Mencairnya Pangeran Salju Tamat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cyuuuuuut

DARR

Cyuuuuuuut

DARR

"Waaaaaah, cantik sekali...." Naruto memandang langit luas dengan tatapan kekaguman. Bintang-bintang jelas terlihat oleh minimnya cahaya. Cahaya bulan seolah membimbing bintang-bintang yang lain untuk berlomba-lomba menyemarakan malam. Hingga tiap kerlipanya mendamaikan hati yang melihatnya.

"Sasuke, sayang sekali kau tidak melihatnya. Kembang apinya sangat bagus... dan bintangnya sangat banyak,"

Sayangaya ucapan Naruto seperti habis ditelan malam. Tidak ada sautan dari dalam rumah singgah. Secara tiba-tiba hatinya gelisah, rasa gundah menyelimutinya. Naruto segera berlari menuju dalam rumah. Membuka pintu dan mendapati Sasuke yang tidak bergerak dalam tidurnya.

"Sasuke," panggil Naruto. "Kau tidur lagi kan?"

Naruto melangkahkan kakinya menuju sosok Sasuke masih tidak bergerak sama sekali. Dengan langkah kaki lemah dan sewaktu-waktu dapat ambruk pada lantai kayu. Ia duduk tepat dihadapan pria itu. Mengambil tanganya yang dingin, dan memencet ruas antara jari telunjuk dan ibu jari. Tetap tidak ada reaksi.

"Sasuke.... Bangunlah, tubuhmu dingin.... Sasuke aku mohon bangunlah! Sasuke!" Kata Naruto lirih. Air mata yang tak terbendung, satu persatu jatuh membasahi lantai di bawahnya.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku, Sasuke...... Hik... Sasuke... kau sudah berjanji padaku, kita akan bersama hingga kita selamat, kau tidak boleh meningglkanku," Naruto menyentuh wajah Sasuke dengan lembut.

"Apa yang akan terjadi padaku kalau kau tidak ada disini. Aku mungkin telah menyerah saat pertama aku sampai tempat ini bila kau tidak bersamaku.

"Kau adalah kekuatanku, kita bisa melalui semua ini karena kita bersama. Kau tidak tahu seberapa takut aku saat melewati hutan gelap tak bersuara itu. Seberapa takut aku dengan wanita bisu pucat yang menuntun kita sampai di sini. Kalau kau tak ada bersamaku, anggap saja aku sudah mati saat pertama kali aku menginjak daerah aneh ini. Mungkin aku hanya akan menagis di tempat dan menanti ajalku.

"Tapi berbeda saat ada kau di sampingku. Aku merasa harapan itu, kesempatan itu membentang luas. Karena aku tahu, kau bersamaku. Kau akan mampu menuntuku, menemaniku, dan menjagaku. Aku selalu percaya, dalam setiap kata-katamu yang menyakitkan itu, terdapat kebenaran yang selalu menyelamatkanku dari kecerobohan. Aku selalu percaya, kau akan mampu menjadi petunjuk jalan bagiku yang tersesat. Tapi kalau kau meninggalkanku. Apa yang akan terjadi padaku?"

Naruto menempelkan telinganya pada dada kiri Sasuke, dan merasakan ada denyutan kecil di sana. Mungkinkah? Tapi detak itu terlalu lemah dan pelan untuk seorang yang masih hidup.

Naruto langsung melepas semua selimut yang menutupi tubuhnya. Ia pernah melihatnya di film. Bahwa sentuhan antara kulit dan kulit adalah yang terbaik untuk menghangatkan tubuh.

Naruto memandang Sasuke sambil tersenyum.

"Aku tidak pernah menyukai kata sendiri. Bilakah cerita ini selesai di sini, setidaknya kita bersama. Aku akan pergi kemanapun kau membawaku. Aku percayakan sepenuhnya padamu,"

Naruto masuk dalam selimut yang menyelimuti Sasuke, dan terkejut oleh suhu tubuh Sasuke yang sangat dingin ketika bersentuhan dengan kulitnya. Namun tak akan pernah ia lepaskan.

Naruto memeluk tubuh keras nan dingin itu sampai tubuhnya menggigil kedinginan, dan hampir tidak mamapu merasakan jari-jarinya lagi. Namun sekali lagi, Naruto malah mempererat pelukanya. Hingga perasaan hangat tiba-tiba menyeragnya, rasa mengantuk berlebihan melanda tubuh, membuat mata yang sedari tadi enggan terpejam oleh ketidaknyamanan, tiba-tiba tertutup secara perlahan.

'Inikah kematian? Beginikah? Ayah, Ibu, aku menyayangi kalian,' Kata terakhir sebelum keegelapan menyelimuti mata dan pikiranya.

Dikatakan ... kelahiran, jodoh, dan kematian telah digariskan sebelum manusia diciptakan. Maka manusia hanya dapat memperkirakan, tapi tetap Tuhan yang menentukan. Salah satunya adalah saat Sasuke terbagun ketika mendengar sebuah suara keras baling-baling helikopter yang mendekat. Atau samar-samar melihat cahaya lampu sorot dari pintu yang didobrak terbuka.

Selanjutnya adalah Kebahagian yang terpancar dari senyum tipis yang ia tampakan ketika merasakan suatu yang hangat tengah memeluknya, dan menjadi berlipat ganda ketika mendapati siapa yang ada di balik selimutnya. Namun tidak berlangsung lama, sebelum ia harus tertidur kembali saat dipisahkan lagi dari belahan jiwanya.

Setidaknya Sasuke tahu perpisahan kali ini tidaklah lama.


CupChocochip


Dua minggu kemudian.....

"Hey apa-apaan ini. Kenapa kau memakai baju yang sama denganku," teriak Naruto yang kini memakai bikini dan celana pendek berbulu di balik jubah salju tebal yang tengah ia kenakan sebelum syuting.

"Tentu saja aku model yang akan memerankan iklan untuk resort ini," katanya sambil memamerkan tubuh langsing dan mulusnya di ballroom hotel Uchiha.

Seminggu yang lalu tiba-tiba Sasuke berubah fikiran untuk melakukan syuting dengan pemilihan lokasi out door seperti rencana awal. Dia memerintahkan untuk melakukan syuting dalam ruangan tepatnya pada ballroom hotel. Tentu saja ini merupakan angin segar bagi Naruto yang menandakan Sasuke menerima kembali kontrak kerja mereka. Alasan itulah yang menyebabkan Naruto rela berangkat sangat pagi, hanyalah untuk mempersiapkan diri sebelum syuting. Tapi apa yang ia dapatkan di lokasi ternyata cukup memukul harga dirinya.

"Hemh.... Tubuh penuh lemak seperti itu mau kau banggakan dari mananya?" ujar Naruto tidak menerima kekalahan.

"Hah? Apa kau buta? Lihat ini, Cup C! Milikmu yang hanya Cup A, tidak akan mampu menandingiku!" model itu langsung membuka jaketnya dan memamerkan tubuh seksinya di depan umum.

"Wah...." Semua orang memandang penuh nafsu dengan air liur menetes ketika sang model menujukan lekukan tubuhnya di depan semua orang yang tengah menonton.

"Cup A kau bilang... Kau lihat saja sendiri!" Naruto langsung mencari resleting jaketnya dan bermaksud untuk membukanya. Semua mata telah menanti dengan nafsu, tubuh seorang Uzumaki Naruto yang selama ini masih belum terexspos sepenuhnya. Ingin melihat tubuh molek model pendatang baru itu, kalau bisa mereka mungkin akan mengabadikanya dalam foto dan pasti akan terjual laris di pasaran.

Namun sebelum resleting dapat terbuka sepenuhnya, sebuah tangan menghentikan tindakannya. Tangan dari seorang laki-laki yang kini telah berdiri kokoh di belakanganya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya laki-laki bersuara berat yang sama sekali tidak asing di telinga Naruto.

"Kau Teme brensek! Kau telah menjanjikan iklan ini untukku, lalu apa-apaan ini?" tanya Naruto geram.

"Memangnya kapan aku setuju untuk menerimamu kembali?"

Naruto berfikir sejenak untuk menelusuri perkataan Sasuke yang ternyata sama sekali tidak pernah menyetujui dirinya untuk membintangi iklannya resortnya lagi.

"Uchiha-sama, saya rasa tidak apa-apa kalau kita menyeleksi kembali kedua model ini, tentunya untuk memilih yang terbaik dari mereka berdua," kata Produser yang tiba-tiba berada di samping Sasuke, sambil menatap Naruto dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan nafsu.

"Sayangnya yang ini miliku, dan tidak akan aku biarkan kalian menikmatinya dengan cuma-cuma." Sasuke langsung memeluk Naruto dan mengkalim gadis itu sebagai miliknya.

"Apaan kau Teme ... Lepaskan aku!" Naruto memberontak saat Sasuke tidak bersedia melepaskan pelukannya.

"Silahkan lanjutkan syuting kalian. Aku akan membawanya pergi." Masih dalam posisi memeluk Naruto dengan erat, Sasuke membawa Naruto keluar hotel, memaksanya masuk dalam mobil sport miliknya.

"Fuh~ kau mau bawa aku ke mana lagi?" tanya Naruto dengan nada bosan.

"Kali ini kau boleh menentukan ... " jawab Sasuke singkat.

"Bagaimana kalau ice skating?" kata Naruto antusias.

"Entahlah, aku sedikit trauma dengan sesuatu yang meluncur di atas es," kata Sasuke meimbang-nimbang.

"Itu lebih baik... Ayo ke sana! YEA...!" Naruto berteriak antusias.

"Baiklah, kau suka sekali melihatku menderita rupanya. Ok... kita lihat nanti!"

Mobilmereka melaju meinggalkan lokasi resort milik Sasuke dengan kecepatan tinggi.Membawa dua insan manusia yang cukup berbeda tapi disatukan oleh takdir. Cintayang tumbuh diatas segala rintangan, kepercayaan, dan rasa sailng membutuhkan.

Kisahcinta yang rumit dan menguras energi, terkadang cukup menarik untuk di dengardan dicermati secara arti dan makna moral yang ingin disampaikan. Hingga kata love in the first sight, hampir tidakterlihat maknanya dimata mereka.


Tamat

Projek tamatin semua yang mangkrak.

Sampai jumpa di cerita-cerita selanjutnya ....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro