Platonis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Katanya, surga sehari ada di bulan Desember
Lelaki itu mengingat benar dalam almanaknya:
Perihal perteduhan di bawah garis-garis mata
Pun senar-senar yang dipetik dari pita suara
Seorang gadis yang berjalan menuju senja
Dan tak pernah benar-benar kembali

Lelaki itu menahan napas, tak berani berbalik muka
Angka dua puluh dalam almanak meronta-ronta
Hendak lepas dari coret merah yang memenjara
Mengulang kala, menudingnya seperti biasa

Lantas angka itu murka dan bertanya,
"Malam ini sudah sampai berapa gores?"
Urat-urat tangan kanannya membisu saja
Barangkali menanti lelaki itu dapat wangsit
Dan menyempurnakan lukisan di tangannya

Lagi-lagi angka itu menamparnya keras--
"Platonis, 'kan? Makanya diam dan pendam!"
--Dan menggeretnya ke depan cermin retak,
"Platonis, 'kan? Makanya enyah dan pasrah!"

Lelaki itu lari, dan ia tetap berlari tanpa suara
Pita suaranya putus usai berteriak tanpa henti
Dinding-dinding kamarnya berimpit jadi labirin
Seketika ia kehilangan arah di rumah sendiri
Dan mengambang di bawah langit-langit.

-----

Banyuwangi, 22/06/19.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro