Epilog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

🎶 Dara Ayu Ft. Bajol Ndanu - Rindu Aku Rindu Kamu

Seberapa jauh dan seberapa banyak rintangan kalau kamu adalah jodohku maka akan bersatu.

-MIVI-

Tangan Via dan Mike saling bertautan. Mereka melangkah menuju gerombolan temannya. Lebih tepatnya teman-teman dekatnya. Setelah tadi di dalam gedung sibuk dengan rangkaian acara wisuda. Menaiki panggung satu persatu setelah namanya dipanggil, kini tinggal berfoto-foto ria.

Genap empat tahun sudah mereka menuntun ilmu di universitas tercinta. Banyak kejadian yang dapat dijadikan pelajaran. Bertemu orang baru, memulai sebuah hubungan, masa sulit saat mengerjakan tugas, dan senang-senang bersama saat waktunya liburan. Semua masa itu tersimpan rapi di benak masing-masing.

Hubungan Via dan Mike masih berjalan seperti beberapa bulan lalu. Pertengkaran kecil sering terjadi. Sama halnya dengan hubungan Jenny dan Brian. Soal Mika, mereka hanya tahu kalau hubungannya dengan Dani cukup berkembang. Akan tetapi belum sampai pada tahap pacaran.

Via menghampiri Liona yang sedang berdiri menggandeng tangan Etlan. Di sampingnya ada David yang tengah berbincang dengan teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Brian dan Rio.

"Aduh! Selamat, ya saudaraku yang paling cantik paripurna!" Liona memeluk balik Via yang tadi sudah menubruk tubuhnya lebih dulu.

"Iya, selamat juga buat lo. Moga lancar sampai persalinan."

Liona melepaskan pelukannya dan terkekeh, "Ini masih lama, lho. Masih sekitar empat bulanan."

Etlan memanyunkan bibirnya karena merasa diabaikan. Dia memegang botol yogurt sambil menatap sekelilingnya.

"Top banget lo, Dav! Waktu wisuda udah dikasih hadiah kayak gini." Jenny mengelus perut buncit Liona.

David hanya tersenyum dan memilih untuk menggendong Etlan yang sedari tadi memancarkan aura tidak senang.

"Udah goals banget, belum?" tanya David seraya merangkul mesra pinggang Liona. Menaik turunkan alis menggoda teman-temannya yang notabenenya masih dalam status pacaran.

"Kita juga enggak kalah kalik!" Via memeluk Mike dari samping.

Mike yang peka langsung membalas pelukan itu. Mengecup pelipis Via tanpa rasa malu. Dia juga tidak mau kalah dengan David yang dengan terang-terangan mengumbar kemesraan.

Dari arah depan datang Dani sambil membawa buket bunga cukup besar. Dia berjalan sambil tersenyum. Mika sudah senyum-senyum sendiri di tempat. Dia lega tidak jadi kacang setelah tahu Dani ke sini.

"Buat kamu." Dani menyodorkan buket itu ke Mika yang langsung diterima dengan senang hati.

"Langsung kasih kepastian dong! Cupu banget, sih!" sindir Mike yang ingin sepupunya itu segera mempunyai gandengan agar tidak selalu merecoki dirinya dan Via yang ingin pergi berdua.

Dani hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

David menendang tulang kering Mike dan berujar, "Lo juga jangan cuma pacaran aja! Kasihan ipar gue!"

"Tumben lo anggap gue ipar lo." Via menatap David yang masih setia pada posisinya seperti tadi.

"Besok nikah bareng aja, gimana?"

"Big no!" jawab mereka berempat serempak.

Liona terkekeh mendengar penolakan itu. Dia juga hanya bercanda dan tidak serius.

Mika mengajak mereka untuk berfoto bersama setelah tadi di dalam mereka berfoto bersama keluarga masing-masing. Tadi mereka sengaja tidak pulang bersama orangtua masing-masing. Alasannya ingin berkumpul seperti saat ini.

Setelah lebih dulu meminta seseorang untuk menggambil gambar menggunakan kamera Mika yang memang sengaja dia bawa. Mereka berbaris berjejer di samping pasangannya masing-masing. Tidak hanya satu kali melainkan berkali-kali mereka mengambil gambar. Mulai dari bersama, sendiri-sendiri, time girls, time Boyd, hingga couple goals.

Tiba-tiba saat sedang asik menyaksikan hasil jepretan, Mike berdehem mengalihkan perhatian semua orang.

"Vi?" panggilannya ragu.

Via hanya merespon menaikkan alis.

"Nih, buat lo!" Mike mengambil tangan Via dan langsung memasangkan cincin di jari manis perempuannya.

Tentu saja dia terkejut mendapati perlakuan seperti itu. Tidak ada angin dan tidak ada hujan, ada apakah gerangan Mike memberinya cincin?

Tiba-tiba dari arah belakang datang anak-anak futsal. Sebagai sudah Via kenal karena saat liburan semester ikut camping bersama. Mereka serempak bernyanyi lagu love story milik Taylor Swift diiringi petikan gitar.

Merry me Juliet.

You'll never have to be alone.

I love you and that's all I really know.

I talked to your dad, go pick up out a white dress.

Via membekap mulutnya tidak percaya. Dia tahu makna dari ini semua. Matanya menatap Mike yang langsung memeluknya tanpa bertanya.

"Gue tahu tanpa ditanya, lo pasti bakal terima. Makanya gue langsung pasangin cincin itu ke jari lo."

Perempuan itu menangis terisak dan memukul lengan Mike, "Lo enggak romantis banget!"

"Gue tahu." Mike mengelus punggung Via.

Mereka yang ada di sana ikut bahagia. Banyak yang menggoda Via dan Mike. Teman futsal Mike menghentikan nyanyiannya dan mendekati mereka. Memberi ucapan selamat pada Mike dan Via yang masih setia meneteskan air mata.

"Cie, udah dilamar aja! Gini banget lo Mike! Enggak romantis banget!" ejek Mika.

Mike bingung sendiri harus membalas apa. Dia memilih kembali memeluk Via dan mendapat sorakan dari teman-temannya.

"Nempel terus kayak lem!"

"Halalin aku sekarang juga, Bang!"

-MIVI-

Via tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Mike. Dia sampai mengeluarkan air mata saking kerasnya tertawa.

"Kamu berasa enggak niat buat lamar aku, lho. Masa langsung pakein cincin gitu aja, mana pake lagu kayak gitu. Enggak jelas banget, garing, dan enggak ada kesan romantisnya!" protes Via yang bersandar di dada Mike.

"Waktu itu emang dadakan. Itu juga paksaan dari Mami. Katanya suruh halalin aja langsung biar cepet gitu."

Perempuan itu terkekeh mendengar penuturan suaminya. Jangan kaget kalau Via menyebut Mike 'suaminya'. Itu memang benar adanya. Setelah acara melamar dadakan sehabis wisuda. Beberapa bulan kemudian mereka menikah. Sebenarnya itu hanya menunggu Mike mendapatkan pekerjaan terlebih dulu.

Gedoran pintu membuat Mike terpaksa melepaskan pelukan dan turun dari tempat tidur, berjalan ke arah pintu dan membukanya. Setelah pintu terbuka, orang yang menggedor pintu tadi langsung masuk dan naik ke tempat tidur. Memeluk Via mencari posisi yang nyaman.

"Adek mau tidul sama Mama."

Bahu Mike langsung turun. Dia ikut berbaring dan menatap anaknya memelas.

"Gagal sudah bikinin adek buat kamu."

M
I
V
I

E
N
D

Jangan lupa buat baca Reason, ya.

Aku minta vote sama bom komen buat part terakhir ini. Tega klo kalian gak ngasih.

Minta tanggapan kalian dong tentang MIVI sejauh ini dan setelah tamat ini.

Makasih all udh setia baca dan makasih yg udh kasih vote komen. Lop u all 💕 see u di cerita selanjutnya.

Written : 24 Oktober 2020
Publish : Jogja | 15 November 2020 |07.00

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro