Canggung

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Angel berjalan dengan langkah cepat, ia sangat kesal dengan Jonathan. Menurut Angel bercandanya itu sangat tidak lucu.

"Tunggu." Leo menarik tangan Angel, membuat Angel menghadapnya.

Angel menatapnya tajam dan tidak mengeluarkan satu kata pun.

"Nggak baik, cewek pulang sendirian. Lo pulang bareng gue," ujar Leo.

Alis Angel menaik sebelah. "Kata siapa gue pulang sendiri? Gue bareng sama Nathan," balas Angel.

Bukan Angel bermaksud membohongi Leo, tetapi memang benar ia ingin pulang bersama Nathan. Namun, karena Angel sedang kesal jadilah dia pergi duluan ke parkiran.

"Tadi di kelas lo bilangnya mau pulang sendiri," kata Leo dengan polosnya.

Angel memutar bola matanya kesal. "Gue cuma gertak dia doang kali, lagipula gue juga nggak mau pulang bareng sama lo," ucap Angel sembari menarik tangannya dari genggaman Leo, kemudian berlalu meninggalkannya.

Tiba di parkiran Angel tidak menemukan mobil Nathan, ia yakin tadi pagi Nathan memarkirnya di dekat pohon. Angel menghembuskan napasnya gusar, ia mengambil ponsel di dalam saku kemudian telepon Nathan.

"Hallo, Nathan. Lo di mana? Gue di parkiran kok nggak ada mobil lo?"

"Loh? Emangnya lo jadi pulang bareng gue? Bukannya lo pulang sendiri? Lagipula tadi gue nggak liat lo di parkiran."

"Oh shit! Where are you now?!"

"I'm on the way home."

"F*ck you!"

Angel mendengus kesal, hari ini Nathan benar-benar menyebalkan baginya. Dengan berat hati Angel terpaksa harus pulang sendiri. Ia berjalan dengan langkah gontai.

Tiiin... tiiin... tiiin...

Suara klakson mobil mampu membuat Angel terlonjak kaget, ia mundur dua langkah dari tempatnya berpijak.

"Sial, bikin orang kaget aja!" gerutu Angel.

"Hei, ngapain lo masih di sini? Bukannya tadi lo bilang mau pulang bareng Nathan?" Tanya Leo dari dalam mobil, ia menurunkan kaca mobil dan menatap Angel sembari tersenyum simpul.

Angel mendengus kesal. "Bukan urusan lo!" Jawab Angel ketus.

Leo tertawa melihat Angel yang kesal. "Hahaha... yaudah sih pulang bareng gue aja. Gue tau kok Nathan pasti udah pulang 'kan sama Katy."

Angel menatapnya sekilas dan pergi meninggalkan Leo. Melihat Angel yang tiba-tiba pergi, Leo langsung bergerak keluar dari mobilnya dan menarik paksa Angel untuk ikut dengannya.

"Apa susahnya sih turutin kemauan gue doang, Ngel? Lo tinggal duduk disitu dan gue anterin pulang," ucap Leo sembari memasang seat belt.

"Gue heran sama lo, kenapa tiba-tiba lo jadi baik lagi sama gue? Ada rencana apa lagi dibalik semua ini? Lo mau buat kehidupan gue lebih hancur dari kemarin-kemarin lagi?! Iya?" Berang Angel kepada Leo yang sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

Sabar Leo, Angel cuma lagi nge-test lo doang, batin Leo yang mencoba sabar.

"Pleas! Jangan ganggu hidup gue, Le. Udah cukup lo buat gue menderita," lirih Angel.

Leo melirik Angel sekilas kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke arah jalanan.

"Apa gue salah, Ngel? Kalau gue mau berubah menjadi seseorang yang lebih baik lagi? Apa menurut lo gue nggak pantes jadi orang yang baik?" Tanya Leo yang mampu membuat Angel diam seribu bahasa.

Tak ada jawaban dari Angel membuat Leo menghembuskan napas berat. Sepanjang perjalanan menuju rumah Angel, mereka berdua saling terdiam. Sunyi. Tidak ada yang membuka pembicaraan.

Sesampainya di depan rumah, Angel melepaskan seatbelt-nya. "Terimakasih atas tumpangannya," ucap Angel tanpa melihat ke Arah Leo.

Angel membuka pintu mobil. Namun, gerakannya terhenti saat Leo membuka suara. "Gue nggak akan ganggu hidup lo lagi, Ngel. Maaf karena sikap gue ternyata mengganggu lo. Terimakasih karna lo, gue jadi tau gimana rasanya penyesalan itu datang," ucap Leo dengan hati yang terluka.

Entah mengapa saat Leo mengatakan itu ada perasaan dan gejolak aneh yang dirasakan Angel. Namun, segera ia tepis perasaan itu. Tepat saat Angel sudah keluar dari mobil Leo, Leo melajukan mobilnya dengan kecapatan diatas rata-rata. Angel menatap kepergian Leo dengan tatapan sendu.

Ada apa ini? Kenapa rasanya begitu aneh? Batin Angel sembari memegang dadanya.

Leo melihat dari kaca spion mobilnya, Angel masih berdiri di depan rumahnya, bahu Leo naik turun menahan amarah.

"Harusnya dulu gue nggak buat dia kecewa!" Teriaknya sambil menjambak rambut belakangnya.

Gue harus benar-benar jaga jarak dari dia. Ini udah keputusan gue. Gue nggak mau liat dia menderita lagi karna gue. Ya, gue harus jaga jarak!

***

Semenjak kejadian Leo mengantarkan Angel pulang, Leo benar-benar tidak mengganggu Angel. Namun, Leo tak benar-benar melepaskan Angel. Diam-diam dia selalu memperhatikan Angel, kalau mereka berpapasan dan saling menatap, Leo hanya tersenyum tanpa berkata apa pun. Seperti sekarang ini, Angel berjalan sendiri di koridor dari arah yang berlawanan Leo berjalan bersama Rio.

Leo tertawa-tawa bersama Rio, Angel yang melihat adegan itu entah mengapa dia juga ikut bahagia.

"Hai Angel," sapa Rio saat mereka berhadapan.

Mau tak mau langkah kaki Leo juga terhenti mengikuti Rio, ia juga menatap Angel yang sedang tersenyum ke arah Rio.

"Hai juga, Ri," sahut Angel.

Dan mata Angel bertemu dengan mata Leo. Leo tersenyum tanpa berkata, lalu dibalas senyuman canggung oleh Angel.

"Gue duluan ya, bye," pamit Angel dan berlalu meninggalkan Leo dan Rio.

Leo dan Rio saling tatap satu sama lain, kemudian Leo mengangkat bahunya tak acuh dan berjalan mendahului Rio.

Baru kali ini gue lihat lo tersenyum ke gue, Ngel, batin Leo.

Tanpa Leo sadari diam-diam Angel juga ikut tersenyum.

Nggak ada salahnya 'kan hanya membalas senyumannya? Anggap saja ucapan terimakasih gue karna dia udah enggak ganggu hidup gue lagi, batin Angel.

- TO BE CONTINUE -


Terimakasih yang sampe sekarang masih menunggu LCTL update, luvya!
Dan Gue mau update 2bab sekaligus , semoga kalian suka ya...

Keep Vomment ,thankyou;))

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro