14

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Engh..."

"Dimana ini?"

Rumah..

"Minumlah. Air perasan lemon ini akan menghilangkan pusingmu."

"Kau.."

"Apa yang semalam--"

"Bisakah kau minum saja? Tidak usah banyak tanya."

"Galak."

Tok.. tok..

"Masuk."

"Permisi, Tuan Muda. Tuan Lee memanggil Anda untuk segera turun."

"Apaan lagi sih, Papa."

"Sebaiknya kau segera mandi atau bau alkoholmu akan segera tercium oleh Paman."

"Sial."

................................

"Apa, Pa?! Nggak! Taeyong nggak mau!"

"Sudahlah Taeyong.. jangan membantah! Mau sampai kapan kau tidak mau belajar? Sudah saatnya Papa mewariskan perusahaan Papa padamu!"

"Tapi tidak dengan anak itu juga! Papa mau melihatku begitu rendah di hadapannya?"

"Jaehyun itu profesional. Papa yakin dia bisa mengajarimu dengan cepat. Sebaiknya kau ikut Papa sekarang. Ayo!"

"Pa.."

"Sohyun!"

"Iya Paman?"

"Kau juga ikut."

"B-baiklah.."

Dan saat itu juga, Taeyong diseret papanya untuk ikut ke kantor. Beliau berniat agar Taeyong mau belajar, terlebih ia calon pewaris satu-satunya dari Perusahaan Canopus.

Sesampainya di kantor, Tuan Lee disambut ramah para pegawainya. Mereka ikut terkejut tak kala putra CEO-nya, yakni Lee Taeyong datang bersama dengan tunangannya. Kim Sohyun.

"Lihat. Jadi itu tunangan putra Tuan Lee?"

"Jauh sekali dari bayanganku. Kupikir dia cantik seperti model."

"Apa kau tidak pernah mendengarnya?"

"Apa?"

"Kalau tunangannya itu dipungut Nyonya Lee dari jalanan. Dia gelandangan."

"Astaga.. bagaimana pun juga dia sangat beruntung karena berhasil menguasai hati keluarga Lee."

"Begitulah. Aku iri padanya."

Mendengar dirinya dan Sohyun digosipkan, Taeyong tidak tinggal diam. Dengan nekad ia menghampiri gerombolan pegawai tersebut dan tak lupa menggandeng Sohyun bersamanya.

"Permisi, Nona-nona. Ini tempat kerja bukan tempat arisan. Jadi, mohon jangan bergosip sembarangan. Mengerti?"

Ucapnya sambil mengangkat tinggi-tinggi genggaman tangan Sohyun.

"Dan dia tunanganku. Dia bukan gelandangan."

"Dasar mulut tidak berguna."

Lanjut Taeyong agak berbisik.

Wajah para pegawai pun berangsur berubah menjadi ketakutan. Mereka mungkin tak dapat membayangkan apabila Canopus dibawahi oleh seorang yang mengerikan seperti Lee Taeyong.

.

.

.

"Selamat pagi, Tuan Lee."

"Apa kabar, Nak Jaehyun? Apa kau sedang ada kesibukan? Apa kau menunggu terlalu lama?"

"Tidak, saya sedang tidak bwgitu sibuk. Dan saya baru saja datang sepuluh menit ya g lalu. Kalau boleh tahu, apakah Anda mengundang saya kemari karena Taeyong?"

"Wah. Selain tampan, Nak Jaehyun ini juga pandai menebak ya."

Jaehyun tersenyum.

"Tidak juga, Tuan."

"Iya.. sebenarnya saya butuh bantuan Nak Jaehyun. Taeyong, putra saya itu perlu belajar banyak dari Anda."

"Kalau begitu, kapan saya bisa mulai mengajarinya?"

"Hari ini. Dia ada disini. Sebentar lagi akan sampai. Bisakah Nak Jaehyun tunggu sebentar? Mungkin dia sedang di toilet."








"Sebenarnya mereka itu apa? Sukanya membicarakan orang lain. Sangat tidak sopan!"

"Kau sendiri berkata begitu, seolah dirimu yang paling benar saja.."

"Heh! Aku tadi membelamu! Dasar tidak peka!"

Krieet....

"Lee Taeyong? Dia sudah datang."

Seru Tuan Lee hingga sukses membuat Jaehyun menoleh ke arah pintu. Menyaksikan kedatangan Lee Taeyong dan--

"Dia tunangan putra saya. Namanya Kim Sohyun. Ah.. Anda pasti belum melihatnya karena tak datang pada waktu pertunangan berlangsung."

"Bukankah dia cantik?"



Dia yang tercantik.. Tuan Lee..

.................................

"Saat kondisi pemasukan tidak mendukung, dan terjadi krisis modal kau harus menyiapkan lembar pertanggungjawaban. Dimana isinya--"

"Hoahmmm.."

"Lee Taeyong. Dengarkan tentormu."

Titah Sohyun yang dengan setia menunggu
Taeyong di dalam ruangan.

"Tidak apa, Nona. Ini hal yang wajar. Saya sudah mengenal Taeyong sejak kecil.."

Jaehyun menatap Sohyun dengan cara yang tidak biasa. Terlihat ada kekakuan diantara mereka yang sebenarnya disadari Taeyong sejak awal.

Jaehyun melirik cincin pertunangan yang ada di jemari Sohyun.

"Anda benar-benar sudah bertunangan rupanya. Selamat."

Ucap Jaehyun mendadak hingga membuat suasana makin canggung.

"Ehm.. iya."

"Terima kasih."

Sohyun menunduk. Tak disangka, bagaimana seorang Sohyun yang sombong bisa menunduk di hadapan orang lain? Sepertinya memang ada sesuatu di antara Jaehyun dan Sohyun.

Taeyong menyambar tangan Sohyun yang saling berpaut gelisah. Sohyun agak kaget karena gerakan dadakan yang Taeyong buat.

"Apa menurutmu kami serasi?"

Apa yang kau lakukan Taeyong..? Sadarlah..
Kenapa kau harus menanyakan pertanyaan bodoh ini? Ada apa dengan otakmu?

Batin Taeyong.

"Apa yang kau lakukan?"

Bisik Sohyun.

"Diamlah."

Dan benar saja, Jung Jaehyun tak berhenti melirik kedua tangan Taeyong dan Sohyun yang bersentuhan.

"Kalian serasi."

Jawabnya kemudian.

"Baguslah. Ternyata, masih ada yang mendukung hubungan kami. Ya.. kau pasti dengar tentang rumor yang mengatakan kalau Sohyun adalah gelandangan beruntung yang sudah menjadi bagian dari keluarga Lee."

"Maksudmu?"

"Bukankah status barunya ini telah mengangkat derajatnya di mata orang lain?"

"Seorang gelandangan sebentar lagi akan jadi menantu keluarga kaya. Bukankah itu menguntungkan? Kau kan pebisnis. Tentunya punya pemikiran yang politis.. pasti mengerti maksudku."

"Permisi, Lee Taeyong. Jika dia seorang gelandangan pun, bukan berarti dia memanfaatkan keluargamu seperti yang kau pikirkan."

"Apa kau membelanya?"

"Aku tidak membela. Tapi, dilihat dari apa yang aku lihat sepertinya kau sudah keterlaluan karena menghakiminya dengan pemikiran kotormu itu."

"Ayolah.. coba bayangkan. Kejadian semacam ini bukan termasuk langka. Banyak kok cewek di luar sana yang memanfaatkan kebaikan orang demi mencari keuntungannya sendiri."

"Tetapi Kim Sohyun bukanlah orang yang seperti itu!"

Jaehyun berdiri dengan emosi.

Sudah kuduga.. ada sesuatu di antara mereka..

Sohyun memberikan isyarat pada Jaehyun menggunakan matanya agar dia duduk kembali dan menenangkan dirinya.

Cowok licik menyebalkan ini.. akan segera kubongkar apa rahasianya dan Sohyun. Atau jangan-jangan mereka bersekongkol menjatuhkanku dan keluargaku?

Tatapan tajam yang Taeyong layangkan kepada Jaehyun sama sekali tidak digubris. Pria itu justru terfokus pada Sohyun yang juga menangkap pandangan matanya.

"Kurasa pelajaran hari ini selesai. Aku masih ada rapat penting. Permisi."

Taeyong menikmati kemarahan yang Jaehyun bawa bahkan sampai batang hidungnya tak terlihat lagi di ruangan tersebut.

Kini tinggal Sohyun dan Taeyong berdua.

Sohyun melamun. Entah apa yang dia pikirkan tetapi bola matanya terlihat cemas.

"Apa hubunganmu dengannya?"

"Ha?"

"Dengar, Kim Sohyun!"

Taeyong mencengkeram pundak Sohyun dengan kuat. Ia tampak mengintimidasi Sohyun.

"Akan kuberi tahu, aku tak pernah percaya pada kebaikan keluarga Jaehyun. Ia dan Papanya pasti merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan perusahaan Papaku. Kalau sampai ternyata kau dan dia bersekongkol, aku bersumpah.. aku akan membuat kehidupanmu seperti di neraka!"

Sohyun berusaha menepis kedua tangan Taeyong, namun pria itu terlalu kuat. Kali ini Sohyun merasakan ketakutan. Sebuah ketakutan jenis baru yang diberikan oleh seorang Lee Taeyong.

Bagaimana Sohyun harus menjelaskannya?

Jaehyun..

Jung Jaehyun yang selama ini dibicarakan Tuan Lee, rupanya adalah tunangannya sendiri.

Tunangan yang resmi dan bukan pura-pura. Tunangan pertama yang dijodohkan oleh keluarganya sendiri.

Itulah mengapa Sohyun ragu, berat rasanya ketika ia harus memutuskan untuk menyetujui permintaan Bibi Lee agar menerima putranya, Lee Taeyong.

Karena, satu-satunya alasan terkuat yang ia miliki adalah ia sudah punya tunangan jauh sebelum ia mengenal keluarga tersebut!

Dia pasti mencari cincin yang pernah dia sematkan terlebih dulu di jari manisku..

Maafkan aku Jaehyun.

Aku janji. Ini hanya sementara waktu...

Tidak akan terjadi apa-apa diantara aku dan Lee Taeyong.

Aku tetaplah milikmu..




























To be Continued..

Terjawab sudah satu permasalahan.

Next (?)

Sorry. Btw, author mau fokus ujian dulu. Mohon maaf telat up dan segala macemnya. Mohon doanya ya, teman2 :")

Yup. Tokoh utama tersembunyi kita sudah muncul..

Jung Jaehyun

Pria dua puluh empat tahun, pekerja keras dari keluarga Jung-- Keluarga terdekat yang dikenal Tuan Lee. Sosok pemimpin muda yang hangat dan berwibawa di perusahaan papanya.

Seseorang yang sukses dan pintar yang lulus dari sekolah bisnisnya di Amerika. Tak pernah luput dari tuaian pujian banyak orang. Dan merupakan tunangan pertama Kim Sohyun.

Seseorang yang dianggap musuh oleh Lee Taeyong.

-Ingatlah bahwa perjodohan politik selalu ada-

Lalu gimana nih kelanjutan kisah mereka?

So jangan lewatkan part berikutnya.

Mungkin kalian punya pertanyaan:

Terus, Lucas siapa dong? Kok dia kayak kenal Sohyun?

Sabar ya. Ntar juga terjawab kok :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro