💔💔💔

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kelanjutan kisah EnnoPrabanegara.

Anyhoe ... enjoy!

.
.
.

Inilah akhirnya.

Enno sudah memutuskan.

Dia tidak sanggup lagi menjalani hubungan ini. Janji manis Arthur di awal, kini tinggallah omong kosong. Pria itu semakin jarang menghubunginya. Bahkan hingga hari ini, sudah tiga minggu sejak Arthur terakhir mengiriminya pesan. Pesan yang menyuruh Enno untuk tidak menghubungi dirinya untuk sementara.

Air mata Enno kembali jatuh. Entah sudah keberapa kalinya mata itu mengeluatkan air mata demi orang yang dicintainya. Cepat-cepat dihapusnya supaya tidak ada yang melihat.

Enno duduk di salah satu kedai kopi. Matanya hanya memandangi cangkir berwarna putih yang sejak tadi tidak tersentuh. Kopinya pun sudah dingin.

Kepalanya baru mendongak saat didengar seseorang duduk di hadapannya. Pria tampan berwajah oriental itu tersenyum kepadanya.

"Seulas senyum lebih cocok di wajah cantikmu," ucap si lelaki.

Kening Enno justru mengernyit melihat orang asing itu bersikap sok akrab. "Pergilah."

"Kau menunggu seseorang?" Pria itu mengabaikan ucapan ketus Enno.

"Kau tidak dengar ya? Apa kau tuli?" Suasana hati Enno semakin kesal.

Tangan pria tadi terulur ke arah Enno. "Aku Lee Min Ho. Siapa namamu, Cantik?"

Dengan kesal, Enno berdiri dan berniat untuk pergi dari sana. Dia tidak punya waktu melayani bocah ingusan yang pastinya berusia lebih muda darinya itu.

Di usia ke-42 tahun, Enno merasa bukan waktunya untuk bermain-main dengan pemuda seperti Lee Min Ho yang pastinya masih kekanakan.

Saat Enno mengira sudah meninggalkannya tadi, ternyata Lee Min Ho menyusul. "Maaf kalau ini terlalu cepat, tapi aku ingin jadi kekasihmu."

.
.
.
Aku tuh baru nyadar kalau telat setelah baca komentar Xavier_Xp di part sebelumnya. 😅😅

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro