23. Continuing life [End]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ayah, ibu, sudah rapi?"

Tanya Harumi yang bingung karena orang tuanya belum selesai.

"Lihat ayah sudah rapi." Jawab Gyomei yang baru datang.

"Bagaimana dengan ibu?" Tanya Ichiro kali ini.

"Ibumu masih bersiap sebentar lagi." Kata Gyomei.

"Oke kami tunggu."

Kata mereka berdua menunggu sang ibu yang sedang bersiap, tidak butuh waktu lama (y/n) berjalan menghampiri mereka.

"Maaf ya membuat kalian lama menunggu."

"Ibu cantik sekali." Kata mereka yang melihat dengan senang.

"Terimakasih, bagaimana kalau kita jalan sekarang?" Ajak (y/n).

"He'em ayo."

Mereka pergi untuk mendatangi sebuah acara pernikahan yang diundang waktu lalu. Tidak butuh perjalanan yang begitu lama, mereka sudah sampai di tempat pernikahan yang telah diadakan.

"Waktu itu aku pernah bilang." Kata Gyomei tiba-tiba.

"Bilang apa?" Tanya (y/n).

"Aku akan menggenggam tanganmu sepuasnya." Kata Gyomei yang menggenggam tangan (y/n).

"Hem sedikit deja vu haha? Tapi tentu saja." Kata (y/n) tersenyum.

Mereka berdua hanya melihat tidak mengganggu sedikit pun. Gyomei yang menggenggam tangan (y/n) dan Harumi. Sedangkan (y/n) yang sedang digenggam oleh Gyomei dan Ichiro.

"Selamat Aya-chan." Kata seorang wanita.

"(y/n)-san! Terimakasih telah datang." Peluk Aya.

"Kau cantik memakai gaun pernikahan, selalu berbahagia dengannya." Kata (y/n) tersenyum.

"Bibi Aya selamat."

Kata mereka berdua bersama, walaupun tidak mengerti tapi mereka tetap mengucapkannya.

"Kalian lucu sekali terimakasih ya." Kata Aya tertawa kecil melihatnya.

Aya mempersilahkan mereka untuk menikmati pesta pernikahannya begitupun dengan suami Aya.

***

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Gyomei bingung melihat sang anak.

"Ayah, ibu, kita jadi pergi ke rumah Kakek Nenek kan?" Tanya Ichiro menatap kedua orangtuanya.

"Sudah lama tidak bertemu Nenek." Kata Harumi menunduk.

"Tentu jadi." Jawab Gyomei.

"Sebelum ke rumah nenek kita ke toko roti dulu ya." Kata (y/n) yang sedang bersiap.

"Iya benar." Kata Gyomei.

"Yeay asik jadi ke rumah nenek." Kata Harumi senang.

Mereka memasuki kendaraan mobil kemudian jalan menuju ke toko roti yang selalu mereka beli.

"Kamu ingin membawa apa roti dan kue?" Tanya Gyomei yang menggenggam tangan Harumi.

"Kalau dua-duanya menurutmu gimana?" (y/n) bukan menjawab namun bertanya balik.

"Boleh, ambil saja." Jawab Gyomei.

"Silahkan." Kata seorang kasir.

"Saya mau bayar ini."

"Baik."

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah sang nenek. Setelah sampai Ichiro dan Harumi berlari masuk untuk menyambut sang nenek dan kakek.

"Kakek! Nenek!" Kata mereka berdua yang berlari.

"Kalian sudah datang." Kata sang Nenek.

"Jangan berlarian nanti jatuh." Kata sang Kakek.

"Tidak Kek karena kita kuat." Kata Ichiro.

"Betul." Harumi mengangguk setuju.

"Selamat datang ke rumah (y/n)." Kata sang ibu.

"Ibu dan ayah sehat-sehat saja?" Tanya (y/n) yang baru datang.

"Tentu kita masih sehat semua." Kata sang ayah.

"Kalian mengurus mereka dengan baik." Kata sang ibu.

"Tentu ibu." Kata Gyomei yang baru datang membawa kue tadi.

"Bagaimana dengan kakak?" Tanya (y/n).

"Kakak mu sudah datang waktu lalu." Jawab sang ayah membuat (y/n) mengangguk.

Mereka berbicara bersama yang sudah lama tidak bertemu, bahkan Harumi dan Ichiro bercanda bersama dengan kakek dan neneknya.

Malam pun tiba.

Gyomei mengajak mereka semua makan malam bersama diluar karena jarang-jarang mereka seperti ini menurutnya.

Tring.

"Selamat datang." Kata seorang wanita pemilik resto.

"Mitsuri." Panggilnya.

"Eh (y/n), kau hanya datang dengan Harumi?"

Tanya Mitsuri yang hanya melihat mereka berdua karena (y/n) langsung menghampirinya jadi ia belum melihat.

"Tidak, aku datang dengan keluargaku." Jawab (y/n) menoleh mengajak Mitsuri ke meja restonya.

"Oh, wah Harumi lucu sekali."

Kata Mitsuri yang baru sadar kembali kalau Harumi juga ada di samping (y/n).

"Bibi Mitsuri tolong lepaskan." Kata Harumi yang di peluk oleh Mitsuri.

"Ah maaf kamu begitu menggemaskan." Kata Mitsuri mencubit pipi mereka.

"Mitsuri mereka pesan dulu." Kata (y/n) saat di meja restonya.

"Oke aku mengerti." Kata Mitsuri tersenyum mengangguk.

"Ibu mau ke toilet dulu ya." Kata (y/n) menatap sang anak.

"Iya ibu." Jawab mereka.

"Iguro-san ada pesanan lagi!" Kata Mitsuri.

"Iya aku sedang memasaknya." Jawab Obanai.

Gyomei melihat sang istri yang sepertinya tidak sehat saat sedang jalan ke toilet. Apakah istrinya terlalu kecapekan? pikir Gyomei.

"Kamu tidak apa?" Tanya Gyomei setelah memutuskan untuk menyusul dekat toilet.

"Eh tidak apa-apa."

Jawab (y/n) sedikit terkejut saat baru keluar dari toilet khusus wanita ternyata Gyomei sedang menunggunya di luar.

"Badanmu sepertinya sedang tidak enak, nanti cek ke rumah sakit ya." Kata Gyomei menatap sang istri.

"Aku tidak apa kok hanya muntah dan batuk." Kata (y/n) yang melihat Gyomei khawatir dengannya.

"Setelah pulang makan kita cek ya, takut kamu kenapa-napa."

"Baiklah."

"Pegang tanganku."

Gyomei menawarkan untuk membantu (y/n) yang sedang kurang sehat. Kalaupun jatuh Gyomei akan siap memegang dirinya.

"Bagaimana kalau itu adiknya Harumi?" Tanya Gyomei saat belum sampai di meja restonya.

"Ekhem be-belum tahu!"

Perkataan Gyomei saat ini membuat (y/n) gugup, tapi mungkin saja itu terjadi karena ia pernah melakukannya lagi.

"Ah jangan di ingat!" Batin (y/n) membuat wajahnya merah.

"Ada apa?"

"Ti-tidak ada."

End.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro