Ramadan 16: Nenek Penyapu Jalan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Punggung bungkuk bagai tumpuan matahari. Membakar kulit yang telah mengeriput, ia tidak peduli. Keringat membasahi dahi, ia abaikan. Kedua tangannya terus bergerak—menyapu jalan, tak lupa senyum selalu mengembang. Nenek di seberang jalan, telah menamparku secara tidak langsung akan sesuatu.

Kau tahu, terkadang ada hal-hal yang kita keluhkan dalam hidup. Seperti diriku, mengeluh tentang tugas menumpuk, padahal alasannya ada pada diriku sendiri. Mengapa bisa menumpuk? Semestinya dikerjakan, bukan dibiarkan semakin banyak. Aku juga mengeluh tentang hidup pelik, drama sekali, bukan? Padahal ada yang lebih pelik dariku, bahkan masih menjalani hidupnya dengan senyum, tidak goyah pada keadaan.

Nenek penyapu jalan, sekali lagi ia telah menyadarkanku, soal bagaimana menjalani hidup dengan optimis tak kenal lelah.

.
.
.

D-14, 21 Mei 2019

#KSI #KOMUNITASSASTRAINDONESIA  #RAMADHANSUKACITA #CKSI

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro