30

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Keriuhan yang sedari tadi mengisi ruangan seketika hening saat pria itu mengangkat tangan kanan. Ekspresi angkuh yang tampak membuat Malizande menyadari bahwa dia keliru. Dominic tidak pernah menatapnya seperti itu. Suaminya selalu memberikan pandangan lembut yang hangat.


"Selamat datang, Princessa," ucap pria asing itu sambil memiringkan sedikit kepala. Sepasang mata biru yang serupa dengan milik Dominic menyisir tubuh Malizande, seakan sedang menilai kualitas seekor kuda.


Malizande menggertakkan gigi dan mencoba mengatur napas. Dia terlahir dari keluarga kerajaan. Tanah kelahirannya pasti akan langsung menyerang negara ini apabila dia terluka. Mere dan Pere akan menjagaku.


Malizande tidak menekuk lutut untuk memberi hormat. Gadis itu dengan keras kepala tetap mendongak meski rasa gugup menguasainya.


Aku tidak boleh menjadi pengecut. Aku Malizande dari Valos. Aku adalah ratu negara ini.


Ujung bibir Raja Henry sedikit terangkat saat melihat perlawanan yang diberikan Malizande. Pria itu tertawa kecil sebelum berkata dengan nada ramah. "Princessa, seperti yang Anda ketahui, Dominic telah menyerahkan mahkotanya kepadaku ...."


Mata Malizande terasa panas. Namun, dia menahan diri untuk tidak menangis. Dia tetap membisu, menunggu kelanjutan kalimat dari raja baru yang tampak angkuh itu.


"Dan, sepertinya sepupuku yang gila itu belum menyempurnakan pernikahannya, apa itu benar?"


Menjijikkan!


Kedua tangan yang gemetar Malizande mengepal menahan amarah. Mengatakan bahwa suaminya gila? Membahas penyempurnaan pernikahan di depan umum? Penghinaan apa lagi yang akan dia terima?


"His Majesty, saya harap Anda menjelaskan niat Anda." Duke of Gloster, pria gemuk berpakaian mewah, yang sebelumnya berdiri di antara kerumunan pejabat istana, maju dua langkah, seakan menunjukkan simpatinya. "Kita tidak ingin pihak Princessa merasa bahwa kita sedang mengadili putri sulung sang raja dan ratu."


"Ah, tentu tidak." Raja Henry seketika tersenyum ramah. Dia menatap ke arah Malizande dengan sorot lebih hormat sebelum berkata, "Jangan salah sangka, Princessa. Saya mengundang Anda ke sini untuk menawarkan pernikahan ...."


"Lancang!" Malizande spontan berseru. Gadis itu tidak mampu lagi menahan air mata dan menjawab dengan suara gemetar. "Me-merupakan se-sebuah dosa me-merampas takhta dari ra-raja yang telah ditunjuk Tuhan un-untuk berkuasa dan kini k-kau meng-menginginkan istrinya?"

https://karyakarsa.com/Benitobonita/30-malizande-little-queen-series-1

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro