(13)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Naruto dan Grover telah sampai di Empire State Building dengan cepat akibat portal buatan tangan Naruto. Grover bersyukur memiliki teman seperti Naruto yang selalu siap sedia.

Mereka sedang menunggu kedatangan Percy, Annabeth, dan Sally untuk masuk bersamaan. Naruto melihat sebuah asap-asap mendekat ke arah mereka yang ada di Empire State Building. Beruntunglah saat itu jalanan sepi sehingga tidak ada yang melihatnya. Sekadar informasi, Lightning Bolt milik Dewa Zeus dibawa oleh Naruto selaku keturunannya, walaupun mendapat tatapan kecurigaan dari Annabeth.

Asap-asap itu berubah menjadi Sally, Annabeth, dan Percy. Mereka bertiga segera menghampiri Naruto dan Grover.

"Kalian cepat sampai ke sini, pakai apa?" tanya Percy penasaran. Jika tadi ia ikut dengan Naruto dan Grover, ia pasti akan sampai lebih cepat dibandingkan memakai mutiara itu.

"Pakai portal buatan tangan milik Naruto." Groverlah yang menjawab rasa penasaran Percy. Mereka sedang berlari ke dalam Empire State Building setelah diperbolehkan masuk oleh security Empire State Building.

Percy menghampiri Naruto yang berlari di depan mereka semua. Mereka pun berhenti di depan lift Empire State Building.

"Hai, Kawan. Benar kau membuat portal seperti yang dikatakan Grover?" tanyanya.

Naruto melirik arahnya, lift pun terbuka dan mereka masuk semua. Naruto menekan angka 6-0-0 untuk mencapai wilayah Olympus.

"Yeah, itu benar. Ada masalah? Jangan bilang ingin minta dibuatkan?" tebaknya tepat sasaran setelah melihat muka Percy dengan kedua mata yang menatapnya bling-bling.

"Hehe iya jika diperbolehkan." Ucap Percy dengan wajah malu-malu.

Naruto memutar kedua matanya. "Dasar. Aku tidak ingin membuatnya." Balasnya yang membuat Percy merengut kesal.

"Oh, ayolah kawan. Satu saja." Pinta Percy memelas. Naruto menggelengkan kepalanya sebagai balasan.

Percy mendengus kesal lalu memalingkan wajahnya. Kesal terhadap sikap Naruto.

"Itu bukan mainan, Seaweed Brain. Kau bisa saja tersesat sampai Tartarus." Nasihat Naruto.

Percy yang mendengar memalingkan wajahnya ke arah Naruto dan memucat. "Ke... ke Tartarus? Itu mengerikan." Balasnya dengan meneguk ludahnya ngeri.

Naruto menghela napas. "Maka dari itu jangan minta padaku lagi. Nanti bisa-bisa kau tersesat ke situ." Ucapnya yang diangguki Percy.

Ting...

Terdengar suara lift yang sudah sampai di Olympus. Bangunan kuno berwarna emas menyapa pandangan mereka. Namun, kedatangan mereka disambut oleh Luke Castellan putra Hermes. Sepertinya ia telah mengetahui bahwa Lightning Bolt milik Dewa Zeus yang ia curi ingin dikembalikan oleh Percy yang dituduh sebagai pencurinya.

"Wow, Luke! Aku tidak tahu kau di sini. Apa kau menyadari bahwa Lightning Bolt ingin dikembalikan oleh Percy?" sindir Naruto setelah keluar dari lift itu. Percy, Grover, dan Annabeth keluar dari lift itu. Namun, Ibu Percy Sally tidak bisa keluar dari lift karena ia bukan seorang demigod, hanya manusia biasa. Naruto memintanya untuk menunggu di dalam Empire State Building.

Terlihat Luke memakai baju pelindung yang terbuat dari besi sedang berdiri dengan pedang tajam di tangan kanannya. Ia tersenyum meremehkan.

"Yeah, aku ingin mengambilnya kembali. Bisa kau kembalikan Lightning Bolt itu, Naruto?" tanyanya dengan tangan kirinya memasang pose meminta.

Naruto yang memegang Lightning Bolt hanya memandang Luke datar. Ia menyeringai tipis dengan kedua matanya menatap tajam Luke. "Ambillah dariku, Luke." Jawabnya.

Luke segera berlari menuju Naruto dan kawanannya setelah mendengarkan perkataan Naruto. Sedangkan Naruto, ia mengambil pedangnya yang ada di tasnya. Ia berbicara dengan Percy.

"Perce, nanti kau dan lainnya pergilah ke dalam Olympus. Abaikan aku. Saat kalian telah jauh dari pertarunganku dengan Luke, aku akan melemparkan Lightning Boltnya kepadamu. Bawalah pada Dewa Zeus." Perintahnya yang diangguki oleh Percy. Percy segera memberitahu Annabeth dan Grover tentang rencana Naruto, dan mereka mengerti.

Mereka bertiga segera berlari cepat menuju Olympus, sedangkan Luke ia mencoba melukai Percy. Namun, hal itu dihentikan Naruto yang berlari cepat ke arah Percy. Ia menangkis pedang milik Luke dengan pedang miliknya.

Trangg...

Dentingan suara pedang yang beradu terdengar keras. Luke melihat Naruto dengan remeh. "Sepertinya kemampuanmu tidak menumpul." Ujarnya mengejek.

Naruto hanya menatap datar Luke. "Yeah, kau benar. Tapi, harus kau ketahui aku tidaklah selemah yang kau kira, Luke." Balasnya memberitahu.

Luke tidak menjawabnya, namun sebagai balasannya ia beradu pedang dengan Naruto. Percy yang tadi ingin dilukai Luke, telah pergi. Mereka bertiga telah sampai di jembatan peghubung Olympus dengan lift turun menuju bumi. Sekarang mereka bertiga tinggal menunggu Naruto melemparkan Lightning Bolt pada Percy.

Luke dan Naruto masih tetap beradu pedang. Tidak ada yang ingin kalah di antara mereka, begitu juga dengan tujuan mereka yang berbeda. Satu ingin mengembalikan Lightning Bolt milik Dewa Zeus, dan satu lagi ingin merebut Lightning Bolt. Naruto berusaha untuk menjatuhkan Luke dan mencari celah agar ia bisa melempar Lightning Bolt pada Percy.

Keberuntungan berpihak pada Naruto. Ia mendapat celah untuk melukai Luke di tangan kanannya yang memegang pedang.

Slashh...

Tebasan Naruto mengenai tangan kanan Luke cukup dalam, banyak darah keluar. Luke segera melihat seberapa dalam lukanya. Naruto melemparkan Lightning Bolt pada Percy yang segera Percy tangkap.

Luke segera menatap Naruto. Ia tidak melihat Lightning Bolt pada Naruto, ia mencoba melihat arah pandangan kedua mata Naruto. Di sana, Percy dan kedua temannya berlari menuju Olympus dengan Percy yang membawa Lightning Bolt itu. Luke menggeram marah. Ia berlari ke arah Percy berserta kedua temannya, dan melupakan Naruto yang ia lawan di belakangnya.

Dan Naruto tidak melewatkan kesempatan baik itu, segera ia menusukkan pedangnya ke arah punggung Luke.

Jlebb...

Suara tusukan dan batuk darah yang dikeluarkan Luke membuatnya berhenti berlari. Ia merasa lemas. Ia melihat belakangnya, di sana Naruto menatapnya datar dengan tangan kanannya memegang pedang yang menusuk punggung Luke. Ia terkekeh kecil merasa bodoh melewatkan Naruto yang berada di belakangnya dan masih melawannya.

"Kau lengah, Luke. Kau mengabaikanku yang masih melawanmu. Selalu fokus dengan tujuanmu dibandingkan lawanmu. Merasa kau yang paling hebat hingga kau meremehkan lawanmu." Sindir Naruto yang menunjukkan beberapa kelemahan Luke.

Coughh...

"Ka... kau be... benar." Balas Luke terbata-bata. Ia merasa sakit di bagian perut dan punggungnya.

"Pergilah. Aku mengampunimu. Jangan pernah muncul lagi di Camp HalfBlood." Perintah Naruto. Ia segera mencabut pedang miliknya dari punggung Luke.

Luke membalikkan tubuhnya dengan tertatih-tatih. "Kenapa kau membebaskanku? Kau tahukan aku sudah berbuat jahat yang tak terampuni." Tanyanya penasaran.

Naruto berjalan melewati Luke yang kesakitan. "Karena aku tahu bahwa kau ingin membalaskan dendam atas apa yang terjadi dengan Thalia." Ucapnya yang membuat Luke menegang. "Pergilah, sebelum aku berubah pikiran." Suruhnya kembali. Luke segera pergi lari tertatih-tatih menuju lift Olympus. Segera memencet tombol untuk turun ke dunia manusia.

Sedangkan Naruto, ia pergi menuju dalam Olympus. Di sana ada dua belas Dewa Dewi sedang duduk di singgasananya, ditambah Diana. Percy, Annabeth, dan Grover berdiri di depan mereka semua. Naruto menghampiri Percy dan kedua temannya. Diana kaget dan senang melihat Naruto, begitu juga dengan Dewa Dewi lainnya.

Naruto melihat Percy sudah tidak memegang Lightning Bolt lagi. Sepertinya ia sudah memberikannya pada Dewa Zeus.

"Naruto!!" panggil Poseidon dengan suara bijaknya.

Naruto menoleh pada Poseidon. Ia tersenyum senang. "Hai, Grandpa." Sapanya yang diangguki Poseidon.

"Karena urusan kalian sudah selesai, kalian pergi kecuali Naruto dan Percy." Perintah Zeus mutlak. Mereka berempat yang disebut menatap saling menatap satu sama lain. Mereka pun menganggukkan kepalanya. Grover dan Annabeth keluar setelah Annabeth berpamitan pada Ibunya, Athena.

Naruto dan Percy yang dipanggil Zeus hanya diam di tempat. Semua Dewa Dewi merubah tubuh mereka menjadi kecil seukuran manusia biasa. Mereka semua dan Diana menghampiri Naruto kecuali Poseidon, karena Dewa air itu ingin bertemu putranya.

Naruto ditanyai banyak hal oleh para Dewa Dewi. Maklum karena semejak Naruto diketahui keturunan Trinity Olympus, ia dikenalkan oleh Zeus pada kerabat-kerabatnya selain Diana, Hades, dan Poseidon. Mereka semua sangat menyukai Naruto dan menyayanginya, apalagi Hera. Dia bahkan menganggap Naruto sebagai pangeran kecilnya yang berharga. Begitu juga dengan Athena yang menganggap Naruto rivalnya dalam adu kecerdasan. Hermes dan Apollo menganggap Naruto sebagai partner prank. Begitu juga dengan lainnya.

Untuk Percy, percakapannya dengan Poseidon agak rumit dan canggung. Itu karena Percy yang masih agak marah dengan tindakan Poseidon yang tidak pernah mengunjungi dirinya sedikitpun. Namun, pada akhirnya ia tetap mengerti setelah dijelaskan bahwa Dewa Dewi tidak diperbolehkan mengunjungi anak-anak demigod mereka sampai mereka beranjak dewasa. Mereka hanya bisa berkomunikasi dengan telepati yang hanya bisa didengar demigod mereka sendiri.

Usai bercakap-cakap, Naruto dan Percy pulang kembali ke dunia manusia. Ditambah Diana yang membawa Naruto ke JL Tower. Diana berkata bahwa semua anggota Justice League merindukan Naruto. Percy dan Ibunya, Sally pulang diantar Diana dan Naruto ke apartment yang dibelikan Diana. Percy dan Sally sangat berterima kasih pada Diana. Sesudahnya mereka berdua pulang seusai berpamitan dengan Percy dan Sally. Mereka pun sampai di JL Tower, mereka disambut hangat oleh anggota Justice League. Namun, itu tidak berlangsung lama karena Naruto sudah lelah dan ingin tidur. Ia tidur nyenyak sampai menghiraukan perutnya yang meraung-raung minta makan.

Pagi harinya, Naruto pergi ke Camp HalfBlood setelah sarapan. Ia pergi bersama Percy. Untuk Annabeth dan Grover, mereka sudah pergi ke Camp HalfBlood. Sesampainya di sana, mereka di sambut oleh Chiron, Grover, dan Annabeth. Annabeth menantang Percy bertarung. Naruto dan Grover hanya melihat mereka dengan senyuman di wajah mereka.

"Aku harap tidak ada peristiwa mengerikan yang menimpa kami setelah ini." Batin Naruto berharap.

The End

Hai, semuanya. Gimana cerita di atas? Gaje? Maaf yak the endnya ngegantung kayak di atas wkwk

Aku sangat berterimakasih pada reader-reader yang membaca cerita ini sampai selesai. Karena ceritaku ini masih kurang dibandingkan cerita yang lain.

Sekian dari saya, mohon maaf kalau ada kesalahan kata yang membuat kalian marah. Jangan lupa Vommentnya yak kawan-kawan.

Salam sayang,

Yogatrisna

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro