Dia temannya kakakku

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Author Pov

Sekejap semuanya menatap Leo penasaran. Tapi tidak dengan Katy yang salah tingkah seperti menutupi sesuatu.

Leo memasang wajah tenang dan menyembunyikan kedua telapak tangannya di dalam saku celananya. "Kenapa? Kalian masih bingung sama perkataan gue tadi?"

Leo mendekat dan berdiri tepat di sebelah katy. "Mungkin teman kecilnya, tau apa yang dirahasiakan Angel. Iya 'kan Katy?" lanjutnya dengan senyuman mengerikan.

Semua pandangan mereka beralih ke arah Katy, membuat Katy salah tingkah. "G-gue gak tau." jawabnya dengan terbata-bata.

"Kenapa jawabnya gugup? kalau lo gak menyembunyikan sesuatu dari kita, pastinya lo gak akan terlihat gugup seperti itu." slidik Gio dengan tatapan susah diartikan.

"Kat, lo gak lagi menyembunyikan apa-apa dari kita 'kan? " tanya Agnes.

Katy menarik dan mengeluarkan nafas dengan gusar. "Gue gak lagi menyembunyikan apa-apa dari kalian, gue gugup karena kalian menatap gue. Siapa sih orang yang gak gugup ditatap seperti itu."

"Iyalah, apalagi ditatap sama Bryan pasti salting melting gaje. Ya 'kan, Kat?" goda Bryan dengan mengedipkan sebelah matanya.

Katy mendengus kesal. "Pede banget lo."

"Katy, lo sangat pandai menyembunyikan identitas Angel yang sebenarnya." bisik Leo membuat tubuh katy mematung seketika.

Rio melihat jam tangannya. "Udah waktunya basket. Cabut sekarang."

Rio dan The King berlalu meninggalkan Agnes dan Katy yang masih berada di dalam Studio Music.

***

Angel Pov

Hari sabtu telah tiba, sekolahku libur. Dan seharusnya aku bangun siang , tapi ada sesuatu yang membuatku tidak bisa tidur dari semalam.

"Deeeek!! Buka pintunya." teriak Ka Dion dari balik pintu kamarku.

"Buka aja kak." sahutku tak kalah teriak.

Aku berbaring membelakangi pintu kamar, tapi dapatku dengar suara pintu terbuka dan ka Dion berjalan menghampiriku.

Ka Dion duduk di pinggir ranjangku. "Eh, kamu kenapa, sih? Akhir-akhir ini kamu kelihatan gak semangat?"

Aku bangun dan duduk bersendar di kepala ranjang. "Ka, pernah galau gara-gara seseorang gak?"

Ka Dion mengernyitkan dahinya, "Pernah, kenapa emangnya? Jangan bilang kamu galau gara-gara gebetan kamu ya?" godanya dengan senyuman jail.

"Ih, engga, kak! Bukan gebetan, tapi teman eh bukan juga."

"Iya-iya, kakak tau kok. Pasti gara-gara cowo, ya 'kan?"

"Ah, kakak mah gitu. Aku serius nih."

"Iya deh. Ada apa emangnya, dek?"

"Engga, jadi deh kak. Hehehe."

Ka Dion berdiri membelakangiku. "Ah, dasar. Buat orang penasaran aja sih, yaudah ayo ke bawah mommy dan daddy udah menunggu."

Gue berdiri dan menggandeng tangannya. "Ayo kita sarapan."

Ka Dion mengacak rambutku sambil tertawa. "Hahaha, makan aja semangat."

Kami sekeluarga selesai Breakfast. Daddy langsung berangkat kerja, aku dan Ka Dion bersantai-santai di ruang keluarga. Sedangkan, mommy? pergi ke Butiknya.

Ya, begitulah kedua Orangtuaku memang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

ka Dion sedang mengotak-ngatik DSLR nya. "Dek, mau ikut kaka gak?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya.

Aku menghabiskan jarak di antara kami. "Ke mana, kak?" tanyaku seraya menyenderkan kepala di pundaknya.

Dia meletakan DSLR nya di meja dan mengelus lembut rambutku. "Kaka sekarang ada jadwal pemotretan di daerah Bandung, modelnya cowo lho, dek."

"Terus kenapa?" tanyaku seraya memainkan ponsel.

"Ya 'kan, siapa tau aja gitu dek, bisa ke cantol sama kamu. Sekali-kali dek liburan sambil cari racap."

Aku mendongakan kepala dan menatap ka Dion dengan tatapan berseri-seri. "Pacar kak. Alay banget ih dibalik-balik, gitu. Boleh juga tuh kak liburan."

"Nanti kaka kenalin deh sama modelnya. Ganteng lho."

Aku mengalihkan pandanganku ke Film yang kami sedang tonton. "Engga ah. Ogah banget dikenal-kenalin gitu."

***

Tibalah aku dan Ka Dion di tempat lokasi pemotretan. Tempatnya sangat indah dipandang, udaranya yang sejuk membuat siapa saja akan betah berada di sini. Lokasi outdoor lebih menyenangkan.

Tempatnya berbukit, ada beberapa permainan outbound, terdapat ilalang yang indah, ada juga beberapa pohon rindang di sana.

"Ka, aku mau ke toilet nih, toilet di mana?" tanyaku.

Ka Dion yang sedang memotret beberapa pemandangan, nggak sama sekali mengalihkan pandangannya ke arahku. " Wisnu, tolong antar adik saya mencari toilet." titahnya.

"Ah, gak usah. Aku bisa sendiri kak, kasih tau aja di mana toiletnya." tolakku.

Ka Dion menurunkan cameranya dan menatapku. "Kamu gak tau daerah sini, Angel. Kalau kamu nyasar kaka gak akan mencarimu." ancamnya.

"Oke, baiklah. Dasar kakak kejam."

Akhirnya dengan sangat terpaksa aku menyetujui perintah ka Dion.

O, ya, karena model lelaki yang -menurut ka Dion ganteng- belum datang jadi ka Dion berkeliling tempat untuk mencari tempat yang cocok.

Satu jam sudah aku pergi keliling bersama Wisnu -Assistant pribadi ka Dion- tadinya aku cuma mau ke toilet tapi Wisnu mengajakku melihat pemandangan di daerah ini.

Sesampainya di lokasi, aku melihat Ka Dion bersama seorang lelaki di sampingnya -mereka membelakangiku- mereka terlihat sangat akrab. Bahkan, aku lihat dari belakang sosok lelaki itu seperti seseorang yang saat ini aku rindukan.

Aduh! Apaan sih Ngel mana mungkin, Vian di sini.

Lelaki itu berjalan beberapa langkah dari ka Dion dan sepertinya ia menerima telepon dari seseorang, yang aku nggak tau siapa.

ka Dion melihatku yang tepat berada di belakangnya. "Udah selesai ke toiletnya? kenapa lama sekali?"

"Tadi aku jalan-jalan sebentar ternyata di sini enak ya, kak."

"O, ya, sebentar ya, kaka mau nyamperin teman kaka dulu." Ka Dion menghampiri lelaki yang tadi.

Sedangkan, aku memutuskan untuk berdiam diri sambil melihat-lihat foto yang tadi aku ambil saat jalan-jalan bersama wisnu.

"Dek, kenalin ini teman kaka. Sekaligus model yang kaka bilang itu." ujar ka Dion.

Aku menaikan pandangan, begitu pun juga dia yang tadi sibuk mengotak-ngatik ponselnya. Saat kami saling menatap.

"Vian?"

"Angel?"

Panggil kami serentak. Kami sama-sama kaget dan gak menyangka.

"Kalian udah saling kenal?" tanya ka Dion.

Aku mengangguk yang menandakan -iya kita sudah saling kenal- ke Ka Dion.

Lelaki yang selama ini aku cari dan kurindukan ternyata dia ada di kota Bandung. Hampir dua minggu lebih dia gak masuk sekolah, tetapi dia ada di sini? Kenapa dia gak masuk sekolah?

- TO BE CONTINUE -

Wah wah ternyata Jonathan alias Vian adalah temannya Dion - kakanya Angel -
Dipart selanjutnya kira - kira ada apa lagi yap?! Ah pokoknya pantengin , vote dan comment terus yaap.

Bytheway maaf sepertinya gue akan lama ngepost nya soalnya lagi di sibukan mencari perusahaan buat Prakerin hehehe

Intinya MAKASIH UDAH MAU BACA , VOTE DAN COMMENT MUAH!:*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro