Delapan Belas : MENANTI OASE

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Spesial yang suka, jangan lupa vote dan koment nya. Buat yang menunggu, i love you full. Buat sista kudanilbiru thank you untuk konsulnya, habis ini saya tunggu komentarnya.

Untuk semua pembaca, happy reading ...



Ben merasakan bahwa tubuhnya tak lagi bertulang demi mendengar penuturan Ibu Panti bahwa Abel, adik sepupu yang tak pernah diketahuinya itu menikah dengan Yudhistira Saleem, cucu pemilik Yayasan dan Panti dimana Abel ditinggalkan semasa kecil. Dan satu-satunya perempuan yang dinikahi oleh cucu Candra Saleem beberapa bulan lalu hanyalah Bella.

'Ya, Tuhan ...', Ben mengeluh dalam hati.

Dia tak menyangka sama sekali bahwa hidupnya berakhir menyedihkan seperti ini. Karena semua peristiwa yang dulu, seperti sebuah lingkaran setan, bahwa segala yang dilakukannya telah berakhir padanya pula.

Sapaan heran dari Ibu Panti tak lagi masuk ke dalam telinganya. Dengan langkah luruh, dia berlalu dari teras bangunan panti. Kesejukan yang tadi dirasakannya saat memasuki halamannya, kini berganti menjadi kegerahan bahkan rasa panas dingin yang menyerang akut, saat Ben meninggalkan panti.

Ibu panti hanya geleng-geleng kepala melihat Ben yang berlalu dalam diam. Langkahnya terseok, memasuki mobilnya bagaikan prajurit yang kalah, bahkan sebelum berperang.

Memasuki mobil mewahnya, Ben hanya terpaku. Dia tahu bahwa dia tak akan sanggup mengemudi menuju pulang. Maka dia menghubungi Soni.

"Hallo, Tuan ?"

"Bisa kamu menyusul saya, Son ?"

"Menyusul ? Memangnya Tuan di mana sekarang ?"

"Aku di depan Panti yang kamu beri alamatnya kemarin", jawab Ben lesu.

"Baik, Tuan ! Saya akan segera ke sana"

Masih dengan tanpa tenaga, bahkan nyaris tanda nyawa ketika Ben menutup sambungan teleponnya dengan Soni. Pikirannya kosong. Bahkan ketika beberapa saat kemudian Soni datang dengan taksi dan mengetuk pintu mobilnya, Ben masih termangu.

Berulang kali, Ben mengetuk pintu mobil tersebut ketika kesadaran Ben seperti hinggap kembali. Dengan pikiran yang masih belum sepenuhnya pulih, Ben membuka pintu. Tanpa kata dia keluar dari mobilnya.

* * *


Yang suka, sila berkunjung ke DREAME untuk versi lengkapnya yaaa..

Terima kasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro