Bab 7: "Resmi"

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Itu tak masalah karena aku akan tetap di sisimu"

Sang bulan telah muncul menggantikan sang matahari dari tugasnya para burung telah kembali ke sarangnya untuk beristirahat dan tidur. Malam ini sedang cerah tak ada satu pun awan di langit malam saat ini serta rembulan yang bersinar terang sungguh pemandangan yang amat indah yang sayang untuk dilewatkan

Furuya saat ini sedang menata kembali penampilannya dengan bagian depan seragam yang dia keluarkan, rok seperlapan di atas lutut, jas sekolah yang hanya dia sampirkan di bahunya serta sepatu sneakers biru putih miliknya. Furuya tak perlu repot-repot berdandan karena dia terlalu malas untuk hal seperti itu. Dia kemudian mengambil tasnya dan turun menuju meja makan untuk makan malam bersama keluarganya dan berangkat menuju sekolahnya bersama saudaranya yang lain.

"Eh Furuya datang"

"Hai Furuya"

"Furuya lama tak bertemu"

"Kak Furuya selamat malam"

"Kak Furuya jangan lupa save nomerku ya"

"Furuya mainkan aku biolamu"

Furuya hanya mengacuhkan sapaan-sapaan mereka semua dan terus berjalan dengan santai. Telinganya sudah terpasang earphone jadi dia tak mendengar suara-suara itu terus memanggilnya

"Unhh Furuya?"

Furuya berbalik saat mendengar suara familier yang selalu bersamanya, dia tersenyum kecil sambil menghentikan langkahnya.

"Hai Ruki baru dateng? Ayo ke kelas bareng" ajak Furuya ramah Ruki hanya menganggukkan kepalanya dan menyamai langkah Furuya tak lupa mereka pun saling menggenggam tangan pasangan mereka.

"Hei hei lihat!! Ternyata benar Furuya dan Ruki berpacaran"

"Eh? Yang benar?! Bukannya Furuya bersama Rudy? Kenapa berpacaran dengan Ruki?!"

"Iihh!! Padahal kan Ruki milikku!!"

"Idih! Nyadara dong mbak! Wajah aja udah putih nggak natural itu pakek bedak ato tepung beras? Hahahaha"

"Bener tuh! Lagian Furuga sama Ruki pantes kok mereka tuh serasi!"

"Iya mereka sangat romantis ya"

Ruki tersenyum kecil mendengar berbagai komentar dari para fans mereka tapi mereka lebih suka mengabaikannya dan terus berjalan dengan tenang di koridor yang cukup ramai.

"Aku suka gaya rambut barumu" bisik Ruki ke telinga Furuya, Furuya meliriknya sejenak lalu menyentuh jepitan kelelawar yang ada di dekat poninya lalu tersenyum ke arah Ruki.

"Makasih"

"Sama-sama"

"Furuya membuatkan Ruki bekal, Ruki mau kan?" Ruki terdiam sejenak setelah mendengar perkataan Furuya "Oke"

"Kita makan di Rooftop?"

"Iya"

💙💙💙

BBBRRAAKK

Pintu dibuka tiba-tiba oleh Ayato membuat seluruh kelas memandangnya heran dan kebetulan saat itu sedang jam kosong

"Ruki lo di cari sama Bu Rina katanya lo harus Olim Fisika lagi" seru Ayato dengan nafas tersenggal dia baru saja lari dari kejaran fans-nya yang entah bagaimana bisa berkeliaran saat jam pelajaran seperti ini.

Ruki mengangguk lalu menoleh ke arah Furuya yang masih tertidur di sebelahnya dia mengelus sejenak kepala Furuya lalu berdiri dan melenggang meninggalkan kelas

"Aaa~~ Aku juga mau dong digituin sama Ruki~~"

"Dedeq baper bang~"

"Ruki jahat~ aku kan juga mau"

Ruki menyeringai tipis saat mendengar kembali ocehan para cabe di kelasnya dia memang selalu suka membuat mereka kesal guna menjauhkan mereka dari Furuya singkatnya dia tak mau seseorang menganggu Furuyanya walaupun dia tak pasti ada seorang yang berani dengan Furuya.

💙💙💙

Furuya menyuapkan nasinya ke mulutnya sambil memandang kota dari rooftop disampingnya terdapat Ruki yang sedang membaca buku dengan tenang sesekali dia juga memperhatikan Furuya dan tersenyun kecil

"Ruki"

"Ya?"

Furuya menyuapkan sesendok bekalnya ke mulut Ruki menbuat wajah Ruki sontak memanas, dia memperhatikan wajah Furuya yang juga merona tipis saat menyuapi dirinya

"Furuya tak mau makan sendiri, Ruki juga harus makan" gumam Furuya melihat ke arah lain berusaha menghilangkan rasa malunya

Ruki tersenyum saat melihat tingkat lucu Furuya dia kembali mendekatkan dirinta dan menarik tubuh Furuya ke pelukannya, dia menaruh dagunya di pucuk kepala Furuya seraya memejamkan matanya nenghirup aroma yang sudah membuatnya candu

"Aku mencintaimu Furuya"

"Furuya juga tapi Furuya tak mau harus membunuh Ruki karena kita vampire"

"Itu tak masalah karena aku akan tetap di sisimu walaupun kau membunuh sekalipun"

"Furuya tak akan sanggup"

Furuya meremas kuat kotak bekalnya menahan air matanya yang akan tumpah begitu saja, dia tak ingin orang lain melihatnya menangis bahkan di hadapan Ruki sekalipun

"Kalau begitu jangan pikirkan karena sekarang kau adalah milikku"

Ruki mengeratkan pelukannya ke Furuya membenanmkan wajahnya di antara rambut halus Furuya dan menghirup aromanya

"Aku suka rambutmu"

"Kenapa?"

Ruki tersenyum tipis "Karena rambutmu sangat langka serta indah di mataku". Dia mengambil beberapa helai rambut Furuya dan menghirup aromanya

"Serta aromanya yang selalu membuatku candu"

Ruki semakin mempererat pelukannya ke Furuya membuat Furuya sedikit terkejut. Tangan bebasnya tetap diam di pangkuannya

"Ruki..."

"Biar seperti dulu aku ingin memelukmu lebih lama lagi" ucapan Ruki tadi membuat Furuya hanya diam dan akhirnya rileks dipelukan Ruki

Tangannya dia taruh diatas tangan Ruki seraya menutup matanya merasakan kehangatan dari pemuda vampire di belakangnya. Ruki kembali menaruh dagunya di pucuk kepala Furuya dan memandang bulan yang bersinar, cahayanya menimpa tubuh keduanya dengan lembut seolah itu senang karena keduanya

Senyum menghias bibir keduanya tampak mereka sangat senang akhirnya bisa meresmikan hubungan mereka. Dulu memang musuh tapi siapa tahu musuh itu akan berubah menjadi cinta kita? Awalnya yang saling acuh menjadi perhatian yang sering pakai gue-lo jadi aku-kamu. Tak ada yang lebih bahagia daripada akhir yang bahagia namun sederhana. Ya semudah itu lah bahagia













"Jika satu ditambah satu sama dengan dua maka aku ditambah kamu sama dengan cinta" Ruki Mukami







"Mencintai itu sederhana hanya butuh perhatian, kenyamanan dan kesetiaan" Furuya Sakamaki












{END}

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro