Menebak-nebak itu menyebalkan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Author Pov

Beberapa saat kemudian Angel tersadar dari tidur yang tak terduga alias pingsan!

Angel mendapati Rio yang sepertinya sedang memerima telpon dari seseorang, Ia berdiri dekat pintu UKS dan membelakangi Angel.

"Ah, udahlah. Terserah kalian, kalian nggak berhak mencampuri urusan gue." geram Rio yang seperti sedang bertengkar dengan seorang di sebrang sana, lalu dimatikanlah telepon itu.

Rio berbalik dan berjalan ke arah blangkar Angel. "Ternyata lo udah sadar, Angel."

"Ya. Lo yang bawa gue ke sini?" tanya Angel.

"Nggak. Mana mungkin gue bawa lo ke sini, terlalu rajin." dustanya.

"Terus, siapa yang bawa gue ke sini? Dan kenapa lo ada di sini?"

Rio memegang Roti dan obat yang Ia dapatkan di meja. Sesekali ia melirik beberapa makanan dan minuman di atas meja itu. "Apa ini semua punya lo tadi pagi, Ngel?"

"Lo mengalihkan pembicaraan, Rio."

"Ah, udahlah abaikan. Sekarang lo harus makan dan minum obat, Angel." Ia membantu Angel untuk makan dan meminum obat.

***

"Rio, kenapa tiba-tiba baik sama Angel?" tanya Bryan yang sekarang berada di Kantin bersama The King.

"Paling ada rencana busuk di balik semua ini." jawab Leo dengan sarkatis.

"Tapi, gue merasa bukan ada rencana busuk, melainkan ada rencana baik di balik semua ini." celetuk Gio, walaupun pandangannya terfokus pada layar ponselnya.

Di sisi lain terlihat Jonathan, Katy dan Agnes sedang mengobrol di sudut kantin.

"Heh, lo kenapa dari tadi diem aja?" tanya Katy sembari menatap Jonathan dengan alia yang menaik satu.

Jonathan menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal. " Hmm, anu ittu eeem..."

"Ih, kenapa sih lo! anu itu-anu itu." gertak Agnes.

"Gue galau, puas?" balas Jonathan sambil sesekali mengacak rambut belakangnya, menambah penampilannya semakin keren. Agnes dan Katy tertawa terbahak melihat jonathan seperti orang gelisah.

"Lho, kenapa kalian ketawa?" lanjut Jonathan.

Katy menarik tangan Nathan. "Ikut gue sekarang." Lalu berjalan begitu saja meninggalkan Agnes.

"Hei, kalian tunggguuuu." teriak Agnes sambil berlari mengejar Katy dan Nathan.

Katy, Agnes dan Jonathan berhenti melangkah, di depan pintu UKS yang tertutup.

"Eh, lo ngapain ngajak gue ke UKS? Gue gak sakit." tanya Jonathan.

Katy tersenyum penuh arti. "Ya, gue tau lo gak sakit. Tapi, di sini yang sakit." jawabnya sambil menunjuk dada Jonathan.

Jonathan terdiam mematung entah apa yang harus dikatakannya, Ia bingung dengan Katy yang tau tentang hatinya yang sakit.

"Ha? dadanya Nathan sakit, Kat? Dari mana lo tau?" tanya Agnes dengan polosnya, yang pasti membuat Katy berdecak kesal.

Pletak!

Saking kesalnya Katy menjitak kepala Agnes membuat Agnes mengaduh kesakitan. "Lo itu ya, Nes. Bisa gak? Nggak usah terlalu lemot? Yang gue maksud itu hatinya yang sakit." Tutur Katy.

Ceklek.

Angel dan Rio yang sedang bercanda gurau menengok ke arah pintu yang terbuka.

"Katy, Agnes dan... lo Jonathan." panggil Angel dengan menurunkan satu oktaf di nama Jonathan.

Apa kalian tau? Sekarang Rio lagi duduk di tepi ranjang tempat Angel bersandar dan mereka saling berhadapan.

"Kat, Nes kalian ke mana aja, sih? selama gue di UKS kalian gak nampakan batang hidung dan baru sekarang terlihat." ucap Angel dengan kecewa.

"Maaf, tadi kita makan dulu di kantin memanjakan cacing-cacing di perut." jawab Agnes dengan senyuman yang memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

Katy melipatkan tangan di dadanya, menatap Angel dan Rio dengan tatapan tajamnya. "Dari tadi kalian berdua aja?" tanyanya yang mengangkat satu alis.

"Iya, dari tadi gue yang nemenin Angel. Apa ada masalah kalo gue berdua?" tanya Rio dengan sangat sarkatis.

"Jelas ada masalah sangat besar." jawab Katy.

"Kat, lo gak apa-apa 'kan? kenapa tiba-tiba lo jadi jutek kayak gini?" tanya Angel heran karena tidak seperti biasanya Katy seperti Ini.

Kini Agnes mulai angkat bicara. "Ngel, dari tadi itu Katy emang berubah drastis, pas Nathan bilang kalau Nathan itu--hhmmpphh."

Dengan segera Katy membekap mulut Agnes. "Bisa gak lo gak usah cerita." bisiknya yang dijawab dengan anggukan oleh Agnes. Kemudian, dilepaskanlah bekapan itu.

"Ada apa sama Nathan?" tanya Angel yang memincingkan mata ke Nathan.

Rio tersenyum dengan penuh arti yang tak seorang pun yang mengertinya.

"Gue gak apa-apa kok, Ngel." jawabnya dengan fake smile-nya.

Ternyata pandangan Nathan tak luput dari tangan Angel dan tangan Rio. Sadar akan pandangan Nathan, dengan segera Katy berdehem.

"Ehm. Sejak kapan kalian pegangan tangan?" tanya katy yang memelototi Rio. Dengan segera Angel melepaskannya.

"Sejak tadi. Ada apa memang? Lagipula gak akan ada yang marah kalo gue pegang tangannya atau meluknya. Toh dia belum ada yang punya ini." jawabnya dengan tatapan dan senyuman miring yang diberikan kepada Nathan.

Angel menatapnya dengan mata yang dibuka selebar mungkin. "Rio jaga omongan lo!" bentak Angel.

"Oke, I'm sorry, Honey." ucapnya sambil mengelus puncak kepala Angel yang ditepis oleh Angel.

"Kata siapa gak ada yang marah?" tantang Nathan. Katy mulai tersenyum, melihat Nathan yang seperti menantang Rio.

Rio bangkit dari duduknya dan menghadap Nathan dengan kedua tangan yang disembunyikan di dalam saku celanyanya, "Kata Rio Odilo Tarth." senyuman seringai kembali muncul.

Nathan mencengkram kerah baju Rio. "Gue akan marah dan enggak akan tinggal diam. Kalo lo berani nyentuh Angel."

"Dan merebut Angel dari gue." lanjutnya dalam hati.

Ini yang gue tunggu-tunggu Jonathan Alviano. Lo mengeluarkan amarah dan cemburu dengan gue. Tunggu tanggal mainnya, Jonathan Alviano - batin Rio.

"Heh! Jangan berantem di sini. Ini UKS!" bentak Agnes mencoba melerai Jonathan dan Rio.

"Kalian, kalo masih mau ribut silahkan keluar dari sini!" bentak Angel sambil menunjuk arah pintu keluar, layaknya guru mengusir muridnya.

"Pertahankan terus, Nathan. Jangan lo biarkan Angel jatuh di pelukan si brengsek, Rio." bisik Katy kemudian pergi keluar UKS.

Ada apa sebenarnya sama katy? kenapa seolah-olah dia tau tentang gue dan Angel. batin Jonathan.

***

Kurang lebih sudah dua hari Angel tidak makan di rumahnya, di sana ia hanya melakukan aktivitas di kamar semenjak kejadian tersebut. Bahkan, Orangtuanya beberapa kali minta maaf, mereka selalu pulang larut malam dan membuat Angel semakin kesal padanya. Sekarang, Angel lebih memilih sering ke balkon untuk me-refresh otaknya yang sedang dipenuhi hal-hal membuat kepalanya pusing.

"Hei, Adikku." sapa Dion yang entah sudah berapa lama Ia berdiri di samping Angel.

"Ka Dion? kok bisa ada di sini? sejak kapan?" tanya Angel, mereka saling berhadapan.

"Sejak tadi, adikku sayang. Kamu aja yang gak sadar." jawabnya yang mengacak-ngacak rambut Angel.

"KAK DION! kenapa kamu selalu mengacak-ngacak rambutku, huh!"

Dia merangkul Angel dan menatap ke arah langit-langit yang sudah dipenuhi oleh bintang yang berkelap-kelip.

"Aku suka liat kamu kayak gitu, Like a child."

"Iya."

"Kamu kenapa akhir-akhir ini selalu pulang malem? bahkan kamu selalu gak makan di rumah?"

"Aku benci sama orang rumah. Aku selalu diremehkan dan bahkan selalu dianggap bodoh." tanpa Angel sadari air matanya menetes.

"Engga sayang. Kamu salah, mereka seperti itu untuk memotivasi kamu agar kamu bisa lebih baik lagi. Ya, walaupun kakak akui cara mereka itu salah. Tapi percaya sama kaka mereka gak seburuk yang kamu kira, Kakak juga pernah seperti kamu tapi nyatanya kamu lihat sendiri 'kan? kakak bisa menjadi seperti ini karena kata-kata mereka yang kasar dan membuat kakak ingin membuktikan kepada mereka bahwa kakak gak seperti yang mereka kira."

"Kak, makasih buat semuanya." Angel memeluknya dengan erat. Karena ia baru mengerti ini semua.

"Sama-sama, Angelnya kak Dion."

Mungkin nanti akan ada bencana lagi lebih dari ini, Ngel. tapi kakak harap kamu bisa menghadapinya nanti, walaupun nanti kakak gak akan bisa bantu. kaka harap kamu bisa mengatasinya . Batin kakanya

- TO BE CONTINUE -

HALLO ADA APA SAMA RIO DAN JONATHAN ? KENAPA SEPERTINYA KATY TAU SEMUANYA SEDANGKAN ANGEL GAK TAU ?!

APA YANG DISEMBUNYIIN KA DION DARI ANGEL ?

AH! JANGAN LUPA COMMENT + VOTENYA

THANKS♥

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro