyak anak yang menyambut, ia senang sekali dengan tingkah mereka. Para anak pun kembali masuk ke dalam karena disuruh oleh ibu panti agar Bruce, teman-teman, dan ibu panti dapat berbincang-bincang tanpa adanya gangguan. Selesai mereka berbincang, ibu panti meninggalkan Bruce dan lainnya untuk mengurus sesuatu.

Bruce dan lainnya tidak kembali pulang, mereka ingin melihat kesenangan anak-anak panti terlebih dahulu.

"Ah, they are so cute and adorable." Kata Diana.

"Exactly." Setuju Barry.

"Yah, melihat mereka yang bersenang-senang dapat membuat masalah yang menggelayuti hilang seketika." Sahut Clark. Bruce, Arthur, dan Victor hanya terdiam namun dalam hati, mereka setuju. Tetapi sesuatu hal menarik perhatian Bruce. Melihat tingkah laku Bruce yang aneh, membuat yang lain melihat arah Bruce menatap.

Di sana mereka melihat satu orang anak kecil diejek oleh sekumpulan anak-anak. Diana ingin menghentikan mereka tetapi dicegat Bruce.

"Bruce, lepaskan!" seru Diana.

"No, Diana. Lihat saja." Sahut Bruce.

Mereka melihat anak yang dihina hanya diam saja ketika diejek.

"Hey, monster." Ejek salah satu anak.

"Iya, dasar monster. Kau pasti jelmaan monster. Pantas saja kau seperti monster, pasti ibumu iblis." Kata salah satu anak yang lain. Anak yang diejek tadi tidak terima, ia mulai mengepalkan tangannya. Setelah itu, ia pukul anak yang menghinanya tadi.

Buaghh...

Anak yang dipukul jatuh, bahkan hidungnya sampai berdarah. Sedangkan anak-anak yang lain mencoba membalas apa yang dilakukan monster tadi kepada temannya. Tetapi dihentikan oleh Naruto, anak yang diejek.

"Diamlah, sampah. Kalian boleh menghinaku sepuasnya tapi kalian tidak boleh menghina orang tuaku. Dan jika kalian berani, ayo datang kemari satu per satu, jika kalian bergorombol, artinya kalian pengecut." Teriak Naruto kesal pada mereka. Sedang anak-anak tadi yang menghinanya mulai ketakutan, begitu juga dengan yang lainnya. Mereka pun mulai pergi dengan lari terpontang-panting.

Naruto pun mulai menenangkan dirinya. Kemudian duduk di atas ayunan yang ia mainkan tadi. Ayunan itu adalah tempatnya berkeluh kesah serta tempatnya merenung. Ia sangat suka di ayunan itu, itu merupakan tempat favoritnya di panti asuhan ini.

Naruto pun mulai menenangkan dirinya. Namun ia mendengar langkah kaki yang menuju ke tempatnya, tapi ia hiraukan.

"Hey, Kid." Sapa Barry. Naruto menolehkan kepalanya. Dan ia melebarkan matanya terkejut karena ia dihampiri Bruce Wayne dan temannya. Naruto pun berdiri dan menundukkan kepalanya.

"I'm so sorry, Mr. and Mrs." Kata Naruto meminta maaf.

"It's okay, little boy." Sahut Diana sambil mendekati Naruto. Tapi Naruto menjauh.

"It's okay, kid. Kami tidak akan menyakitimu." Kata Bruce dengan lembut. Mereka, Diana dan lainnya terkejut melihat Bruce bersikap lembut untuk pertama kalinya kepada orang lain. Bahkan untuk berinteraksi dengan temannya saja masih kaku dan dingin.

Naruto menurut dan mendekati Diana.

"Siapa namamu anak manis?" tanya Diana dengan mengusap pipi Naruto lembut.

"Naruto. Uzumaki Naruto." Jawab Naruto.

"Fish cake?" bingung Arthur.

"Hahaha...That is a strange name. But awesome." Puji Clark sambil tertawa kecil.

"It's mean Maelstrom, Arthur." Kata Diana membela Naruto.

Naruto yang mendengar hal itu, awalnya marah namun ia kembali senang. Tapi ia mulai murung kembali.

"Apa kalian tidak takut padaku?" tanya lirih Naruto. Ia sedih jika ia tidak mendapat teman kembali karena tanda lahirnya.

"Mengapa kami harus takut denganmu? Kau lucu dan imut. Apa itu karena tanda lahir kumis kucingmu itu?" tanya Arthur.

"Hei, kami tidak akan takut denganmu. Kami menyukaimu." Kata Bruce menenangkan Naruto.

"Benarkah? Kalian tidak takut denganku? Kalian benar-benar ingin bersamaku?" tanya Naruto bertubi-tubi. Ia akhirnya senang mendapat teman, walaupun itu orang dewasa.

"Iya, itu benar. Jadi, kau ingin kita main-main lagi?" tanya Clark. Ia sangat senang melihat ekspresi Naruto yang sangat lucu.

"Aku mau. Tapi aku memanggil kalian apa? Tak mungkin bukan aku memanggil nama kalian. Itu tidak sopan." Kata Naruto.

"Kau bisa memanggil kami Uncle dan Aunt. Dan kau bisa menganggap kamu sebagai keluargamu sendiri." Kata Arthur.

"Oke, Uncle Bruce, Uncle Clark, Uncle Arthur, Uncle Victor, Uncle Barry, dan Aunt Diana." Kata Naruto senang. Ia akhirnya memiliki sebuah keluarga, walaupun itu keluarga angkat.

Mereka pun bermain kembali dengan menemani Naruto. Naruto sangat senang sekali bermain bersama mereka hingga ia lupa waktu untuk mandi. Bruce yang sadar bahwa hari mulai senja menghentikan permainan yang dimainkan oleh temannya dan Naruto.

"Hei, semuanya berhentilah. Hari sudah senja sebaiknya kita pulang dan Naruto masuk dan mandilah. Jika kau mandi malam-malam, nanti kau akan sakit." Nasihat Bruce. Seketika mereka semua berhenti, Naruto pun memasang wajah sedih.

"Naru, kami akan kembali ke sini besoknya. Kau tenang saja, kami akan datang selalu kok." Kata Diana menenangkan Naruto. Ia tidak suka jika Naruto sedih, ada sesuatu dihatinya yang merasa sakit dan perih ketika Naruto sedih.

"Em ... baiklah. Aku akan masuk lalu mandi. Oke, jika kalian datang kita bermain lagi juga terimakasih mau bermain denganku. Bye, sampai jumpa." Kata Naruto sambil masuk ke dalam panti.

Sedangkan Bruce dan lainnya berdiri lalu pamit kepada ibu panti untuk pulang. Setelah pamit, mereka segera pulang ke rumah masing-masing. Kecuali Diana, ia dipanggil ayahnya, Zeus untuk segera menghadap dirinya.

Ia pun pergi menuju Empire State Building dengan mobilnya.

Diana pun sampai depan gedungnya, lalu ia masuk. Penjaga yang ternyata penjaga gerbang Olympus yang sudah mengenal Diana, menyapanya.

"Hai, Miss Diana. Lord Zeus sudah menunggumu." Kata penjaga itu. Diana pun mengangguk.

Setelah itu ia masuk dan memencet 6-0-0. Olympus berada di lantai 600. Ia pun sampai, pintu liftnya pun terbuka, di sana ia melihat sebuah bangunan kuno yang masih sangat indah dipandang mata. Ia pun mulai masuk ke dalam bangunan itu.

Saat sudah masuk ke dalam, ia melihat 12 orang bertubuh besar tinggi seperti raksasa sedang bertengkar. Salah satu dari mereka yang bertengkar adalah ayahnya, Zeus.

"Kau memiliki anak lain selain Diana?!! Teganya kau, Zeus. Apa kau punya anak lagi selain anak itu?!! Jawab, Zeus!!" kata seseorang wanita yang cantik nan anggun yang kini sedang marah kepada ayahnya. Wanita itu adalah Hera, Ratu para Dewa, Dewi pernikahan dan
perempuan.

Diana sangat penasaran dengan anak demigod ayahnya selain dirinya. Karena saat bersama saudara-saudaranya yang lain, ia merasa tersisihkan, mengingat mereka dewa dan ia adalah seorang demigod. Jadi, ia merasa senang ketika ada saudara demigod baru dari ayahnya.

"Demigodku yang kedua setelah Diana adalah ...." Kata Zeus.

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro