24/28

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

POV 3

Kasus berita tentang Yamamura yang 'menghilang' menyebar di seantero Jepang.

Yamamura adalah salah satu korban tindak kekerasan dalam rumah tangga. Semuanya bermula dari berpisahnya orangtuanya sejak Yamamura memulai tahun pertamanya di sekolah menengah pertama.

Ayahnya mulai mabuk-mabukan dan memukulinya setiap merasakan emosi.

Beberapa kali, perbuatannya menghasilkan jejak-jejak yang jelas, memaksa Yamamura untuk tidak masuk sekolah selama beberapa hari.

Yamamura sudah beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya, tetapi terus digagalkan oleh keinginannya yang lain untuk terus bertahan. Ia pernah ditegur oleh para pemuda lain yang sering berkumpul dekat minimarket karena memergokinya membeli alkohol dan rokok.

Awalnya, mereka membiarkannya tetapi mulai menemukan beberapa jejak babak belur. Mereka juga awalnya mengira bahwa ini adalah kasus penculikan, tapi Yamamura punya banyak kesempatan untuk kabur dan ia tidak pernah melakukannya, jadi opsi itu jelas adalah kesalahan.

Namun, semuanya semakin jelas ketika mereka melihat banyaknya luka sayatan di pergelangan tangan Yamamura.

Sadar bahwa apa yang dialami Yamamura adalah tindak kekerasan, mereka pun memberikan dukungan bagi Yamamura untuk memberikan laporan.

Yamamura yang awalnya menolak karena ayahnya adalah satu-satunya keluarga yang tersisa pun pelan-pelan dibuka pikirannya. Ia tahu bahwa ia tidak seharusnya mendapatkan perlakuan seperti itu.

Untuk menutupi bekas luka di pergelangan tangan, Yamamura membuat tato di sana.

Dua buah mawar biru dan tangkai berduri yang mengelilingi pergelangannya. Dengan begitu, Yamamura selalu ingat bahwa dia tidak boleh memotong bunga itu.

Saat di sekolah, untuk menghindari teguran guru, maka Yamamura memakai jam tangan.

Namun, Yamamura 'dihilangkan' dan seolah akan terjebak selamanya di dalam rumah itu. Duri bunga mawar itu seolah selilit seluruh bagian tubuhnya.

... Yamamura ingin bertahan, meski keadaan tidak merestui. Bahkan, dalam doa terdalamnya, Yamamura ingin menghilang seperti orang-orang.

Ia ingin menjadi cahaya.

.... Hingga cahaya itu datang padanya.

Ichisaki Ren datang ke rumahnya, membawa sebuah buket bunga untuk menunjukkan duka atas dirinya.

Kepada dirinya yang bukan siapa-siapa.

Ichisaki membebaskannya.

***

Tema: Mawar biru, penculikan, guru.

Aku ngetik ini di HP karena kupikir emang ga bakal sempat. Ehehe.

TINGGAL EMPAT HARI SEMOGA BISA NONGOLIN PYAK.

Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro