1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

happy reading!

love,

sirhayani

PART 1

Aku tak tahu berada di mana. Hanya ada sebuah ruang hampa yang sedikit gelap.

Aku juga tak bisa mengendalikan tubuh ini. Tubuh Zoey. Ya, jiwaku masih ada di raga seorang Zoey Putri Abigail. Namun, kali ini sepertinya aku benar-benar sedang berada dalam alam mimpi. Dibanding sebelumnya di mana aku bisa merasakan semua panca inderaku dan membuatku berakhir tertidur karena frustrasi tak menemukan jalan keluar, dan hanya bisa berharap bisa kembali terbangun di samping Mama, kali ini aku tidak bisa merasakan apa pun selain berpikir dan pasrah setiap kali tubuh ini menggerakkan pandangannya ke ruangan hampa ini.

"Jadi, siapa yang akan menggunakan tubuh saya?" Bukan aku yang berbicara, tetapi pemilik tubuh ini. Mungkin jiwa Zoey ada di dalam tubuh ini juga? Atau yang lebih masuk akal lagi, ini adalah ingatannya.

Aku tak tahu siapa yang dia ajak bicara. Tak ada siapa-siapa di sini. Namun, beberapa saat kemudian, dari jauh terlihat sosok bayangan dalam kegelapan yang seolah-olah memiliki mata merah.

"Siapa pun itu. Dia adalah jiwa yang tak punya banyak masalah. Jiwa yang menjalani kehidupannya tanpa melihat ke belakang. Jiwa bermental kuat yang bisa menyelesaikan misi balas dendammu." Aku merinding mendengar suara menyeramkan yang memenuhi ruangan ini. Ditambah mata merahnya yang seolah menembus pandanganku. "Dia akan melihat ingatanmu sedikit demi sedikit lewat mimpi."

Aku tidak bisa lari ketika bayangan dalam kegelapan itu seolah-olah mendekat. "Hai, jiwa yang terpilih, kamu pasti akan melihat ingatan ini. Sekarang, kamu harus menjalani kehidupanmu di tubuh Zoey Putri Abigail di masa lalu. Dia telah menjual jiwanya padaku. Tubuhnya saat ini hanyalah cangkang tanpa isi dan jiwamu dari masa depan lah yang mengisi cangkang kosong itu.

"Kamu bisa kembali ke kehidupan normalmu, ke tubuh aslimu, ke waktu sebelum kamu memasuki tubuh Zoey. tetapi kamu harus membalaskan dendam Zoey, yaitu membuat tiga manusia jatuh cinta padamu dengan menggunakan raga Zoey. Jika tidak berhasil, maka kamu akan selamanya berada di tubuh itu sampai mereka bertiga jatuh cinta padamu yang sedang berada raga Zoey."

Mengapa aku terjebak dalam situasi ini? Kenapa harus aku yang membalaskan dendam seseorang yang bahkan tidak ada hubungannya denganku sama sekali?

"Aku enggak bisa bertindak banyak." Zoey berbicara dengan suara pelan. "Tapi, siapa pun kamu, tolong balaskan dendamku pada mereka. Balas dendamku ... aku cuma pengin mereka cinta sama aku. Meskipun bukan aku di dalam tubuhku, tetapi kamu. Setidaknya, ketika kamu kembali, ingatan mereka tentang aku terbawa sampai mereka mati."

Egois.

Mengapa harus menyusahkan orang lain? Aku tidak menginginkan semua ini, tetapi aku bahkan tak bisa protes sama sekali.

"Noah Kahil. Mahardika Wijaya. Dan ... Luca Alaska," kata Zoey, menyebut tiga nama cowok yang menjadi target balas dendamnya.

Siapa yang tidak mengenal mereka bertiga? Aku yang bahkan tak banyak tahu tentang info-info di sekolah bisa tahu tentang tiga cowok terkenal yang berada dalam satu lingkungan pertemanan di masa itu.

Apa yang telah terjadi sampai Zoey ingin membalas dendam dengan cara harus membuat mereka jatuh cinta?

***

Aku membuka mata. Detik ini, aku memastikan aku tidak sedang bermimpi. Waktu yang terlihat di jam dinding menunjukkan pukul empat lewat lima belas menit. Ternyata aku tertidur hanya sebentar. Aku berdecak dan segera duduk. Di tanganku masih tergenggam ponsel milik Zoey yang belum aku buka sama sekali. Aku tak tahu kata sandi ponselnya karena aku tidak mengingat ingatan Zoey, tetapi ketika aku menyentuhkan sidik jari Zoey di tombol home ponsel ini, ponsel miliknya terbuka dan langsung menampilkan sebuah ruang percakapannya dengan seseorang yang diberi nama kontak menggelikan.

"My Bubu," gumamku sambil meringis geli. Pasti ini pacar Zoey. Mahardika Wijaya. Tak ada foto di profil cowok itu untuk lebih memastikannya lagi, tetapi aku yakin satu-satunya pacar Zoey adalah Mahardika.

Aku melempar ponsel itu ke sampingku, lalu berteriak tanpa suara. Kuacak-acak selimut tebal di atas tempat tidur berukuran king itu hingga semua boneka di atasnya berjatuhan ke lantai. Setelahnya, aku duduk di atas tempat tidur yang kosong sembari menarik napas dan mengembuskannya pelan. Berulang kali. Sampai aku merasa lebih lega.

"B*ngsat." Aku duduk bersila sambil melipat kedua tangan di perut.

Noah Kahil, Mahardika Wijaya, dan Luca Alaska. Bagaimana caranya aku harus membuat mereka bertiga jatuh cinta pada Zoey? Mahardika adalah pacar Zoey, ah tepatnya tunangan Zoey. Seorang suami belum tentu mencintai istrinya, apalagi Zoey yang hanyalah seorang tunangan cowok itu, kan?

Kalau bisa membuat mereka jatuh cinta lebih cepat agar aku bisa segera kembali ke kehidupan normalku, maka akan aku lakukan dengan cepat. Tapi masalahnya adalah aku tidak punya pengalaman dalam percintaan.

Ck. Pertama-tama, aku harus mencatat semua yang kuperlukan. Ah, tidak. Pertama-tama, yang harus aku lakukan adalah mengganti piyama seksi ini. "Ngapain juga sih dia tidur pakai ginian?" gerutuku sembari melangkah ke lemari dan tak menemukan satu pun baju di sana. Hanya ada buku dan barang-barang lain.

Aku mencari ke sekeliling dan menemukan pintu menuju sebuah ruang khusus pakaian dan tas. Aku termangu sebentar melihat ruangan khusus ini.

Hidup kami sungguh berbeda....

Segera kucari pakaian tidur yang cocok untuk seusiaku di masa ini, 17 tahun. Baju tidur berlengan panjang dan celana panjang berwarna biru muda. Aku segera menggantinya dan kembali mengambil ponsel Zoey yang tergeletak di lantai. Aku ingin mencari tahu lebih banyak hubungan antara Zoey dengan ketiga cowok itu. Jika hanya menunggu ingatan Zoey muncul, maka itu akan memakan waktu lama.

Bolehkan aku bertindak semauku? Apa yang aku lakukan tak sebanding dengan yang terjadi padaku. Dipaksa ke masa lalu dan memasuki tubuh orang lain. Harus mencuri hati tiga cowok pula. Benar-benar tidak sebanding. Aku ingin segera kembali agar bertemu dengan Mama.

Aku berbaring di atas tempat tidur tanpa menyangga kepalaku dengan bantal. Hanya berbaring sembari mengangkat ponsel tinggi-tinggi di atas wajah dan membaca percakapan Zoey dan Mahardika. Percakapan terakhir mereka sepihak. Hanya Zoey yang terus menelepon, tetapi tak dijawab cowok itu. Di bagian atas ada pesan terkirim Zoey yang berupa spam.

Aku menggulir ke atas lagi, lalu membelalak. Shock berat. Beginikah cara Zoey berpacaran di umurnya yang masih 17 tahun? Pantas saja dia tidur dengan menggunakan piyama seksi itu!

Ehm, sepertinya aku salah telah melihat percakapan orang lain, tetapi kalau tidak aku lakukan, bagaimana aku bisa mempelajari situasi yang menimpa Zoey?

Begini. Zoey mengirim fotonya kepada Mahardika. Foto yang seperti apa? Zoey memotret dirinya dari atas sehingga belahan dadanya itu terlihat jelas dan dalam. Dia tersenyum sensual yang mungkin saja sengaja mengundang perhatian Mahardika.

Hingga aku lulus SMA, aku tidak pernah tahu betapa berbahaya cara berpacaran sebagian orang seusiaku saat itu. Aku baru tahu ketika duduk di bangku Universitas bahwa kebanyakan orang berpacaran dengan cara ekstrem. Berhubungan suami istri sudah menjadi hal wajar di antara mereka. Zoey dan Mahardika tidak sampai melakukan hal seperti itu, kan?

Aku membaca pesan-pesan Zoey pada Mahardika yang sama sekali tak direspons cowok itu.

me: gimana menurut kamu? aku baru beli baju ini

me: sayaang tadinya aku pengin pakai ini doang buat foto-foto, tapi kayaknya bakalan aku pakai buat tidur semalaman

Pada intinya, Mahardika tak menggubris Zoey sama sekali. Panggilan telepon maupun panggilan video tak ada yang Mahardika terima sampai membuat Zoey mengirim pesan merajuk.

Aku menggulir ke atas dan berhenti pada foto-foto yang Zoey kirimkan pada Mahardika sekitar seminggu lalu. Ada balasan dari Mahardika juga. Foto yang Zoey kirim adalah foto paha kanan Zoey yang tersayat dan berdarah. Aku meneguk ludah. Bukankah hubungan mereka termasuk ke dalam toxic relationship?

me: setiap 10 mnt kamu gadateng jemput aku, aku bakalan nambahin satu sayatan!

me: kesel banget!!!! di mana sih kamu? bareng si lonte?

me: aku enggak bercanda ya! sayatannya bakalan nambah!

Zoey mengirim foto.

me: liat! aku gaboong!

my bubu: kalau kali ini gue nurutuin lo, lo bakalan lukain diri lo tiap kemauan lo enggak gue turutin.

my bubu: berhenti.

my bubu: gue enggak akan jemput lo

Aku mengerjap berkali-kali. Bukankah sikap Mahardika pada Zoey terlalu dingin? Aku berdecak. Bagaimana bisa mencuri hati cowok yang seperti ituuuu?

Aku beralih ke pesan-pesan lain. Ada beberapa grup, tetapi aku tak memperhatikan nama-nama grup percakapan yang dimasuki Zoey karena terlalu terpaku pada sebuah pesan tanpa nama kontak yang foto profilnya terpampang jelas wajah Noah Kahil. Untunglah aku masih ingat wajahnya.

Zoey belum membaca pesan dari Noah. Mungkin sengaja tidak membacanya? Namun, aku harus mengeceknya untuk melihat bagaimana sikap Noah pada Zoey. Setelah memastikan Zoey telah mematikan tanda dibaca, aku langsung membuka pesan-pesan Noah yang baru dia kirim semalam.

08xxx: lo sengaja ngeblok gue? :(

08xxx: padahal gue cuma pengin ngajak lo ngedate

Hanya itu.

Aku tak menemukan apa pun. Ruang percakapan lain Noah yang sudah diblokir Zoey juga tidak ada. Mungkin telah dihapus oleh Zoey.

Apa yang menjadi pertanyaanku adalah mengapa Noah mengajak Zoey berkencan? Sementara yang aku tahu, Noah dan Mahardika telah berteman sejak awal SMA atau mungkin sebelum itu.

Aku mencari kontak bernama Luca, tetapi tak menemukan apa pun tentang cowok itu. Ada banyak pesan dari cowok lain yang rata-rata sudah terblokir. Sungguh. Primadona sekolah benar-benar berbeda. Aku tidak akan sanggup menjadi perhatian seperti Zoey. Siapa bilang menjadi cantik itu mudah? Aku melihat mereka yang selalu didekati cowok sudah lelah duluan.

Melihat semua ini, aku mendapatkan kesimpulan bahwa Zoey tipe yang setia. Meskipun ada banyak cowok yang mengajaknya berkencan, termasuk itu teman dari tuangannya, tetapi Zoey memilih untuk cuek meskipun Mahardika jauh lebih cuek padanya.

Sikap Noah pada Zoey sepertinya sama seperti cowok lain. Mungkin, Noah tertarik pada Zoey karena Zoey adalah cewek tercantik di sekolah. Tertarik bukan berarti cinta. Siapa yang tidak bertekuk lutut pada seorang Zoey Putri Abigail?

Ah, sepertinya ada satu cowok yang tak tertarik pada kecantikan Zoey. Luca Alaska.

Aku pernah mendengar bahwa cowok itu selalu dingin pada cewek-cewek sampai tak ada yang berani mendekat. Bahkan ada rumor bahwa dia homo.

Tunggu....

AKAN JADI MASALAH BESAR JIKA COWOK YANG BERNAMA LUCA ALASKA ITU BENAR-BENAR PENYUKAI SESAMA JENIS!

KARENA AKU TIDAK BISA KEMBALI SAMPAI KAPANPUN!

***


thanks for reading!

love,

sirhayani


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro