Bapak tentara,

Turunkan senjatamu

Tengoklah aku!

Semua biji

Bunga mentari ini,

Kau-kantongilah!

Supaya bunga

Bisa tumbuh di atas

Mayat-mayatmu

Bapak tentara,

Engkau akan terbaring

Di tanah kami

Baris-berbaris

Dengan tentara kami

Takut dan bimbang

Tak seorang pun

Mendamba noda darah

Dan nyala api

Bapak tentara,

Lantas apakah kita

Bukan saudara

Yang terpisahkan

Kepentingan pemimpin

Dan para elit?

Maka, turunkan

Senjata atas nama

Manusiawi

----------

My hope and prayers goes to the people of Ukraine, especially those who choose to stay with President Zelenskyy and defend Kyiv. Sebuah perasaan yang mengerikan ketika dirimu menyaksikan sebuah invasi in real time dan yang hanya bisa kita lakukan adalah berdoa dan berharap. Kebetulan hari ini, temanya adalah senryu, puisi sejenis haiku, tetapi temanya lebih berfokus ke kondisi manusia dan ungkapan-ungkapan sinis terkait itu. Kudedikasiin ini untuk saudara-saudara kita di sana yang terdampak atas nama kemanusiaan.