16.MFB

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dengan segera Kevin menuruni panggung dan berlari cepat menyusul Nara. Semua yang melihat itu hanya menatap keduanya dengan pandangan yang berbeda-beda.

Tanpa mempedulikan Liyo beserta teman yang lainnya, Kevin mengejar Nara dan tepat ketika Kevin ingin menarik tangan Nara seorang pria sudah lebih dulu menariknya.

"Bu, tunggu dulu! Bu, saya mau ngomong sama Ibu!" Kevin berdecak ketika Nara mengabaikannya dan malah memasuki mobil sport berwarna silver yang entah punya siapa.

Usaha Kevin tentu tak sampai di situ, cowok itu langsung berlari menghampiri mobil yang dinaiki Nara lantas mengetuknya berkali-kali. Sampai akhirnya usaha Kevin membuahkan hasil, kaca mobilnya terbuka, yang langsung menampilkan Nara dengan wajah memerahnya.

"Bu, jangan marah ya, saya minta maaf," ucap Kevin sungguh-sungguh, walau ia tidak tahu di mana letak kesalahannya.

"Maaf, sepertinya Nara sedang emosi. Mungkin kamu bisa bicara dengannya dilain waktu, permisi." Kaca mobil itu ditutup dengan sadisnya setelah seorang lelaki dengan wajah tegasnya itu berkata.

"Sialan!" umpat Kevin saking kesalnya. "Sebenernya siapa sih tuh cowok, sok keren banget!" cibirnya. "Tapi beneran keren!"

Kevin memukul jidatnya pelan. "Ngapain gue muji tuh cowok. Kurang kerjaan!" Dengan rasa kesal, akhirnya Kevin memutuskan untuk kembali masuk ke dalam Cafe, teman-temannya pasti sudah menunggu untuk membawakan lagu selanjutnya.

***

"KEVIN BANGUNNN!!!" Suara lantang yang berasal dari lantai bawah itu berhasil membangunkan Kevin yang masih berada di alam mimpinya, dengan malas cowok itu bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Usai dari kamar mandi, dengan segera Kevin memakai pakaian sekolahnya dan berjalan santai menuju ruang makan.

"Pagi Momom, Popop!" Kevin tersenyum lebar sembari mendudukan bokongnya tepat di depan Vinna.

"Jijay Kevin! Gak usah panggil Momom-Popop!" bentak Vinna yang malah membuat Kevin terbahak.

"Gaul bener emak gue," ujarnya disela tawa, selanjutnya ia kembali tertawa.

"Kevin, cepat!" Kenan dengan wajah datar andalannya itu menatap Kevin dengan tajam.

Kevin memberi seringai lantas berkata, "Gak terima ya Pak bos istrinya saya ledekin?" kata Kevin santai, seperti bicara pada temannya sendiri.

"Kamu kalo ngomong itu dijaga Kevin! Sama orangtua gak sopan!" sahut Vinna membuat Kevin menampilkan deretan gigi-giginya yang tersusun rapi.

Setelahnya hening, sibuk menikmati sarapannya dengan khidmat.

Usai meminum susu putihnya, Kevin bangkit dari duduknya lantas menyalami punggung tangan kedua orangtuanya.

"Mom, Pop, doain aku ya, semoga aku dapat jodoh. Aamiin..." kata Kevin dramatis.

Vinna hanya memandang malas anaknya sedang Kenan memandang Kevin tak suka.

"Sekolah itu belajar Kevin, bukan cari jodoh!" sentak Kenan.

"Papa aja nemu yang kayak Mama waktu sekolah kan? Artinyaa, sekolah itu tempat mencari jodoh Pa!" sahut Kevin dengan bangga. "Ya udah Kevin berangkat, dahhh!" Kevin tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya.

***

Kevin berjalan melewati koridor-koridor sekolah dengan santai, kali ini ia tidak telat dan berniat untuk menemui Nara membicarakan hal yang semalaman membuatnya bingung.

"Bu Nara!" panggil Kevin tepat ketika Nara ada beberapa meter dari arahnya.

Kevin berlari cepat lantas berhenti ketika ia sudah berada di hadapan Nara.

"Ngapain kamu manggil-manggil saya?" tanya Nara tak suka.

"Ibu buat saya gak bisa tidur semalaman," kata Kevin jujur.

"Masuk kelas, tidak usah ganggu saya lagi." Nara berjalan santai melewati Kevin, tapi dengan cepat Kevin mencengkal pergelangan tangannya.

"Saya gak tau di mana kesalahan saya, tapi apa saya salah kalau saya minta maaf?" Mungkin, untuk pertama kalinya Nara melihat Kevin serius seperti ini.

"Kamu tidak sopan Kevin, saya ini guru kamu! Bedakan antara guru dan teman. Jangan mentang-mentang umur saya masih muda kamu bisa seenaknya sama saya!" kata Nara sarkas.

Kevin bungkam. Nara menghela napas kasar.

"Kali ini, kamu saya maaf--akh." Seketika Nara meringis sembari memegangi kepalanya.

Terlihat jelas wajah kesakitannya dan itu membuat Kevin khawatir. "I-Ibu kenapa? Kita ke rumah sakit ya, Bu?" tanya Kevin bingung.

Ia bingung harus melakukan apa, sampai akhirnya tubuh Nara ambruk, membuat Kevin seketika membulatkan matanya.

___________________
To be continue...

Gula GAES!
Pakabs?

Selama baca MFB ini, gimana sih tanggapan kalian? Kita mau tahu coba

Oke, sekian💞

Best regards,
Salwayoyos 💞

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro