---37. Aku Mau Ini! (1)---

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ketika darah mengalir ke bawah meninggalkan otak, organ itu seperti dorman, alias tertidur panjang, tidak berfungsi. Ketika bara ragawi berkuasa, pintu kalbu tertutup. Sekeras apa pun nurani menjerit, telinga seolah tuli. Hati menjadi bebal.

Dika memutar mobil. Ina pikir mereka akan ke tepi sungai atau pantai yang sepi. Ternyata mobil mengarah ke Tambaksari, kemudian memasuki Kompleks Teratai di mana rumah Dika berada.

"Kok ke sini, Mas?" tanya Ina. Sebenarnya, ia tidak peduli mau dibawa ke mana. Tangan yang digenggam di pangkuan Dika membuatnya setengah sadar setengah gila.

Dika cuma mahasiswa yang mendapat jatah dari orang tua. Kantungnya tidak cukup tebal untuk menyewa hotel. Ada yang murah meriah, tapi kotor. Ia tidak tega menempatkan Ina di sana. Akhirnya, pilihan terbaik adalah rumah sendiri. "Papa dan mama nggak di rumah. Cuma aku sama mbakku. Dia sedang kerja, jadi aman."

"Papa dan mamanya Mas Dika di mana?"

"Papa baru dinas luar di Jember," ucap Dika. "Mama ngikut."

"Mamamu juga kerja di Jember?"

Dika meringis sumir. "Bukaan! Mama mengawal papa biar nggak macem-macem."

"Oh?"

Dika mengangkat bahu sambil memarkir mobil di depan gerbang. "Jangan kaget. Papaku emang gitu. Kalau ntar ada perempuan datang bawa bayi trus bilang itu anak papa, aku nggak heran. Aku turun bentar, ya, mau buka gerbang."

Ina termangu. Ternyata kehidupan Dika tak seindah yang terlihat dari luar. Ia mengamati sosok jangkung itu keluar dari mobil, membuka gerbang dan garasi, lalu naik lagi untuk memasukkan mobil ke garasi.

"Yuk!" ajak Dika setelah menutup pintu garasi. Ia mengulurkan tangan. Ina ragu sejenak, namun mata elang Dika dan bibir sensualnya begitu menggoda. Ia tak sanggup melawan pesona yang menyilaukan batin itu. Akhirnya ia membalas uluran tangan Dika dengan genggaman erat.

Dika membuka pintu samping yang langsung terhubung ke ruang tengah. Setelah Ina masuk dan mengunci kembali pintu itu, ia tidak menunggu. Tangannya terulur ke tungkai Ina. Dengan sekali angkat, tubuh mungil itu telah melayang ke dalam gendongan. Tasnya sampai jatuh dan tertinggal di depan pintu.

"Mas Dikaaa!" pekik Ina kaget. Ia tidak bisa berkata-kata lagi karena mulutnya dikunci oleh bibir Dika. Ia pasrah dibawa ke kamar Dika yang terletak di ujung ruang tengah. Ia bahkan menikmati saat Dika meletakkannya di kasur dengan lembut, lalu membaringkan diri di sampingnya.

'Kamu cantik banget, In," bisik Dika seraya menyibakkan anak-anak rambut yang berserakan di wajah Ina. Jemarinya kemudian bermain, mengelus pipi Ina dengan perlahan.

"Mas?" bisik Ina. Ia tidak pernah berpikir akan sedekat ini dengan Dika. Dulu, ia hanya memandangnya dari jarak tertentu. Saat ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

"Kamu tahu nggak, aku udah suka kamu sejak kamu orientasi mahasiswa baru," bisik Dika. "Ingat?" kepala Dika menunduk, mengecup bibir Ina. Tangannya mengelus pinggang dengan perlahan, turut menikmati kehangatan kulit Ina.

Ina mengangguk. Siapa bisa melupakan kakak kelas jangkung dan atletis, berkulit putih dan berhidung mancung ini? Semua mahasiswa baru di jurusan membicarakan Dika.

"Mas Dika pacarnya banyak," kilah Ina. Ia mulai menggeliat saat tangan Dika menyusup ke atas.

"Mereka yang niat dekat-dekat, aku sih cuek aja. Masa kamu nggak ngerasa kalau aku selalu perhatian sama kamu?"

Ina terkikik. Tangannya mengalung di leher Dika. "Masa? Apalah aku kalau dibandingkan mbak-mbak Putri Kampus itu."

Dika terkekeh. Dibukanya kaus Ina, lalu wajahnya menukik ke dada mungil itu. Ina menggeliat kembali. Ini sentuhan yang ia sukai.

"Mmmm, nggak ada yang bikin aku gemes kayak kamu, In. Kamu tuh istimewa banget," ujar Dika sambil kembali ke atas, mengecup lekuk leher Ina hingga membuatnya memejamkan mata dan menggigit bibir.


//////////////////////

Pentungan, mana pentungan?

Cerita ini akan up di WP sampai tamat. Tapi buat yang nggak sabar tunggu apdetan, langsung cuuus aja ke KBM atau Karya Karsa. Di sana udah tamat.

Buat pengguna Karya Karsa, ada paket murah meriah.

Cukup dengan Rp25.900,- Sobat dapat membaca Love You Still sampai tamat.

Tungguapa lagi, yuk cuuuus ke sana!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro