3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Satu hal yang membuat velic uring-uringan sendiri.Bagaimana tidak,jika ia menyukai seseorang maka ia tidak akan berani menatap atau pun berbicara dengan orang tersebut secara langsung.Ia hanya mau ikut berbicara dengannya jika ada temannya juga yang ikut berbicara dengannya selebihnya ia akan tinggal diam saja.

Yah begitulah velic jika menyukai seseorang.

Seperti sekarang ini mereka sedang berbincang-bincang di kantin sekolah.Sesekali Veliv ikut menanggapi selebihnya ia hanya bisa menatap Alfi diam -diam.

Dan jika ia ketahuan dengan Alfi maka ia akan salah tingkah sendiri.

Seperti tadi sajalah,ia kepergok dengan Alfi bahwa ia menatap dirinya.Saat itu juga jantung Velic seakan mau copot dan salah tingkah sendiri.

Sebelum semuanya menjadi canggung Velic pun mengalihkan tatapannya seraya menetralkan jantungnya yang seakan mau keluar karna saking kagetnya.

Ibaratnya maling yang tertangkap basah,seperti itulah Velic sekarang.

"Vel vel vel"panggil Riri

"..."

"Vel denger gak sih?"gerutu Riri kesal

Seolah tersadar dari pikirannya,Velic akhirnya menjawab.Gak lucu juga kan Velic terlihat bodoh dihadapan orang yang disukainya.Bisa rusak reputasinya sebagai murid teladan.

"Ah iya apa Ri?"tanya Velic

"Apa apa,makanya kalau orang ngomong tuh dijawab dong jangan ngelamun aja.emangnya lo lagi ngelamunin apa sih?"tanya Riri penasaran

"Ehh enggak ada kok"jawab Veliv gelagapan

"Masa?orang aku tadi lihat kamu lagi ngelamun gitu kok.hayoo lagi ngelamunin apa ayo?"ucap Riri menggoda Velic

"Ihhh apaan sih dibilang enggak ya enggak"

Sementara itu Alfi yang ada di situ hanya melihat kegaduhan mereka.Sebenarnya Alfi tahu kenapa Velic begitu namun ia pura-pura tidak tau aja.

Sebelum perang dunia ke-3 terjadi,Alfi menengahi mereka.

"Ehh udah dong jangan berkelahi disini,malu tau sama murid-murid yang lain"

"Tau nih Riri gak jelas ngomong apa"ucap Velic membela diri

"Elehh kamu gitu yang gak fokus pasti mikirin yang aneh-aneh nih anak"tebak Riri seraya minyipitkan matanya

"Sudahlah mending kita balik kekelas dari pada ribut gak jelas disini"ajak Alfi sambil berdiri

Akhirnya mereka pun kembali kekelas dan pelajaran pun dimulai.

*****

"Oh ya Vel hari minggu pagi semalam tuh,kamu lari pagi kan disekitaran kompleks?"tanya Alfi saat bel pulang telah berbunyi dan mereka bergegas untuk pulang

"Iya, kenapa?"

"Aku lari pagi jugaloh dan aku lihat kamu juga,masa kamu gak lihat aku sih?"tanya Alfi

"Ehh enggak,aku gak ada lihat kamu"jawab Velic berusaha tenang

"Masa?orang aku lihat kamu juga kok"

"Mungkin kamu salah lihat kali"jawab Velic berbohong

Kalau ujung2nya nanya itu,mending aku tadi bilang kalau aku gak lari pagi,kan bisa berabe kalau ketahuan bohong sama Alfi.

"Masa sih?yaudah deh lupakan"

Akhirnya mereka pun sampai didepan gerbang dan ternyata Velic udah dijemput dengan abangnya.Josh Alexander

"Ehh aku dah dijemput tuh sama abang aku,luan ya Al,bye"ucap Velic sambil melangkah mendekati mobil BMW Josh.

Alfi hanya mengangguk.Setelah Velic pergi tak lama kemudian jemputan Alfi datang dan dia pun bergegas untuk segera pulang.

Memang,Riri sekarang tidak ada diantara mereka karena Riri setelah bel pulang ia terburu-buru untuk segera pulang kerumah karena ada hal penting.

Ya jadilah Alfi dan Velic saja yang tinggal.Biasanya mereka akan jalan bersama ke gerbang sekolah.

                        ****

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro