- 003

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

——

"Coba jelaskan." Sehabis guru pergi meninggalkan kelas, Yuno tiba-tiba melabrak (Name) yang enak enak nyatat tulisan yang ada dipapan tulis.

"Gue rasa gue ga perlu menjelaskan sesuatu kepada anjing."

"LO MAH, GUE KIRA HUBUNGAN KITA SPESIAL." Yuno berkata sembari membuat raut wajah sedih yang dibuat buat olehnya.

(Name) reflek menutup kedua telinganya dengan kedua telapak tangannya dengan wajah tertekan.

Ia terkejut saat merasakan dua tangan yang memegang kedua tangannya, seperti sedang membantunya untuk tidak mendengar bacotan dari kawannya.

"Diamlah, cewekku telinganya jadi sakit gara-gara bacotan mu," ucap Sae yang menjadi pelaku, menatap Yuno dengan tatapannya yang dingin.

Entah kenapa Yuno reflek diam, mungkin ia takut dengan tatapan dingin dari Sae.

(Name) melepaskan kedua tangannya, ia menatap ke arah Sae yang sudah menatapnya dengan tatapan yang lembut, berbeda dengan tatapannya tadi ke arah Yuno.

'Daripada ngeliat orang bucin, mending gue cabut aja,' batin Yuno berjalan pergi meninggalkan mereka.

"Sebenarnya telingaku ga sakit," ucap (Name).

"Iya deh iya," balas Sae mengalah lalu mencium telapak tangannya yang masih ia gengam tadi.

"Aku membelikanmu ini." Sae menaruh sebuah yogurt diatas meja (Name). (Name) menatap yogurt yang berada disana dengan tatapan bingung.

"Bukannya kamu tau aku suka soda?"

"Soda itu ga baik, mending suka sama aku aja."

"Sejak kapan kamu jadi buaya?" (Name) menatap Sae dengan tatapan heran.

"Sejak aku mau berangkat ke Spanyol." (Name) tidak tahu, ia saja yang menyadarinya atau bagaimana. Tetapi ia melihat senyuman Sae yang cukup tipis.

Sepertinya ia saja yang menyadarinya karena seisi kelas sudah kosong karena tidak ingin menjadi orang ketiga diantara mereka.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, biasanya setelah pulang sekolah akan ada waktu untuk club.

(Name) salah satu anggota club Jurnal, jadi sekarang ia sedang membereskan barang-barangnya yang berada diatas meja lalu berjalan menuju ruang club.

Tetapi Sae menahannya, (Name) menoleh menatapnya dengan tatapan bingung.

"Ada apa?"

"Antarkan aku ke lapangan sepak bola."

"Kan bisa sendiri?"

"Aku murid baru disini, aku belum hapal sama jalan. Kamu mau pacarmu ini tersesat?" (Name) menghela napasnya, ia mengangguk.

Toh juga biasanya ketua clubnya ngaret, jadi ga perlu terlalu terburu-buru.

Mereka berdua berjalan menuju lapangan sepak bola, (Name) bisa menebak sih kalau Sae memilih club sepak bola.

Jalan yang mereka melewati bisa dibilang sepi, karena semua murid fokus dengan club mereka masing-masing.

"Kamu kenapa?" Pertanyaan Sae membuatnya bingung, "Maksudmu?"

"Kamu jadi pendiam dari pagi, pas kita berangkat sekolah juga kamu jadi pendiam. Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" (Name) terdiam, sebenarnya tidak ada sesuatu yang mengganggu. Ia hanya tidak mood untuk melakukan sesuatu.

'Ini Sae yang kelewatan peka atau gimana...'

"Ada apa? Kenapa bengong?" Nadanya terdengar seperti khawatir, "Kalau ada apa-apa ngomong aja."

"Sebenarnya ga ada apa-apa sih, cuman ya aku gak mood aja. Gatau kenapa, kayak males ngelakuin sesuatu." Sae terlihat terdiam.

"Kamu yakin hari ini bukan tanggal merah?"

"Oh iya..." Pantas saja (Name) daritadi kepengen banget ngelempar Yuno pas dia main lato-lato.

"Ayo sekarang aku anter ke kamar mandi, kamu ada itu kan?"

"Ada kok."

"Baguslah." Sae mencium keningnya dengan lembut, mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Sampai-sampai mereka tidak menyadari terdapat seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

Raut wajah orang itu terlihat kesal.

***

Rin pov

Aku melihatnya. Aku melihat dirinya sedang bermesraan dengan orang lain. Entah kenapa terdapat rasa iri? Cemburu? Entahlah.

Intinya aku iri dengannya.

Aku iri dengan Itoshi Sae.

....

Aku tidak memiliki rasa lebih dari teman kepada kak (Name), aku sudah menganggapnya sebagai kakak sendiri.

Dan aku dengar mereka jadian waktunya saat aku menendang pintu kamarnya sepertinya, aku tidak mau perhatian kak (Name) sepenuhnya menjadi milik si brengsek itu!

Kata mama merusak hubungan orang itu tidak baik, jadi aku harus melakukan apa?

"Yaudah konpes," kata Bachira, kakak kelas aneh yang selalu suka menggodaku.

"Saran mu tidak berguna."

"LAH?? RINRIN KAN CURHAT SOAL CEWE??"

"TAPI BUKAN KE ARAH ROMANTIS GOBLOK."

"TERUS??"

Haah... Ini rumit, aku sama sekali tidak mau perhatiannya sepenuhnya dimiliki olehnya!

Tapi kalau perhatiannya jadi miliknya... Artinya tidak ada yang meloroti uangku lagi kan?

Yey(๑˃̵ ᴗ ˂̵)و

The "yey" 😭😭

Rin kyk ooc tbh😔

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro