Snow CH.3 : Apel itu Beracun, Jangan Dimakan!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari berikutnya, ketika kamu masuk ke dalam lukisan portal Pangeran Snow untuk menolongnya, kamu tiba di depan pondok para kurcaci yang terlihat tenang dan damai.

Kamu berjalan ke pintu pondok itu dan mengetuknya, berharap ada sang pangeran atau salah satu kurcaci yang akan membukakanmu pintu. Tidak lama, pintu pun terbuka dan terlihat Bob yang membukanya.

Hanya saja kamu terlihat terkejut dan bingung melihat ekspresi Bob yang tidak biasanya. Sang kurcaci yang selalu berada di sisi Pangeran Snow tampak sangat sedih. Matanya sembab dan masih basah karena air mata.

Ketika Bob melihat yang datang rupanya adalah dirimu, sang kurcaci terkejut dan seketika menangis di hadapanmu. Kemudian Jojo berjalan dan berdiri di sisi Bob sambil menangis juga.

Jojo berlari dan memeluk kakimu dengan sangat sedih. Sedangkan Bob tampak berusaha mengusap air matanya dan ingin mengatakan sesuatu untuk menjelaskan keadaan mereka saat ini.

"Hiks...hiks! Nona...Pangeran Snow...tidak kunjung bangun...Pangeran terkena racun..."

Jojo lalu segera menarik dirimu masuk ke dalam pondok mereka, untuk mempertemukan dirimu dengan sang pangeran.

Di dalam pondok, para kurcaci yang lain tampak menangis dan bersedih mengelilingi sosok Pangeran Snow yang terbaring dalam keadaan mata tertutup di atas kasur tipis. Kulitnya pucat dan dingin, namun masih bernafas. Hanya saja detak jantungnya melemah.

Kedua tangannya bertautan ringan yang berada di atas dadanya. Di sebelah tempat tidur itu ada sebuah apel merah dengan aura merah hitam jahat yang pekat. Apel mencurigakan itu telah satu kali digigit oleh Pangeran Snow sebelum dirinya pingsan dan tidak bangun sampai sekarang.

Apa yang harus kamu lakukan?

Selamat bermain, Princess!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro