Belulang dalam Rahim

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Merah muda ini mengimpit dari empat sisi

Berpendar terang, seperti badai kecil

Hinggap pelan di tembok kekuningan

Sebisa mungkin mataku kuhindarkan darinya

Benar-benar mendesak dari bujur waktu


Padahal ini adalah panggung tertenar

Satu nada akan membuaiku suam-suam

Yang lain bakal merasuki kepalaku

Mengorek habis isi daging dan keringat

Sampai sekujur raga jadi mayat hidup


Sujudku membelakangi pintu, aku takut

Engkau mengetuk pelan dan berfirman,

"Rahim ini sudah renta. Besok kedaluwarsa

Sementara engkau belum mengucapkan salam perpisahan."


Lantas aku berkata pada tubuhku,

"Siapa yang sudi mengenangmu

Ketika kau tinggal belulang

Dan sisanya berkalang tanah?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro