2: Aku

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Pagi ini aku melihatnya tampil di TV. Dia terlihat ceria saat mengobrol di salah satu talkshow kemarin malam yang di putar ulang sekarang. Aku menatap wajahnya, mencoba menerka-nerka. Tapi percuma, aku sama sekali tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Ponselku berbunyi, menandakan ada pesan masuk dari salah satu akun SNS-ku.

.
.
.
LINE

Jin:
Maaf, aku benar-benar sibuk kemarin. Jangan marah 😘

You:
Ya, kau sibuk. Selalu.

Jin:
Kau marah?

You:
Menurutmu?
Apa kau selingkuh?
Kau aneh belakangan ini.
Kau sering tidak menjawab teleponku.
Semalam adalah kali keempat kau memutus sambungannya duluan.

Jin:
Maaf. Aku benar-benar harus pergi.
Manajer memanggil kami.
Ada jadwal tambahan.

You:
Alasan
Bukannya kau yang tidak ingin bicara denganku?

Jin:
Bukan begitu. Sungguh..

You:
Terserah. Aku tidak peduli.

Jin:
Jangan marah. Coba kau lihat di depan pintu 😊
Aku punya hadiah. Sebagai permintaan maaf.
Aku mencintaimu 😚

-Read by you-
.
.
.

Aku melempar ponselku ke ranjang, dia pikir bisa merayuku cuma dengan setangkai mawar?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro