Apostrof/Tanda Penyingkat & Tanda Petik Tunggal

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Apostrof/Tanda Penyingkat

Tanda penyingkat atau disebut apostrof yang disimbolkan dengan tanda (‘), digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau angka tahun.

1. Penggunaan apostrof sebagai penghilangan bagian kata.

Contoh:
- Kue itu sudah kau habiskan,’kan? (Bukan)
- Ya, sudah. Nanti ‘kan kutulis ulang. (Akan)
- Lupakan. Dia ‘tlah pergi jauh. (Telah)

2. Penggunaan apostrof sebagai penghilangan bagian angka.

Contoh:
- 17 Agustus ‘45
- Sumpah pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober ‘28

📌 KAN sebagai singkatan AKAN

1. "Aku 'kan selalu di sisimu, percayalah."

2. "Andin bilang, 'aku 'kan ke rumah Ira, setelah selesai mengerjakan tugas sekolah.'," kata Bu Ranu menjelaskan.

3. "Rara 'kan pastikan dulu ke tokonya."

📌 KAN sebagai singkatan BUKAN

1. "Kamu tidak mendengar apa yang tadi guru terangkan, 'kan?"

2. " Sebenarnya kamu tahu, tapi hanya pura-pura tidak tahu, 'kan?"

3. "Nah, enak, 'kan, menjadi orang kaya banyak duit?"

📌 Tambahan:
Telah itu singkatan: 'lah
Untuk= 'tuk

Contoh Kalimat
1. Senjakala pun ‘tlah tiba di tanah ini. (‘tlah: telah)

2. ‘Smakin hari aku mengingatnya, ‘makin hari pula aku ingin melupakannya. (‘smakin: semakin)

3. Perjalananku ‘lum selesai sampai di sini. (‘lum: belum)

4. Tunggulah di situ, aku ‘kan datang menemuimu. (‘kan: akan)

5. ‘Stlah kau pergi, kehidupanku menjadi tak berwarna. (‘stelah: setelah)

6. Kau masih mengingatku, ‘kan? (‘kan?: bukan)

7. Insiden itu terjadi pada tahun ’98. (’98: 1998)

8. Andini Cempaka Putri lahir pada tanggal 29 Januari ’96. (’96: 1996)

9. Lagu ini aku persembahkan ‘tuk kekasihku yang telah lama tiada. (‘tuk: untuk)

10. Aku akan mengingatmu untuk ‘slama-lamanya. (‘slama-lamanya: selama-lamanya)

11. 'Slama itu pula, aku akan terus menantikan kehadiran dirimu. (‘slama: selama)

12. Jangan paksakan aku untuk menjadi ‘sperti yang engkau mau! (‘sperti: seperti)

13. Acara seminar itu akan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari ’18. (’18: 2018)

14. Davina merupakan salah satu diantara murid angkatan ’07 SMPN 97 yang berhasil menamatkan S1 di perguruan tinggi luar negeri. (‘07: 2007)

15. Dalam upacara pengibaran bendera kemarin, aku ditugaskan untuk membacakan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun ’45. (’45: 1945)

16. ‘Skali lagi kau melakukan hal itu, aku akan menghukummu dengan sekerar-kerasnya. (‘skali: sekali)

17. ‘Skian lama mendambakan dirimu sebagai pendamping hidupku. (‘skian: sekian)

18. Dalam pementasan teater tersebut, Syamsidar berperan ‘sbagai seorang penjahat perang. (‘sbagai: sebagai)

19. ‘Stiap aku memandangi wajahmu, aku selalu teringat akan wajah adikku yang sudah lama meninggal. (‘stiap: setiap)

20. Dia telah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia akan ‘slalu datang ke sekolah tepat waktu, dan mengerakan setiap tugas dari sekolah dengan kemampuannya sendiri. (‘slalu: selalu)

21. Pak Musworo telah menetap di Jakarta sejak tahun ’86. (’86: 1986)

22. Dengan ini aku ucapkan ‘trima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya acara seminar kali ini. (‘trima: terima)

23. Kami ‘slaku pihak perusahaan meminta maaf atas kelalaian yang telah dilakukan oleh salah satu karyawan di perusahaan kami. (‘slaku: selaku)

24. ‘Sluruh hatiku remuk redam setelah mengetahui bahwa dia telah mengkhianati diriku. (‘sluruh: seluruh)

25. Dia mengayuh ‘speda miliknya yang berwarna hijau itu dengan sangat kencang. (‘speda: sepeda)



Tanda Petik Tunggal

Tanda petik tunggal disimbolkan dengan (‘…’) dan tidak diberi spasi, sebelum maupun sesudah  kata yang diapit.

Penggunaan petik tunggal ada dua, yaitu:

1. Petik tunggal digunakan untuk mengapit kalimat yang terdapat dalam petikan lain. Hal ini bertujuan agar kalimat tersebut tidak menjadi rancu.

Contoh:
- “Aku tidak berbohong. Jelas aku mendengar bunyi ‘tok-tok’ tengah malam tadi,” ucapnya setengah berbisik.

- “Kakaknya mengatakan padaku, ‘Irma telah meninggal dunia, Na’.”

2. Petik tunggal digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, penjelasan kata atau ungkapan. Berfungsi  memberikan penekanan atau penjelasan lebih lanjut dari susunan frasa.

Contoh:
- Nola memeriksa retina 'dinding mata sebelah dalam'.

- Ista membawa ulos ‘kain khas Sumatera utara’ sebagai oleh-oleh.

Kampus AWAN 📌

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro