Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kevin menarik erat pergelangan tangan seorang cewek, membuat cewek itu mengaduh sakit akibat ulah Kevin.

"Kevin, kamu mau bawa saya ke mana?!" protesnya. Namun, Kevin mengabaikan protes cewek berambut pirang itu, lantas terus menarik tangannya dengan cepat, bahkan cewek itu sampai berlari kecil untuk mengimbangi langkah Kevin.

Kevin menghentikan langkahnya tepat di tengah-tengah pesisir pantai. "Kamu tunggu sini ya?" pinta Kevin melepas pegangan tangannya.

Cewek cantik berambut pirang itu menatap heran Kevin. "Kamu mau tinggalin saya?" tanyanya sedikit tak percaya.

Kevin tersenyum lebar, setelahnya menggeleng pelan. "Udah, kamu di sini aja, jangan ke mana-mana sampai saya kembali," kata Kevin, setelahnya berlari cepat ke arah karang-karang besar, yang berada tepat di pesisir pantai.

"Kevin, kamu mau ngapain naik-naik!" teriaknya, karena jaraknya dan Kevin yang mulai menjauh.

Baru saja cewek itu akan menghampiri Kevin, namun Kevin langsung berteriak. "Kamu di situ aja!" teriak Kevin saat ia sudah berada tepat di atas batu karang.

Cewek cantik itu diam, menuruti apa yang Kevin perintahkan, dirinya masih terus menatap Kevin yang sedang berdiri di atas karang.

"NA!!" teriak Kevin dengan tiba-tiba.

"APA PANGGIL-PANGGIL?! GAK SOPAN BANGET SIH PANGGIL NAMA?!" ketus cewek itu sembari mencebikkan bibirnya kesal.

Kevin tersenyum manis.  "SARANGHAE!!"

Tubuh cewek itu menegang seketika, ia terkejut saat mendengar suara Kevin yang berteriak lantang di atas sana dengan tiba-tiba lantas mengucapkan kata itu. Tentu saja cewek itu tahu arti dari kata itu.

Satu persatu orang langsung menatap ke arah Kevin, setelahnya beralih menatapnya lama.

Jantungnya berdegub kencang, tetapi berusaha untuk ia stabilkan. "Kevin nggak usah bercanda! Cepat turun, sudah mau malam!" teriaknya.

Namun, cewek itu malah melihat Kevin menggeleng dengan tegas. "NA! SAYA SUKA SAMA KAMU! KAMU MAU GAK JADI PACAR SAYA?!" teriakkan lantang Kevin lagi-lagi mengundang banyaknya pasang mata. Ada yang berbisik-bisik, sampai ada yang berteriak 'Terima.'

"NA! JANGAN DIEM AJA, SAYA SUDAH MALU LOH NA TERIAK-TERIAK GINI, MASA KAMU NGGAK MAU JAWAB SAYA?!"

Astaga, Kevin benar-benar membuatnya seperti terkena penyakit jantung!

Cewek itu masih diam, masih tidak percaya dengan kejadian tiba-tiba hari ini. Perlahan ia menarik napasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan.

Perlahan-lahan matahari mulai tenggelam, memberi kesan tersendiri bagi cewek itu. Ia mulai memejamkan kedua matanya, setelahnya mengangguk singkat sembari memejamkan kedua matanya.

Kevin menatap cewek itu dengan senyum lebarnya. "Kamu lagi olahraga? Kok kepalanya ngangguk-ngangguk gitu? Kalo kamu beneran olahraga, saya mohon jangan sekarang! Karena saya lagi butuh jawaban kamu!" kata Kevin tersenyum jahil.

Semua pasang mata tertawa karena ulah Kevin, namun tidak dengan cewek berambut pirang itu.

Cewek itu menghembuskan napasnya kasar. "IYAA!" teriaknya yang lagi-lagi membuat Kevin tersenyum jahil.

"Kamu beneran iya olahraga?!"

Cewek itu berdecak setelahnya menatap Kevin dengan kesal. "IYA KEVIN IYA, SAYA MAU JADI PACAR KAMU!!" teriaknya tepat saat matahari tenggelam.

¦¦¦¦¦¦

To be continue...

Our second story.
Can you appreciate our work with your vote and comments?


SalYos

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro