07

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

.
.

Ini hari kedua. Hari kedua aku mengatur kencan buta si bos. Susah juga sebenarnya, berhubung bos memang orang yang sangat kaku. Bagaimana ia bisa memikat wanita kalau seperti itu? Hanya mengandalkan tampang saja belum tentu berhasil. Tapi anehnya, ia selalu berbangga diri akan ketampanannya itu.

Aku sudah di depan ruangan bos. Dan ini jam makan siang seperti kemarin. Saat aku akan mengetuk pintunya, kali ini aku mencoba lebih sopan, aku mendengar suara perempuan.

"Ayolah.. kita makan siang bersama.. kita kan baru saja berjumpa setelah setahun aku berada di LA"

"Mengertilah.. aku sedang sibuk."

"Kapan kau tidak sibuk huh... ayolah.. aku sangat lapar. Apa perlu aku menunggumu sampai aku mati duluan karena kelaparan?"

"Taeyong??"

Aku terkejut ketika tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan bos dengan wajah kesalnya.

Dari arah belakangnya, aku melihat seorang wanita cantik yang terlihat sedang cemberut.

"Apa yang terjadi?"

Tanyaku begitu bos menatapku aneh.

"Tolong aku... tolong ikuti apa yang aku lakukan."

Kata Bos.

"Hah? Ap-apa?"

"Tae.. siapa dia? Kau mau kemana??"

"Oh... sweety.. kau sudah datang rupanya. Aku menunggumu sedari tadi. Ayo kita makan siang sayang..."

Bos mengucapkannya dengan lantang sambil menarik pinggangku. Merangkulku dari samping. Tentu saja apa yang dilakukannya membuat si wanita tadi kesal.

Bos.. kau memang benar-benar..
Ada wanita cantik menghampirimu, kau terang-terangan menolaknya.

.

.

.

.

.

"Wah.. apa itu tadi Bos? Pacarmu?"

"Sudah kubilang. Aku tidak pernah punya pacar."

"Tapi sepertinya wanita tadi sangat dekat denganmu.."

Tanyaku begitu penasaran.

"Dia gadis yang mau dijodohkan denganku. Gadis yang sempat aku ceritakan itu. Astaga! Dia sangat kekanakan dan manja!"

"Ooh... tapi dia cantik kan Bos?"

Ucapku sambil melirik ke arah Bos yang fokus menyetir mobil. Mungkin sedikit... tatapan mengejek.

"Cantik?"

"Apa kau tidak lihat make up tebalnya itu? Aku takut jangan-jangan dibalik make up itu wajah aslinya sangatlah..."

"Aku jadi merinding.."

Bos Taeyong bergidik ngeri sambil menggelengkan kepalanya.

Sampai segitunya kah? Apa dia fobia wanita  cantik?

"Ya Ampun Bos.. sebenarnya aku masih bingung. Tipe wanita seperti apa sih yang kau sukai?"

"Yang jelas.. carikan aku yang lebih dewasa. Cantik."

"Jadi kau suka yang dewasa?"

"Heh. Apa yang kau pikirkan? Aku tahu arah pikiranmu kemana.. hentikan!"

Aku terkikik. Muka bos berubah menjadi lucu saat ia sedang panik.

"Dimana cafenya?"

"Sebentar lagi sampai kok Bos."

"Nah.. itu dia!"

Lanjutku.

Aku dan bos turun dari mobil. Namun, sebelum turun bos memintaku untuk mengecek penampilannya.

"Bagaimana aku hari ini?"

"Uhm... tidak cukup buruk. Hanya saja.. jangan lupa tampilkan tatapan yang memikat dan ......senyum. Tolong tersenyumlah.. dengan begitu hati wanita yang akan Bos temui pasti menjadi lebih meleleh.."

Eh... kenapa dia malah tersenyum sekarang??

Ah.. sebenarnya senyumannya.. manis juga.
.

.

.


.



.



.



.

Tidak-tidak! Singkirkan pikiran itu dari otakmu Sohyun!!

"Bos?"

"Ini sudah telat lima menit dari jam ketemuan. Apa kau akan terus menatap dan tersenyum padaku seperti ini?"

Huh.. kenapa degup jantungku menjadi tidak netral?

"Yak. Kau bilang jika aku memberi tatapan dan senyum yang memikat maka hati wanita akan lebih meleleh."

"Buktinya kau tidak."

Lankut bos.

"Apa?"

"Aku mengujimu bodoh. Aku hanya mau membuktikannya saja. Jadi.. katakan padaku.

Apa aku sudah cukup memikatmu??"

Deg.


Deg.





Deg.




Satu menit... dua menit...

Keheningan masih menyelimuti pembicaraan kami di dalam mobil. Aku tidak mengerti. Apa yang sedang bosku ini lakukan? Aku mengedipkan mataku berkali-kali. Menarik panjang nafasku dan segera mendorongnya keluar dari mobil.

"Hei..hei..hei.. pelan-pelan.bajuku bisa rusak!"

"Salah Bos sendiri membuang-buang waktu!"

"Kok jadi kau yang marah? Aku kan hanya membuktikan saranmu?"

Blush.



Pipiku mungkin sudah memerah.




"Ah.. sudah sana! Ini sudah terlambat! Cepat Bos temui dia di meja nomor 10."

"Wah.. pipimu memerah. Kau menyukaiku ya??"

"Hhh.. Bos. Cepat pergi sana!"

Aku mendorong bos yang masih cengar-cengir.

Kemana sifat dinginnya? Kenapa ia bisa berubah sewaktu-waktu? Aku tak paham.


Aku hendak berbalik dan mengambil tasku di dalam mobil bos hingga aku sadar. Pintu mobil sudah terkunci.

Bodoh. Bodoh. Bodoh.

Bagaimana aku bisa lupa akan tasku???

Akhirnya.. dengan lesu aku berjalan menyusul bos ke dalam cafe.



Dan aku tanpa sengaja menabrak seseorang.












"Agh!!"

"Eh.. maaf-maaf. Saya nggak lihat."

"Makanya. Lain kali.. jalan pakai mata."







Wanita ini kasar sekali sih?









"Yak Sohyun! Kenapa kau lama sekali??"

Bos Taeyong tiba-tiba muncul dari arah depan. Membuatku dan si wanita tadi menoleh berbarengan.







"Lee Taeyong?"






























"Kim Jennie??"





















Mereka saling kenal?

Siapa lagi itu Kim Jennie?



























To be Continued.






Setelah lama blm aku lanjutin. Akhirnya dapat ide...

Semoga kalian suka ya..😣


Next (?)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro