23

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


.

.

"Bos, baru saja kita di-invite untuk menghadiri acara Bussiness Strategy Seminars di Chuncheon-si, Provinsi Gangwon-do. Tepatnya di salah satu hotel modern di Namiseon."

Ujar sekretaris Taeyong di dalam ruang kerjanya.

"Untuk berapa hari?"

"2-3 hari Bos."

"Pesertanya?"

"Departement manager dan beberapa anggota yang perlu diajak."

"Baiklah. Terima kasih informasinya. Tolong sampaikan kepada semua Departement Manager kita untuk berkumpul di ruang meeting."

"Baik Bos."

....................

Tepat berada di ruang meeting, seluruh manager divisi di TY Group duduk berjejer dengan rapi menunggu CEO mereka datang.

Keadaan cukup riuh karena mereka penasaran, hal penting apa yang hendak disampaikan oleh Bos mereka.

Hingga kemudian, suara pintu terdorong membuat mereka menoleh. Bos mereka yang terkesan tegas dan dingin tiba.

Tentu saja kesan tersebut hanya bagi mereka..

"Selamat siang semua"

"Maaf karena menganggu aktivitas kalian masing-masing. Ada hal penting yang harus saya sampaikan."

"Demi kelanjutan perkembangan perusahaan kita, kita mendapat sebuah invitation. Sebuah Bussiness Strategy Seminars yang diadakan di Namiseon."

Semua orang di dalam ruangan bersorak gembira. Siapa yang tidak mengenal Pulau Nami? Pulau yang romantis dan menjadi booming sejak dijadikan lokasi syuting drama 'Winter Sonata'.

"Apakah kita akan menghadirinya Bos?"

Tanya Johnny, manager dari divisi region.

"Ya."

Mereka semua pun bertepuk tangan dengan gembira. Ngomong-ngomong, acara seminar mereka akan sekaligus menjadi acara refreshing untuk mengusir kepenatan setelah seharian bekerja di kantor.

"Oleh sebab itu, saya persilakan kalian mengakhiri jam kerja sebelum pukul 3 sore. Kalian persiapkan barang-barang yang akan dibawa karena seminar tersebut berjalan 2-3 hari mulai besok. Untuk biaya dan akomodasi, perusahaan yang akan menanggungnya."

Sekali lagi mereka bersorak kegirangan. Dan baru kali ini mereka melihat Bos mereka tersenyum puas. Biasanya Bos mereka selalu menampakkan wajah garangnya hingga membuat karyawannya tak berani menatapnya ketika sedang menyapa.

"Tapi..."

Kegaduhan mereka pun terhenti ketika Taeyong mulai bersuara.

"Kalian harus membawa beberapa pekerja yang memiliki potensi bagus dari masing-masing divisi."

Mereka mengangguk paham. Itu hal yang gampang. Asal mereka mendapat quality time disana, apapun menjadi lebih mudah.

..........................

"Sohyun-ah.. besok kau ikut ya?"

"Oppa serius?!"

"Iya. Kapan aku berbohong padamu? Eoh?"

Doyoung mengumbar senyumnya sambil menyampaikan kabar baik yang dikatakan Bos dari ruang meeting.

Mengajakku ke Namiseon untuk acara seminar yang berakhir refreshing?

Terdengar menyenangkan! Sudah lama aku mengidam-idamkan pergi jalan-jalan ke tempat itu.

Aku ingin melihat betapa indahnya pohon-pohon yang berubah warna menjadi kekuningan serta dedaunan yang berguguran di sana. Berhubung ini memasuki auntumn.

Dan jangan lupakan, sebuah area berumput dimana kau bebas melihat tupai dan bebek berlarian di tengahnya.

Aku sungguh tidak sabar!

"Apa kita akan pergi berdua saja?"

Tanyaku yang disambut jitakan kepala oleh Doyoung.

"Kau pikir ini acara kencan kita?"

"Aku harus mengajak pekerjaku selain dirimu. Jadi kita berangkat tidak berdua.. aish.."

Aku hanya meringis bodoh menunjukkan deretan gigi-gigi mungilku.

"Acara seminar ini untuk manajer divisi dan beberapa karyawan di timnya. Selain itu, Taeyong juga ikut untuk acara seminar khusus bagi para CEO."

Apa? Bos juga ikut?



"Kau kenapa? Kok melamun?"

"Ti--dak. Aku tidak melamun."

"Ya sudah. Lanjutkan pekerjaanmu. Kita nanti akan pulang sebelum jam tiga. Setelah sampai apartemen, siapkan barang-barang yang akan kau bawa. Karena seminar inu memakan waktu 2-3 hari. Jangan lupa bawa pakaian hangat.

Besok pagi sekali, aku akan menjemputmu di apartemen."

"Oke!"

Doyoung pun meninggalkan mejaku setelah mengusap halus puncak kepalaku. Lupa kalau kami sedang berada di tengah-tengah karyawan tim pemasaran lain, aku menjadi merasa malu karena menjadi pusat perhatian. Dan Doyoung bisa sesantai itu? Luar biasa.

............................

Aku harus turun ke lantai tiga untuk mengambil dokumen penting dari divisi pembelanjaan.

Saat aku memasuki lift, hawa dingin langsung menggerayangi tengkukku. Aku menjadi parno. Aku pernah mendengar cerita dari Saeron, katanya 'Jangan pernah memasuki lift sendirian, atau kau akan menemui sosok menyeramkan penunggu kantor ini.'

Aku mengibaskan tangan kananku ke depan wajah.

Tidak mungkin!

Tahayyul! Ini hanya tahayyul! Aku tidak boleh mempercayainya!


Beberapa detik kemudian, aku merasakan kembali bulu kudukku yang berdiri. Raut wajahku memucat kala aku mendapati seseorang berdiri di belakangku. Bayanganya terpantul dari pintu lift di depanku. Dia sangat dekat..

Aku ingin berteriak. Tetapi suaraku tertahan.

Aku mohon.. aku tidak mau mati sekarang. Aku belum menikah dan memiliki anak bersama Doyoung. Aku belum punya cucu.. aku mohon.. seseorang, selamatkan akuu!!

Aku tiada henti merapalkan doa dalam hati.










Whoosshhh~~~




















Seperti tiupan angin di musim dingin, aku sekarang benar-benar dibuat merinding. Lututku lemas.. aku merasa sesak napas. Aku tak kuat lagi...

Hingga.. suara bisikan mengacaukan keberanianku..

















Jadi, apa kau diajak ke Namiseon?
























Aku kembali pada kesadaranku setelah mendengar bisikan di telingaku. Suara orang yang tidak asing! Pikirku.

Aku dengan cepat menoleh ke samping kiri dan bodohnya aku, bibirku tidak sengaja mencium pipinya!



AAaaaaaa.....


Aku berteriak di dalam hati dan disusul ekspresi kaget yang berlebih.

Aku langsung mendorong tubuh orang itu hingga membuatnya terpental menubruk sisi lift yang keras.

"Aww!! Kau GILA?!"

"Bos yang GILA! Apa yang Bos lakukan?"

Benar. Dia Bos Taeyong!

Bos bergerak dari posisinya dan berjalan mendekatiku.

"Apa yang aku lakukan? Bukankah seharusnya aku bertanya, apa yang kau lakukan?"

"Kau menciumku??"





Aku membisu dan langsung munutup bibirku.

Apa aku melakukannya??





















TIDAAAAKKKKK!!

Tidak!

Tidak!

Tidak!












Ini semua salah Bos!











"Kau genit juga ternyata. Kau modus kan? Bilang saja!"










Wah! Apa yang barusan dia ucap?













Dengan kesal, aku mengambil selembar kertas tak penting yang aku bawa. Meremasnya menjadi bulatan kasar yang besar. Lalu menyumpalkannya ke dalam mulut Bos!






Hawp..!!!
















Mata Bos membesar. Menyiratkan kemarahan.

Gawat! Dia akan mengamuk!





Ting!











Pintu lift terbuka. Aku sudah sampai di lantai tiga. Buru-buru aku keluar dan segera menghindari Bos yang mulai berapi-api.












"KIM SOHYUNNN!"







Samar-samar aku mendengar umpatan Bos di belakang. Aku abaikan dan pergi begitu saja.

Setidaknya aku lolos kali ini.


Fyuh...



















Tunggu saja besok setelah acara seminar tiba! Kau akan aku balas Sohyun!






Bisik Taeyong di dalam hati.

































To be Continued.







❤❤

How? Wkwk..

I don't have any questions. Hope you like it😊☺





Next (?)




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro