8: Lelah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Maafkan aku."

Orang itu masih di luar, dibalik pintu ini. Sementara aku sudah kehabisan air mata. Hidungku tersumbat dan mataku bengkak.

"Pergi, aku tidak ingin melihatmu." Aku masih kukuh.

"Baiklah, aku pergi. Jangan lupa makan. Aku akan benar-benar pergi. Buka pintunya dan ambil ini. Aku membuat makanan kesukaanmu."

Aku terhenyak. Perasaanku kacau. Tidak karuan. Aku sama sekali tidak tahu apa yang kuinginkan. Tapi aku mendengar suara langkah kaki itu pergi. Kim Seokjin benar-benar pergi. Sialan. Dasar brengsek. Bisa-bisanya dia pergi aetelah membuatku menangis hampir dua jam.

Aku membuka pintu, kemudian menemukan sebuah kotak makan bersusun tiga yang terbungkus rapi disana. Dan tanganku terulur otomatis, membawa kotak itu masuk kedalam---meletakannya di meja makan.

Lagi, tanganku terulur untuk membukanya. Aku tersenyum tipis begitu melihat isinya. Dia benar-benar tahu betul apa makanan kesukaanku. Bulgogginya di masak tanpa bawang bombay, dan jhapchenya sedikit lebih asin---persis seperti yang biasa kupesan saat kami makan berdua.

Mataku lagi-lagi memanas. Hey, Kim Seokjin, kalau boleh aku tanya padamu...  Sebenarnya aku ini apa?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro