Balumbung

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Balumbung, Balumbung, lumbungmu banjir darah
Dari Puger, Senthong, Nusa Barong, menuju Bayu
Di pagar-pagar bambu, serigala dan elang rebah
Membisukan tangis, menyulut kerak api di dada

Arunika kali ini meradang tanpa tanggung-tanggung
Isak dan amuk jadi satu dalam senandung gending
Oncor padam satu per satu, menyambut satu laung
"Bela pati urunglah usai," sabda Ratu Gunung Raung

Jagapati mengidung pada Mair dalam baraknya:
"Alap-Alap dan kakiku menyembahkan darahmu."
Mair menjawab, "Dan akulah sang peniada umur."
Dipanggilah sang Ratu, Jagalara, juga laskarnya

"O, sonangkoro! O, cucu Gajah Binarong yang malang!
Kita tiada pernah mendapat, tapi selalu kehilangan
Tak usah kau meratap, jiwa kita abadi, terleburkan
Dalam tinta pujangga dan doa enam puluh ribu pejuang."

Orang-orang Bayu itu, O Gustiku, menaruh sendu
Di belakang sekali. Meski semesta dan Engkau tahu
Nama-nama mereka akan tercerabut dari akar dunia
Dihapuskan juru tulis yang mereka sebut anak cucu.

-----

Banyuwangi, 27/02/20.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro