Epilog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Pernahkah lo bermimpi?

Pernahkah lo merasa hidup di alam mimpi?

Gue rasa cukup gue aja yang mengalaminya. Kalian jangan.. Ya.. walaupun di alam itulah gue nemuin jodoh gue, Lee Taeyong.

Lucid dream adalah sebuah alam yang tersistem. Sebuah refleksi dari dunia nyata.. Lo nggak akan pernah tahu apa yang terjadi sama lo saat lo di dalem sana. Bukan sebuah mimpi yang bisa sebebas-bebasnya lo nikmatin. Mengubah setiap alur dan membawa akhir yang bahagia. Di sana, lo bener-bener terjebak!

 Lucid dream adalah suatu lokasi rehabilitasi bagi anak-anak bermasalah seperti gue. Juga seperti Taeyong bahkan Kim Saeron. Kalian pikir itu mudah? Nyatanya tidak. Semua terlalui layaknya berjalan pada jalanan terjal dan berbatu. 


Disana, Saeron menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan gue dan Taeyong. Ia sebelumnya adalah troublemaker, liar, dan juga pembully. Kalian pasti terkejut. Pun juga gue. 

Semua anak-anak bermasalah yang berakhir dengan kecelakaan pasti akan jatuh ke Lucid Dream.

Kesalahan yang diperbuat Saeron mungkin terlalu besar, hingga ia harus menghabiskan banyak waktu berada pada alam penyiksaannya. Hingga, suatu ketika muncullah seorang cowok. Ya. Dia Lee Taeyong. Seorang cowok yang tadinya playboy dan suka mainin hati cewek. Seorang anak pembangkang, tak suka menurut pada orangtua. Juga kasar. 

Saeron dan Taeyong bertemu. Entah bagaimana, seperti yang sudah gue katakan, lucid dream itu sebuah sistem. Sama kayak kalian nonton Hunger Games. Di Lucid dream... semua sudah terkontrol dengan sesuatu yang tak bisa kalian lihat.

Sebuah skenario akan mendarat di depan kalian, dan seketika kalian tergerak sama persis seperti yang telah tertuliskan.


Kami bertiga telah ditakdirkan berjumpa. Saeron yang memiliki kemungkinan kecil terbebas dari lucid dream, akhirnya menemukan jalannya ketika skenario itu membawanya datang menghampiriku. Menjadikanku orang lebih baik bersama dengan karakter yang kumainkan. Tugasnya adalah menjagaku agar aku tetap pada batas alur cerita. Dan Lee Taeyong, dia datang memberi pelumas pada cerita kami.

Di alam mimpi, setiap kejadian adalah refleksi dari dunia nyata. Gue pembully, tapi disana gue dibully. Taeyong pemain wanita dan kasar, tapi disana dia harus belajar mencintai seorang cewek dengan tulus tanpa berbuat kasar. Dan cewek pilihan itu adalah gue. Saeron???


YAP. Dia sudah pernah melaksanakan skenario seperti gue. Tapi dia gagal, dia tak bisa mengontrol dirinya meskipun dia sudah tergerak oleh skenario. Tugasnya pun berubah. Disana, ia harus memandu gue yang notabene-nya memiliki kemiripan masalah sepertinya. Troublemaker. Pembully.


Dan begitulah harmonisasi di antara kami bertiga. Hidup di alam mimpi yang tak bisa diprediksi. Hingga sekarang kami berhasil keluar dari sana berkat kerjasama yang tak terbaca satu sama lain.









Apa kalian tertarik masuk ke dalam lucid dream kami? Maka... jadilah anak yang bermasalah!

Tapi aku harap malah jangan pernah saja!!















NB.

Karena ada yg masih belum bisa menerka apa itu lucid dream,, so.. aku publish epilog sebagai pelengkap manis.


Aku harap.. kalian mengerti maksudku.. Ya.. terkadang, manusia itu susah menyatakan maksudnya dengan benar. hehe..

kalo masi bingung.. bolehlah tanya lagi. It's ok. Tinggal ketik di kolom komentar.


Tak pernah lelah mengingatkan... jangan lupa menantikan FF aku yg baru. "My Beautiful Matchmaker!". Semoga kalian menyukainya, sama seperti kalian menyukai "Lucid Dream"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro