12

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Dua orang wanita cantik sedang asyik mengobrol dengan ditemani dua gelas minuman alkoholnya. Bibir mereka terlihat merah dengan pakaian yang melekat tepat di atas lutut, menambah karakter feminim dan ber-body menarik pada diri mereka masing-masing. Tak heran apabila kedua wanita itu banyak menjadi incaran para pria kaya dengan usaha yang tak main-main.

Namun sayang sekali, karena salah satu di antara wanita itu sangatlah selektif dalam memilih pasangan. Dialah Kim Jennie. Wanita berdarah campuran Korea-Australia yang memiliki kecantikan bak seorang dewi. Tak tertandingi. Dan merupakan satu-satunya wanita yang mampu menaklukkan hati seorang Lee Taeyong yang dingin.

"Jadi kau bertemu dengan manusia es itu?"

Jennie mengangguk ketika temannya yang tak kalah cantik, Kang Seulgi, menyuguhinya dengan pertanyaan retoris tersebut.

"Dan kau mencoba mendekatinya? Dan menjadikan dia milikmu?"

Jennie mengangguk lebih yakin dari yang sebelumnya.

"Wow! Kim Jennie. Kau luar biasa. Lalu bagaimana dengan kekasihmu, Doyoung?"

Jennie tersenyum miring.

"Doyoung?"

Drrtt.. drrtt...

Pembicaraan keduanya terganggu ketika ponsel Jennie mendadak berbunyi.

"Halo?"

Jennie meletakkan minumannya ke atas meja.

"Jenn? Apa kau ada di apartemenmu sekarang?"

"Iya. Kenapa?"

"Aku akan segera kesana. Ada hal penting yang harus aku bicarakan."

"Baiklah."

Jennie mematikan teleponnya.

"Siapa Jenn?"

"Doyoung."

..............................

Pagi sudah menyapa. Suasana yang sangat cerah membawa mood baik bagi siapa pun yang hendak menghirup udara segar di jalanan.

Sinar mentari yang hangat,  menyelimuti sisa-sisa malam yang mendinginkan ruang.

Jam semakin berputar.

Bukankah waktu adalah uang?

Tapi tidak denganku. Aku masih tenggelam dalam selimut tebalku yang jauh lebih hangat dari apapun. Aku mengabaikan alarm yang berbunyi sejak setengah jam lalu. Toh hari ini sedang libur kerja.

Kapan lagi aku bisa berhibernasi?

Namun tidak untuk waktu yang lama. Selalu saja begitu. Teleponku berbunyi di saat yang tidak pernah tepat.

Pasti si Bos..

Aku melenguh panjang. Hatiku terasa berasap sekarang ini. Padahal, saat-saat libur adalah momen yang pas untukku menghabiskan waktu sendirian. Dan... si beruang kutub mengacaukan segalanya.

"Banguuunnnn!!!!"

Baru saja aku menekan tombol hijau pada layar ponselku, suara tegasnya sudah membanjiri gendang telinga. Seolah-olah telingaku jebol oleh suaranya yang lantang.

"Aah.. aku dengar Bos. Bisa kau pelankan suaramu. Kau selalu mengganggu waktu tidurku."

"Wah.. Hebat. Hebat sekali. Bagaimana seorang gadis masih tidur di siang bolong begini?"

"Ini masih jam 10. Pagi! Tandai itu. Bagaimana Bos bisa mengatakan ini siang?"

"Dasar pemalas. Kau harus bersiap. Sebentar lagi aku akan menjemputmu di apartemen!"

"Apa?? Kita mau kemana?"

"Sudahh. Ikut saja. Tidak usah banyak protes. 20 menit dari sekarang!"

"Bos...??!!"

Ah sial. Bos mematikan teleponnya.

Aku biasa mandi 20 menit. Berpakaian 10 menit. Memakai make up 15 menit dan memilih sepatu tas dan segala macamnya 15 menit juga. Total 1 jam!!

Bagaimana aku mempersiapkan diri bahkan kurang dari setengah jamm???

Ingin rasanya aku mengumpati Bos di depan mukanya!!

...........................

"Astaga!!"

"Apa?"

"Kenapa dengan matamu? Kenapa bisa menghitam seperti itu?"

Bos sangat kaget sesaat setelah aku memasuki mobilnya. Keadaanku memang sangat buruk. Mata berkantung, menghitam, muka kusam, kulit mulai kering, dan rambut yang tidak tertata rapi. Semua gara-gara limit waktu Bos yang menggila!

Aku jadi tidak sempat berdandan. Aku memakai pakaian yang ada di gantungan luar. Entah itu oakaian beberapa hari lalu atau bukan. Memakai sepatu yang tidak matching dengan penampilanku sama sekali. Aku sangat malu.

Tapi, ketika melihat wajah orang disampingku, seketika malu itu berubah jadi geram.

"Kau jelek sekali!"

"Ini semua gara-gara Bos. Kalau saja Bos memberiku kelonggaran waktu, aku pasti bisa dandan terlebih dahulu untuk menyamarkan wajah mengerikan ini. Kau juga yang memaksaku kerja lembur. Dasar tidak bertanggung jawab. Harusnya kau merasa bersalah."

"Kok jadi cerewet. Pake acara curhat segala lagi."

"Masa bodoh lah. Kalau seperti ini, aku tidak yakin Noona ku memilih orang yang tepat."

"Apa?"

"Lupakan dan diam."

.............................

Bos membawaku pergi ke tujuan yang tidak aku ketahui. Sepanjang jalan aku terus bertanya-tanya. Sebenarnya mau kemana kita?

Dan Bos menjawab berulang kali agar aku diam. Katanya suaraku mengganggu konsentrasi menyetirnya.

Dia kira aku bodoh?

Menyetel musik dan mengeraskan volumenya setiap kali aku bicara...?? Jadi mana yang seharusnya paling mengganggu konsentrasi? Musiknya apa suara merduku??

"Turun. Kita sudah sampai."

Kata Bos yang langsung aku turuti. Jujur. Aku merasa sangat pengap berada satu mobil dengan Bos.

Ketika aku turun dari mobil, pemandangan indah langsung menyambutku.

Sebuah butik mewah di tengah kota yang bergaya vintage. Ketika masuk ke dalamnya, high heels-ku sudah disambut hamparan karpet ala persia dan di ruang gantinya beralaskan marmer hitam-putih yang super bersih. Interior dan pencahayaan dari kombinasi lampu sconce, track dan lampu gambar yang begitu perfect. Wallpaper dinding yang sangat menarik serta karyawan yang menyambut kami juga ramah dan ini mengagumkan!

"Ini butik noona-ku. Kau ingat? IU?"

Aku tak terlalu menanggapi penjelasan Bos. Aku sedang terhanyut pada keindahan butik ini. Memang pantas sih, butik ini layak menjadi fenomenal. Apalagi pemiliknya adalah Jieun Eonni. Pengembang brand pakaian ternama, IU.

"Ayo ke atas!"

Aku tersentak karena tiba-tiba Bos menarik tanganku dan membawaku ke lantai atas. Benar.. bangunan ini 5 lantai. Dan istimewanya lagi, ada dua buah lift yang tersedia demi kenyamanan pengunjung dan pelanggan setia butik ini.

Tanpa banyak bertanya, aku mengamati Bos dengan rasa penasaran. Mau apa ia membawaku ke butik noona-nya?

Kami sampai di depan sebuah pintu. Taeyong masuk ke dalamnya tanpa mengetuk.

"Eoh? Kau sudah datang? Mana Sohyun?"

Bos membawaku dan mendorongku ke depan. Aku hampir saja terjungkal kalau tak bisa menjaga keseimbangan.

Huh.. kasar sekali.

"Sohyun??"

Oh tidak! Eonni pasti merasa aneh juga dengan penampilanku hari ini. Bagaimana ini?? Sebagai seorang wanita, tentu aku merasa pesimis ketika tampil tanpa polesan make up. Yah.. walaupun aku biasa memakai make up tipis dan natural. Tetapi tetangga rumah di kampung halaman selalu mengatakan bahwa aku terlihat cantik meskipun tanpa make up.

Kenyataan saat ini berbeda. Aku berada di kota. Dan.. No Confident Without a Beauty. Make up adalah nomor satu jika kau mau percaya diri di hadapan orang banyak.

Maafkan aku, tapi.. beginilah pemikiranku saat ini. Aku tahu.. mungkin itu salah. Sangatt salah. Aku hanya tidak PD saja.

"Apa kau kurang tidur semalam?"

Tanya Eonni.

"Sudah kubilang kan Noona. Kau mencari orang yang salah. Dari awal aku sudah meyakinkanmu."

"Diam kau bodoh. Kau tidak tahu apa-apa soal wanita. Kim Sohyun ini cantik. Kau saja yang memperburuk kecantikan alaminya!"

"Noona?? Kau mengataiku bodoh?"

Pletak!!

"Aw.. Noona. Sakit!! Kenapa jadi menjitak kepalaku?"

"Kau banyak bicara Yongie.. sana pergi! Aku harus memperbaiki penampilan gadis ini!"

"Tapi aku baru sampai.. aku lelah.."

"Banyak bicara kau! Kau kesini naik mobil dan ke lantai 5 menggunakan lift. Jika dihitung, energimu tidak terkuras begitu banyak kan? Kakimu juga masih utuh. Sudah sana pergi!"

"Jangan-jangan kau mau mengintip Sohyun?"

"Aishhh! Bicara apa Noona ini. Iya-iya. Aku pergi. Bawel!"

Satu hal yang membuatku tak percaya. Di balik kharisma seorang Bos Taeyong, ternyata dia adalah tipe yang takut pada kakaknya sendiri. Selain itu, Bos yang biasanya irit bicara ternyata juga bisa menjadi cerewet kalau sudah bertengkar dengan kakaknya. Ia juga terlihat sangat manja.

Aku hanya bisa tertawa dalam diam memperhatikan mereka. Jika sampai suara kekehanku keluar, bisa dicekik aku oleh si Bos.

Oh ya..

Apa yang akan Eonni lakukan padaku ngomong-ngomong??

.........................

A

ku merasa risih dan tidak nyaman. Setelah Eonni memaksaku masuk ke ruang ganti dan menyuruhku memakai gaun yang ia sodorkan, aku jadi semakin yakin. Pasti ada sesuatu!

"Wah Sohyun... seperti yang kuduga. Kau sangat pantas dengan gaun itu!"

Aku hanya bisa tersenyum kikuk. Aku merasa begitu malu. Dan tetap tidak percaya diri. Apalagi setelah bos mengataiku jelek di mobil tadi.

"Ayo.. kemarilah. Kau harus bercermin Sohyun!"

Aku melangkah ke arah Eonni yang kini sudah berkacak pinggang di depan cermin.


"Kenapa kau terus menunduk? Angkat kepalamu. Kau itu cantik."

Ucap Eonni sembari menegakkan daguku yang tertunduk.

"Nah.. bagaimana? Tersenyumlah. Supaya kau terlihat lebih manis."

Aku menatap refleksi diriku. Tidak buruk. Aku tersenyum tipis. Namun jujur, dalam hati aku masih merasa ada yang kurang. Jika dibandingkan dengan Eonni, kecantikan yang ia lemparkan padaku bukanlah apa-apa.

"Eonni.. sebenarnya.. mengapa kau menyuruhku memakai gaun ini?"

Tanyaku pada akhirnya karena sudah penasaran di ujung tanduk.

Brakk.

Pintu ruangan terbuka tiba-tiba. Ulah siapa lagi kalau bukan..

"Lee Taeyong!!! Dasar bandel! Kenapa tidak mengetuk pintunya dulu??"

Bentak Eonni pada Bos yang muncul dengan wajah jenuhnya.

"Habis kalian lama sekali sih. Lagian aku juga mau pergi. Ada urusan!"

Dan..

Bos menangkap bayangan diriku dalam cermin. Ia terdiam.

"Tetap saja.. lain kali kau harus mengetuk pintunya dulu. Ada gadis yang baru saja berganti pakaian disini. Kebiasaan!"

"Oh ya! Kau jangan pergi dulu. Atau kalau bisa batalkan urusanmu!"

"Hari ini kau harus membantuku. Kau harus jadi model pria untuk Sohyun. Karena pemotretan untuk promosi gaun model baruku ini haruslah bertema romance. Maka.. kaulah yang jadi partner Sohyun!"

.

"APA?!"

Teriakku dan Bos bersamaan setelah mengetahui motif di balik gaun yang kupakai.














Bisakah aku bernafas setelah ini?

Berdiri di depan kamera dan berpose romantis bersama Bos Taeyong?












Aku mungkin akan pingsan duluan. Bayangkan.. pria itu...

Haisshhh...








































To be Continued.

Maaf nih. Telat ngucapin hepibesde sama Sohyun Eonni. Hehe..

Happy birthday sis. Semoga karier nya makin lancar.. pendidikan juga lancar.. jodoh apalagi.. harus lancar jaya.. wkwkwk

Saengil chuka..🎂🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎉🎉🎉🎊🎉

You're the best one. That is why I loved you so much. Professional actress!

Kalau boleh jujur, aku pecinta korea baru tahun 2016. Itu pun gegara temen laknatku yang menggeretku buat nonton drama Let's Fight Ghost.

Dari sanalah aku kenal kpop dan aku mulai jadi kpopers. Dan dari sana juga aku mulai suka drama korea. Terutama yang dibintangi Kim Sohyun. Pokoknya Kim Sohyun itu teristimewa. Hehe..

How bout you? Gimana sih awalnya, kalian kok bisa kenal dan suka sama Kim Sohyun?

😊😊 author kepo deh ah😂

Ya yg mau jawab yg ikhlas aja..😌 isi di kolom komentar. Wkwk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro