"Jangan sentuh apapun Jane, atau kau terkena akibatnya," disuasinya padaku.

Mr. Johnson dan aku pergi menyelidiki rumah tua di sekitar sekolah. Seseorang melapor, kalau ada seorang murid memasuki rumah ini, mereka menghilang selama satu hari. Setelah itu, keduanya ditemukan tergeletak pingsan di depan rumahnya dan tubuhnya penuh dengan benjolan kecil berwarna merah.

Mr. Johnson langsung saja mengajakku memasuki rumah ini, padahal aku sedang sibuk mengerjakan hukuman darinya.

"Memangnya ada apa sih, Mr. Johnson?" tanyaku.

"Entahlah, aku merasa ada yang tidak beres di sini." Mr. Johnson menaiki tangga menuju lantai dua.

Konon, rumah ini sempat ditinggali oleh penyihir tua dan ia telah mati terkubur di halaman belakang, katanya sih.

Tapi menurutku rumah ini sangat menyeramkan, dengan wallpaper hitam yang terpasang di seluruh temboknya dan juga barang-barang antiknya yang sangat berdebu.

"Mr. Johnson! di mana kau?!" seruku.

Sunyi, senyap, gak ada jawaban.

Aku menaiki tangga dengan perasaan buruk akan Mr. Johnson. Lantai dua ini mempunyai lorong gelap yang cukup panjang dan juga pengap.

Aku mengambil ponselku dan menyalakan senternya. "Mr. Johnson?"

Aku berjalan memasuki salah satu pintu. Terlalu banyak sarang laba-laba di dalam sini.

Terdapat sebuah cermin besar dan peti yang bersinar hijau di ujung ruangan. Aku tertarik dengan peti itu dan menghampirinya.

Saat aku membuka peti itu, sinarnya berubah menjadi sangat terang dan menyilaukan. Aku melihat isi peti itu.

Dan isinya kosong.

Ah!! aku kira di dalamnya terdapat benda ajaib atau emas dan ternyata tidak.

"Woahhhhh!!! Makhluk apa kau!" Aku mendengar suara Mr. Johnson di belakangku.

"Ada apa Mr. Johnson?" Aku menoleh ke arahnya.

"Jane?" ucap Mr. Johnson kebingungan.

"Iya?"

"Li-lihatlah rupa mu pada cermin itu!" ucapnya sambil menunjuk cermin yang ada di sebelah peti.

Aku berjalan ke arah cermin, aku sangat terkejut! terdapat sosok monster berbulu di sana!

"Jane! Kau berubah menjadi monster!" seru Mr. Johnson.

Aku?

[]