Epilog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Anila beberapa kali menyeret Jendra yang tak henti-hentinya meraup kebutuhan bayi, padahal masih terbilang dini untuk membeli barang-barang itu. Mata bulat nan legamnya menyorot tajam saat cowok yang sudah sah menjadi suaminya lagi-lagi tak menggunakan telinga dengan baik.

Gemas, Anila memukul pelan pundak cowok itu. "Simpan, Kak. Gimana, sih. Lahiran masih lama, bukannya beliin istrinya susu hamil malah sibuk milih makanan bayi."

Wajah kesal gadis itu membuat Jendra mematung, tangannya pelan menyimpan bungkusan biskuit ke tempat semula. "Cemburu?"

"Pakai nanya lagi."

Jendra tertawa lebar seraya menyenggol-nyenggol bahu istrinya. "Jangan cemburu, dong. Kalau gue sayang anak berarti gue lebih sayang istri."

"Gak terbukti."

Jendra mencibir, lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Anila. "Pengen dibuktiin?" bisiknya hingga membuat gadis itu bergidik ngeri.

Anila buru-buru mendorong troli belanjaan, tidak ingin berdiam diri di sana bersama Jendra. Bisa-bisa jantungnya jatuh sebab terlalu terforsir. Dia tidak menyangka kehidupannya setelah menikah akan seperti ini.

Cowok yang dia tahu sangat judes kini malah beralih menjadi cowok menyebalkan dan manis di saat bersamaan. Diam-diam bibirnya terangkat menjadi sebuah senyuman. Tuhan memang pencipta skenario terbaik di alam ini.

Meskipun misi yang dia harapkan tidak tercapai, yang penting dia pernah mencoba. Suatu saat nanti akan ada orang yang berhasil meruntuhkan GDC. Dia yakin itu

Kehidupannya dulu jauh dari masalah, kemudian bertemu Jendra menjadi sebuah cobaan yang sangat berat sampai pada akhirnya memiliki akhir manis yang tak terduga.

"Makasih udah mau jadi pelengkap hidup gue Rajendra Taurus Ragalih."

***
Kaget, gak? Enggak lah😅. So, ini bagian terakhir dari kisah mereka.

Hope you like it.

Anila dan Jendra pamit undur diri.
Terima kasih telah mendukung kisah mereka sampai akhir.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro