Bab 2: "Masak Bareng"

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Setelah pernyataan Furuya kemarin saat di ruang kepala sekolah, mereka pun mulai sibuk dengan belajar mereka sendiri-sendiri juga di bimbing oleh para guru-guru. Jadwal mereka cukup padat mengingat Olimpiade itu tinggal 2 minggu lagi

Seperti saat ini mereka berdua sedang ada diruangan khusus untuk mendapat pengarahan dari pembimbing mereka. Keduanya nampak fokus mendengarkan serta menjawab pertanyaan yang kadang di ajukan oleh pembimbing tersebut.

Bu Zahra dan Pak Bima sedang keluar dan memberikan waktu istirahat bagi Furuya dan Ruki. Hal itu dimanfaatkam dengan baik oleh Furuya untuk tertidur di atas meja menghiraukan apa yang dilakukan Ruki dia tak mau tahu. Toh dia adalah musuhnya

"Hey"

Baru saja Furuya memejamkan matanya dia harus membukanya kembali saat suara Ruki menganggunya, dia membuka satu matanya dan menatap malas Ruki

"Hm" sahutnya tak jelas karena terlalu malas menjawab, Ruki menutup buku yang dibacanya dan bersender ke kursi

"Kalau misalnya gue masuk seleksi lo bakal ngapain?" tanya Ruki membuat Furuya mengernyitkan alisnya bingung. Dia segera mengangkat kepalanya dan menatap ke Ruki

"Memang kita bakal diseleksi?" bukannya menjawab Furuya malah balik bertanya, dia merasa ini aneh. Tentu saja aneh! Bukannya Papanya bilang mereka menjadi rekan satu tim? Tapi kenapa harus ada acara seleksi?

Ruki mengangguk singkat lalu menghela nafas "Jujur awalnya gue juga nggak nyangka sih tapi mau gimana lagi kebijakan dari sananya cuma satu perwakilan setiap sekolah" balasnya lalu mendengus kasar

"Nggak papa kan?" Furuya terdiam sejenak lalu menggeleng, dia sudah berjanji ke Reiji jika dia mengikuti Olimpiade ini maka Reiji akan membelikannya pocky dan buku

"Tidak! Furuya akan berjuang untuk merebut posisi itu! Lo nggak boleh ngambil posisi itu!" tegas Furuya menatap nyalang Ruki. Ruki menghela nafas lalu mengacak rambut Furuya sebentar "Serah dah"

💙💙💙

Kelas XI-1 sedang ramai karena hari itu pelajaran kosong untuk 5 jam ke depan. Jadi mereka menghabiskan waktu dengan bersantai entah itu tidur, bergosip, di belakang bareng, nyanyi-nyanyi gaje pokoknya banyak lah

Ssrett

Kelas mendadak hening, suara ribut tadi mendadak hilang saat pintu terbuka. Mereka segera kembali ke tempat dan membersihkan sisa kekacauan dan bertingkah seperti anak rajin yaitu membaca buku

"Bhaks! Kena tipu!" suara Ken menginterupsi dari balik pintu, dia masuk lalu menutup pintu sambil tersenyum tanpa dosa ke semua temannya

"Anjir bikin kaget ae lo!!"

"Sianjur Ken!!"

"Awas ya lo Ken!!!"

Alhasil Ken menerima lemparan barang dari teman-teman satu kelasnya karena ulah usilnya tadi, kelas yang awalnya sepi tadi kembalu menjadi ramai

Chiaki menepuk pundah Ken iba sambil tertawa "Sabar bro orang sabar pantatnya lebar hahahaha"tawa Chiaki lalu disusul Yuko, Kazuna serta Laito

Ken yang ditertawakan memasang wajah cemberut lalu duduk di bangkunya dengan kesal. Dia menatap tajam ke tiga temannya itu

"Kalian bukannya belain malah ngeledek lagi! Gue kan niatnya cuma bercanda!" seru Ken

"Yee salah sendiri bikin semua deg-degan kan elo juga yang kena" ledek Chiaki kembali tertawa sementara Ken masih tetap merengut tak terima

"Btw Furuya ma Ruki kemana dah? Sejak kemarin gue kok nggak liat mereka" tanya Kazuna.

Mereka berempat menggeleng serempak tanda tak tahu dan kembali berbicara topik lain demi menghindari kebosanan

Clekk

Kelas kembali hening saat pintu terbuka, disana tampak Ruki dan Furuya masuk dengan wajah kusut bak diterjang badai, dengan rambut dan seragam berantakan mereka tampak kusut seperti kertas

Tapi di mata para siswi penampilan Ruki yang terkesan bad boy itu justru membuat semuanya menjerit histeris karena ketampanan Ruki yang bertambah

Furuya memutar bola matanya dan segera merapikan kembali rambit serta bajunya yang mendapat keluhan kecewa dari sebagian siswa tapi dia acuh dan berjalan ke papan tulis dan menulis sesuatu disana

Tugas Kimia hal. 354-340
Tugas Geografi hal. 296-301

Setelah itu Furuya kembali duduk ke tempatnya dan menyender ke tembok dan tertidur

"Et dah ni napa banyak banget tugasnya?" keluh Ayato setelah melihat halaman yang akan dikerjakan. Dia merengggut kesal lalu menoleh ke arah Furuya yang sudah tidur

"Otaknya aja Reiji tapi kelakuannya Shu" cibir Ayato lalu melirik ke Furuka yang fokus mengerjakan

Ayato menyeringai tipis "Eh Ruk lo kan baik nih adek gue yang paling unyu ju-"

"Mana buku lo?" potong Furuka cepat tanpa mengalihkan pandangannya dari buku, Ayato tersenyum senang lalu dengan senang hati menyerahkan bukunya ke Furuka

"Tolong kerjain ya~"

"Hn"

Furuya tersenyum tipis dalam tidurnya, sebenarnya dia tak tidur dia hanya menutup matanya soal tugas dia bisa kerjakan nanti atau pun menyalin dari buku latihannya.

"Heh! Nomer 4 apaan?!" seru Laito bingung dia melirik ke Subaru yang telah mengerjakan sampai nomor 10, Subaru yang menyadari pun menoleh ke Laito dengan tatapan kesal

"Apaan bang? Mo nyontek?" tanya Subaru datar lalu kembali mengerjakan. Laito terkekeh kecil lalu mengangguk "Iya, boleh ya ya Subaru kan baikk~~"

Sementara itu Ruki hanya diam sambil mengerjakan tugasnya sesekali dia melirik ke arah Furuya yang tidur, dia menghela nafas lalu membereskan bukunya

"Ruk pindah gih" suruhnya pada Furuka tanpa banyak komentar Furuka pun pindah ke bangku Ruki sementara Ruki dibangku Furuka

Ruki melihat sejenak ke arah Furuya yang tampak tenang tertidur walaupun suasana kelas sangat kacau tanpa dia sadar Ruki membentuk sebuah senyum kecil lalu mulai kembali mengerjakan tugas

💙💙💙

Furuya sedang tiduran di kasurnya sambil memainkan handphonenya, sesekali iris birunya melirik ke arah jam yang terpasang di dinding kamarnya lalu menghela nafas. Furuya sedang menunggu Ruki, Kazuna, Chiaki dan Ken datang ke mansionnya untuk belajar bersama dengan perjanjian jam 2 sudah ada di mansion Sakamaki. Tapi ini sudah telat 30 menit dan itu membuat Furuya bosan, dia berguling sebentar sampai sebuah suara menginterupsinya

"Furu ayo keluar semuanya sudah berkumpul lho" kata Reiji di depan pintu Furuya, Furuya mengangguk lalu turun dari kasurnya mengikuti Reiji menuju ruang tengah

Setibanya di ruang tengah Furuya segera bergabung dengan teman dan saudaranya yang lain. Mereka sedang bercanda ria sampai menghiraukan kedatangan Furuya

"Tau pantai pasir putih kan?" tanya Chiaki

"Tau!!!!"

"Yang mutihin gue!" sambung Chiaki lalu ber dab di tempat duduknya, semua tertawa lalu kembali lagi bercanda

"Tau Banyuwangi?" kali ini yang bertanya adalah Ken dia memasang wajah jahil seperti biasa

"Tau!!!!"

"Yang ngasih parfum Bapak gue"

"Hahahahaha" semuanya kembali tertawa kecuali Furuya yang memasang ekspresi datar dan dingin, dia menatap semuanya datar disertai aura dingin yang menguar dari tubuhnya

"Hmnh guys, kalian ngerasa nggak hawanya berubah?" tanya Kazuna mengelus belakang lehernya merinding

"Jangan-jangan ni mansion ada penghuninya lagi?" kata Ken ngawur yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Furuya, Furuka, Ayato, Laito dan Subaru

"Apa lo bilang?!" seru mereka berlima serempak, Ken terkekeh kecil sambil menggaruk kepala belakangnya dan menoleh ke Furuya

Dia sontak memegang pipinya dengan ekspresi terkejut "Tuan Putri telah hadir! Salam hormat Putri!" Ken segera menunduk sopan membuat decihan keluar dari mulut Furuya

"Seandainya saja kau manusia mungkin sudah Furuya hisap kau sampai kering!" desis Furuya

Ken terkekeh kecil lalu kembali ke tempat duduknya sambil memakan biskut yang ada dimeja ."Jadi ada apa kita berkumpul disini?" tanyanya dengan mulut penuh biskuit

Chiaki memutar bola matanya bosan lalu memperlihatkan rincian tugas mereka ," Tanggal 21 Januari 2019 pukul 14.00 bertempat di mansion Sakamaki, kita selaku kelompok nomor urut 2 akan menyelesaikan tugas kita yaitu memasak!" jelas Chiaki panjang lebar

Ken memgangguk-anggukkan kepalanya sambil terus menyuapkan biskuit ke mulutnya, matanya segera membulat kaget "Masak?!!"

💙💙💙

"Ok jadi tim-nya adalah Furuya dan Ruki bagian masak, Furuka, Ayato, Laito, Subaru bagian potong-potong, terus Kazuna, Ken sama gue bakal cuci bahan-bahannya" ujar Chiaki membacakan pembagian tim-nya

Semua sudah siap dengan celemek masing-masing dan segera lah melakukan tugasnya. Mereka berencana membuat Rare Steak masakan yang lumayan sulit untuk remaja seperti mereka.

Furuka menggiling satu persatu daging sapi yang telah di cuci oleh Kazuna setelah daging halus barulah dia memberikannya ke kakaknya agar di campur dengan bahan lain

"Oy kentang mana yak?"

"Kulkas cari elah!"

"Woy ini kok ada tomat di dagingnya?"

"Tomat aing itu!!"

"Woy kutu! Bantuin napa! Jangan leyeh-leyeh dimeja!"

"Males"

"Itu kata-kata Furuya oy!"

Yah seperti itu lah kondisi mereka saat memasak, tak jarang ada perang tepung atau perang sayur karena Ruki yang seenaknya menaruh garam terlalu banyak atau salah memasukkan sayuran. Sampai satu jam mereka sibuk di dapur

💙💙💙

"Hahhh~ ternyata masak itu susah ya" keluh Furuka memijit bahunya yang serasa akan patah karena terus-terusan memotong sayuran

Furuya menggeleng "Baru gini aja lu dah ngeluh gimana kalo masakin suami lo besok?" tanya Furuya menatap datar Furuka

Furuka nyengir lebar mendengar hal itu "Oleh sebab itu besok pas mau nikah gue pengin tipe cowok yang bisa masak"

Semua yang ada disana memutar bola matanya bosan mendengar ucapan Furuka. Mereka pun kembali melanjutkan pembicaraan sampai malam tiba

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro