「🌾」- O1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Bagaimana jika malam ini kita nonton film horor, Ritsu?" tanya laki-laki bersurai merah keunguan itu yang sedang mencari film yang cocok untuk ditonton sore ini.

"Boleh, terserah Maa-kun saja." Ritsu menjawab sembari tersenyum ke arah Mao.

"Baiklah, kita nonton ini saja." tangan Mao mulai memasukkan flashdisk itu ke dalam televisi milik laki-laki bersurai hitam yang sedang terduduk di atas sofanya itu.

Beberapa saat kemudian televisi mulai menayangkan film yang akan diputar.

Mao pun berjalan mendekati Ritsu dan mendudukkan tubuhnya di samping laki-laki bersurai hitam itu.

Awal-awalnya masih normal, tetapi saat di pertengahan..

"Aku tau ini gila tapi..."

"Aku menyukai bapak mu, Siti!" ucap laki-laki itu kepada gadis yang berada di depannya yang sedang menatapnya terkejut.

"Omae gei?" tanya Siti kepada laki-laki yang berada di depannya itu.

"Watashi not gei!" tiba-tiba saja sesuatu yang bewarna merah muda muncul dan menculik sang gadis dengan cepat.

"ASEPP!!" teriak Siti kepada laki-laki itu, Asep.

Ku menangis~ membayangkan betapa kejamnya dirimu pada..

(Auk ah sy lupa liriknya)

"Ternyata aku salah pencet," ucap Mao yang membuat kebingungan Ritsu terjawab.

Jari Mao pun memencet tombol remote itu lagi, dan film yang berada di televisi sama dengan film yang ingin mereka berdua tonton.

"Sini," ucap Mao menarik Ritsu agar berada di dekatnya.

Ya, Ritsu sering memeluk tubuhnya saat mereka berdua menonton film horor.

Oww, so sweet.

Beberapa saat kemudian film yang mereka tonton yang berjudul "Terghosting terus beneran jadi ghost."

"Maa-kun, aku bosan," ucap Ritsu yang sedang memeluk pinggang milik Mao yang sedang terduduk.

"Jalan-jalan?" tanya Mao menoleh ke arah laki-laki bersurai hitam itu.

"Tapi di luar panas," balas Ritsu.

Kalian pasti tau dong, jika anak terakhir keluarga Sakuma ini sangat lemah dengan sinar matahari?

Apa lagi sekarang musim panas. Untung saja rumah Ritsu memiliki AC dan ibunya Ritsu mempunyai Indoeli yang pasti memiliki beberapa eskrim dingin yang seger.

Jadi Ritsu kalau lagi ingin eskrim tinggal comot aja.

"Lalu?" tiba-tiba saja Ritsu mendudukkan tubuhnya dan mendorong tubuh Mao hingga terjauh di atas sofa dengan menggunakan tangannya itu.

"R-Ritsu?.." mata Mao menatap ke arah wajah Ritsu yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sama sekali tidak dideskripsikan karena Eli sama sekali tidak bisa menjelaskannya sekian terimakasih 🙏.

"Maa-kun," panggil Ritsu kepada laki-laki bersurai merah keunguan itu.

"I-iya?.." Mao menjawab dengan gagapnya. Wajah laki-laki bermarga Sakuma itu mendekatkan wajahnya ke arah wajah laki-laki bersurai merah keunguan itu.

"Aku tau ini akan membuat Maa-kun terkejut, tapi aku menyukaimu. Maa-kun," bisik Ritsu tepat di samping telinga laki-laki itu.

Ritsu menjauhkan wajahnya untuk melihat reaksi Mao. Dan benar saja wajah Mao sudah memerah.

"Lucu," ucap Ritsu lalu mencium benda merah muda yang berada di wajah laki-laki yang sudah memerah itu.

Tentu saja Mao terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ritsu kepadanya.

Tapi karena Mao memang ada rasa yang sama dengan Ritsu, jadinya Mao menerima ciuman dari Ritsu.

Beberapa saat kemudian Ritsu memutuskan ciumannya secara sepihak.

Sebuah benang yang bewarna bening menghubungkan kedua bibir itu yang baru saja berciuman itu.

Mao mengusap bibirnya yang baru saja dicium oleh Ritsu dan melirik ke arah lain dengan wajah yang sangat memerah.

"Lucu," ucap Ritsu memegang pipi milik laki-laki bersurai merah keunguan itu yang sedang memerah itu.

"D-diamlah.."

***

Di pagi harinya seorang laki-laki bersurai merah keunguan itu sedang membuat raut wajah terkejut saat melihat tubuhnya yang sudah tidak memakai pakaian miliknya itu.

Mata hijau mudanya melirik ke arah laki-laki bersurai hitam yang masih tertidur pulas di sampingnya.

Laki-laki itu juga sama sekali tidak memakai pakaiannya juga.

Itu membuat pikiran Mao traveling seperti pikiran kalian sekarang.

"Maa-kun.."

Mata hijau muda milik Mao langsung saja terbuka lalu menatap ke arah Ritsu yang sedang berada di sampingnya yang sedang menatapnya khawatir.

"Maa-kun bermimpi buruk lagi?" tanya Ritsu yang sedari tadi melihat wajah Mao yang berkeringat dingin.

Laki-laki bersurai merah keunguan itu mulai memeriksa seluruh tubuhnya.

Tubuhnya masih menggunakan pakaiannya, mata laki-laki itu melirik ke arah pakaian Ritsu.

Masih ada juga.

'Mimpi?..' batin Mao lalu dengan cepat membuka selimut yang sedang menyelimutinya itu.

Dan benar ternyata basah.

"Maa-kun bermimpi basah?.." ucap Ritsu melirik ke arah Mao yang sedang terkejut.

"T-tidak tuh.."

"Bohong."

"B-beneran.."

"Kalau begitu mumpung sekarang malam, aku akan melakukan itu~"

"Melakukan apa?.."

"Rahasia.."

"KENAPA KAU MELEPAS CELANA KU?!"

End

Akhirnya.

Sy ngantuk bye

734 words
30/10/2021
-Eli

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro