10. Pramesti Luvi [Memancing Interaksi Pembaca]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Big Sun Writers Club
━────── •●• ──────━

Pemateri: Pramesti Luvi
Materi: Memancing Interaksi Pembaca dalam Platform Menulis
⸝⸝⸝

Haloo, Temen-temen penulis semua, kenalin namaku Pramesti Luvi, kalian bisa panggil aku Luvi. Aku aktif nulis di Wattpad, masih dalam tahap belajar juga sama seperti teman-teman di sini. Tapi senang bisa diundang dan berbagi ilmu.

Hobiku random, sejauh ini masih hobi
rebahan, nonton, nulis, baca sambil apply loker. Suka banget sama Ji Chang wook, sama phobia cicak.

⸝⸝⸝
Gimana sih Kak agar tulisan kita nggak sepi kayak kuburan? Kita kan pengin pembaca kasih feedback.

Sebetulnya banyak cara sih, salah satunya promot di wall sesama penulis kan biasanya. Aku nggak bohong sih dulu aku "pernah" melakukan itu cuma setelah sadar kalau itu mengganggu penulis, jadi nggak lagi-lagi deh.

Terus, kalian harus survei genre apa sih yang disukai pembaca Wattpad, tema seperti apa sih yang booming di kalangan pembaca. Tema-tema yang sering kali dapat perhatian pembaca versi Luvi.
1. CEO - karyawan
2. Dosen - mahasiswa
3. Dokter
4. Anak sekolahan (badboy dan konco-konconya).
5. Campus life.

Cuma, terkadang tema yang disukai pembaca pun tidak serta merta membuat cerita kita dilirik banyak pembaca.
Interaksi penulis dengan pembaca itu sangat penting. Dengan kita berinteraksi dengan pembaca, maka pembaca nggak cuma akan respek terha terhadap karya yang kita tulis, namun juga respek terhadap kita sebagai penulis cerita tersebut.

Interaksi dengan pembaca akan membuat mereka nyaman dan tetap membaca serta
memberikan vote dan komen terhadap cerita. Aku kadang menemukan pembaca yang nyeletuk di kolom komentar "mau dong komennya dibls sama kakak." terus ketika aku balas komennya, dia bilang seneng banget dibls komen sama kakak. Padahal dalam hati, lah aku ini siapa?
Bukan artis tapi kok ada yang sampai begitu. Tapi nggak bisa dipungkiri sih, ada kesan bangga tersendiri.

Interaksi yang biasa aku lakukan dalam sebuah cerita itu, melalui author note dan melalui kolom komentar, kadang juga sebelum update aku sering bikin pengumuman untuk meningkatkan
atensi pembaca bahwa cerita kita akan update. Baca komen-komen yang nyeleneh itu bisa bikin mood nulis naik loh, bagiku. Lalu kita balas komen tersebut untuk lebih dekat dengan pembaca.

Namun, kadang ada pembaca yang ngeselin nih. Sukanya ngatur-ngatur. Gimana sih menyikapinya? Seharusnya kita bisa menyikapinya dengan baik, kita balas komennya. Kita jelaskan dengan logika kita, jabarkan dengan rinci. Namun yang namanya manusia, sukaemosian. Termasuk aku nih. Kadang kalau pembacanya annonying suka langsung aku marahin (jangan ditiru ya teman-teman). Karena sebagai penulis kita tuh harus membuat citra yang baik di depan pembaca, jangan sampai ada selentingan "ogah ah baca cerita lu, lu sebagai penulis
amatir aja sombongnya sampai langit ke tujuh."

Udah dibilang sombong, dibilang amatir pula. Paket lengkap tuh sakit hatinya. Kalau sudah seperti itu, kita main aman aja, mute akun dia agar tidak bisa berkomentar lagi di cerita kita. So, intinya yang ramah ke pembaca maka kita akan mendapat timbal balik yang sepadan juga dari mereka.

Dasar menulis yang harus kita punya tuh, minimal tulisan kita rapi dan enak dibaca. Belajar PUEBI yang baik itu gimana, kosa kata yang menggelitik pembaca itu apa saja, humor seperti apa yang diinginkan pembaca, itu kita harus tahu.

Kadang aku pun masih susah menggali, coba riset dari sekeliling, coba baca novel yang sesuai dengan genre kita. Gitu-gitu pokoknya. Karena mendapatkan pembaca yang banyak itu nggak gampang ya. Bahkan banyak penulis yang ngeluh, banyak yang follow tapi cerita anyep. Aku juga merasa seperti itu, terus langsung
mikir. Oh berarti ada yang salah nih sama cerita kita? Nah dari situ kita bisa bedah apa yang salah, apa yang bikin pembaca kurang menerima cerita kita. Jadi intinya, jangan menyerah,terus menulis. Akan ada masanya kita yang tadinya di bawah bisa naik ke atas. Rezeki sudah ditentukan tinggal bagaimana usaha kita aja untuk mencapai rezeki itu.

⸝⸝⸝
SESI TANYA JAWAB

Nama: Rizky
Pertanyaan:
Kak, bagaimana cara mengetahui kesalahan apa saja yang kita perbuat sehingga cerita kita terkesan anyep.
Mungkin kepanjangan Kak pertanyaan nya singkatnya, kesalahan apa saja yang kita perbuat sehingga cerita kita terkesan anyep.

Jawaban:
Kalau aku ya, ini aku. Dan mungkin tidak semua penulis harus dipukul rata.
Dalam pengemasan ceritanya. Aku merasa diksi yang kugunakan terlalu berbelit-belit, atau minim diksi yang aku eksplore sehingga pembaca bosan. Bisa juga karena premis cerita yang aku gunakan tidak sesuai harapan pembaca, terlalu kaku, dan dan membosankan sehingga
pembaca juga jenuh.

So, ini pentingnya kita membaca cerita orang lain. Bukan untuk disitu gaya dan tema mereka, tapi sebagai tolok ukur sejauh mana kemampuan diri sendiri dalam menulis. Aku sering membandingkan ceritaku dengan cerita penulis yang satu genre, namun kadang ngerasa insecure. Nggak papa itu wajar, cuma jangan sampai patah semangat. Dari membaca cerita yang jadi perbandingan itu kita mungkin bisa menemukan diksi yang sebelumnya belum pernah kita pakai dalam cerita kita, nah itu bisa kita adopsi. Toh kalau diksi itu dinamis asal
jangan scene aja yang diadopsi. Kira-kira seperti itu💜

Nama: Albar
Pertanyaan:
Kak, saya ingin bertanya. Jika kita sudah menebar narasi—yang mungkin bisa membuat interaksi antar pembaca dan penulis namun tak ada respon, apakah etis jika kita yang memulai mengajak duluan di komentar tiap bab? Jadi kita yang bertanya gitu di komentar platform
bagaimana dengan narasi itu. Atau pancingan itu memang kurang kuat Sekian dari saya, terima kasih.

Jawaban:
Dulu, pernah melakukan itu. Misal tag di author note "selamat membaca" terus kita komen sendiri, "update nih gaes" kadang malah nggak ada respons juga.
Kalau aku lebih suka bikin pengumuman yang sudah pasti di-notice oleh pembaca. Kuncinya sabar, pembaca asal berdatangan jika kita konsisten menulis. Eksplor banyak genre, selipin humor-humor yang mengocok perut juga. Hehehe terima kasih.

Nama: Andini
Pertanyaan:
Bagaimana cara menarik interaksi pembaca jika cerita kita tidak termasuk dalam lima tema cerita terpopuler di Wattpad dan tidak ada unsur komedi?
Terima kasih sebelumnya, Kak.

Jawaban:
Tidak semua cerita harus ada unsur komedi ya. Mungkin sebagian penulis, termasuk aku memang suka genre romance comedy. Jadi banyak nyari joke-joke yang relate sama keadaan
sekarang.

Aduh, terlalu jauh kalau kita bandingkan dengan cerita terpopuler itu. Yang ada kita bisa nyerah karena nggak masuk-masuk dalam jajaran itu. Seperti yang aku bilang di atas, membalas komen pembaca itu menjadi salah satu poin plus bagi kita di mata pembaca. Dan ingat ketika kesan baik sudah sampai ke pembaca, mereka bisa menceritakan cerita kita ke temennya, bisameracuni temannya untuk membaca cerita kita.

Nama: Inez
Pertanyaan:
Bagaimana caranya mengendalikan diri terhadap pembaca nggak niat alias cuma komentar next next? Jujur Kak, saya eneg banget.
Terima kasih sebelumnya.

Jawaban:
Aku tersenyum membaca komentar ini. Karena sama. Aku pun kadang kesal. Kita sebagai penulis mau dikomentarin bukan cuma dengan kata next bukan? Tapi mau dikomentarin jalan ceritanya bagaimana.

Aku lebih mengabaikan komentar, next, lanjut dll kalau merasa risih, hapus komentarnya saja. Jika dia mengulangi di part-part berikutnya aku biasanya langsung mute. Karena aku pribadi bukan cuma nongkrong seharian depan laptop, kadang imajinasi pun perlu diistirahatkan. Jadi apa pun yang sekiranya mengganggu mending dimute saja. Terdengar sadis memang, tapi itu baik untuk mood.😊

Nama: Hafshah
Pertanyaan:
Sejauh ini ceritaku lumayan ada beberapa readers yang rajin komen disetiap part. Nah aku niatannya memang mau balas komenan mereka tapi aku suka lupa gitu Kak hehe. Terus baru keingetannya bisa seminggu atau lebih setelah aku cek wattpadku lagi, (soalnya aku suka
degdegan sendiri nungguin renspon mereka, makanya ga kubuka dulu).
Itu gapapa gak sih kak kalau telat bales komenan? Takutnya kaya udah basi gitu kan karena udah lama 😖
Makasih kak sebelumnya. 💖

Jawaban:
Boleh kok, aku juga kalau sedang sibuk nggak langsung balas komen. Tapi yang penting kita bales komen mereka, kadang hal itu bisa bikin mereka semangat komen loh sampai spam di setiap paragraf. Aku biasanya juga kasih warning di awal, basa-basi saja misalnya "Ini panjang
loh gaes 3000 kata. Kebangetan nih kalau komennya cuma dikit" gitu-gitu pokoknya yang penting nggak terlihat memaksa. Atau bisa tiap update warning, jangan lupa vote, komen dan koreksi typo yaa.

Nama: Yuvina
Pertanyaan:
Aku mau bertanya terkait sifat pembaca yang suka ngatur-ngatur, Kak. Bagaimana cara menyeimbangkan mau kita dan maunya pembaca? Terkadang ketika memublikasikan cerita terbesit ingin menarik pembaca dan membutuhkan pembaca. Tapi di sisi lain juga kita punya
alur sendiri untuk cerita kita. Bagaimana, Kak?
Itu saja, Terima kasih. ^^

Jawaban:
Jangan pernah terpengaruh. Kalau kita diatur oleh pembaca yang ada kita bingung sendiri harus gonta ganti alur pada akhirnya stuck dan idenya habis karena diulang-ulang juga. Penulis itu Tuhan dalam ceritanya, jadi mau di bawa ke mana pun alurnya tetap penulis yang pegang kendali. Nanti aku coba cari tipe pembaca yang seperti ini ya, semoga saja ada.

⸝⸝⸝⸝⸝⸝

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro