Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kisah cinta antara si pemaksa dan si pemberontak dimulai, hal itu bermula ketika si pemaksa datang ke rumah dan meminta pada orang tua si pemberontak untuk menjadikan putrinya sebagai tunangan seorang Leonardo. Holly shit!

"Gue nggak ikhlas!"

"Bodo amat!"

"Jangan pernah lo lepas cincin itu, apapun keadaannya, kalo sampe gue liat lo nggak pake cincin itu, gue bisa lakuin apa aja!" ancaman mengerikan terdengar.

Apakah pantas anak SMA mengatakan seperti itu? Ancaman itu tak membuat Agatha dengan mudah takluk pada seorang Agam.

Agam Argariano Leonardo, si pemaksa menyebalkan yang sangat kaku. Tetapi, jika sudah berhadapan dengan si pemberontak cantik semacam Agatha, cowok itu dengan senang hati terus-menerus membuat gadis itu kesal.

"Agam sialan! Gue bunuh lo!"

Agam hanya memberikan senyum smirk nya membuat Agatha benar-benar ingin memukulkan balok di kepala cowok itu. Mati saja! Jika membunuh itu tidak berdosa, maka Agatha dengan senang hati membunuh Agam sejak cowok itu mendatangi rumahnya membawa kedua orang tua cowok itu.

Lebih parahnya lagi, Agam memintanya untuk menjadi tunangan. What the f*ck! Ralat, bukan meminta, tetapi memaksa. Lebih tepatnya mengancam perusahaan Ayahnya. Agam benar-benar cowok gila!

"You're mine, forever mine!" tegas Agam.

"Nggak usah sok inggris lo!" ketus Agatha sangking kesal nya, Agam terkekeh pelan mendengar ucapan Agatha. Bagi Agam, kekesalan Agatha adalah sebagian kecil kebahagiaan nya.

Agam memicingkan matanya saat Agatha melepaskan cincin yang ia beri, seringai halus terlukis indah di wajah Agam. "Lo benar-benar mau gue lakuin apa yang nggak seharusnya dilakuin?" kata Agam dengan geraman nya, Agam melihat Agatha yang mulai waspada.

Bugh!

Punggung nya menabrak dinding yang ada di belakangnya, cowok itu mendorongnya. Demi apapun, Agatha takut saat ini. Agam mendekatkan wajahnya, hingga-

"Agam minggir! Gue janji, please. Lo lepasin gue!" ujar Agatha panik, Agam memegang kedua tangan Agatha yang mengepal. Terkekeh pelan dan memajukan wajahnya, lagi.

"You're mine!" bisik Agam.

"Gue nggak mau ngerusak lo, karena gue sayang sama lo."

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro