⨳ 10/10

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Duh. Geonyeob ada di mana, sih?" [Name] memandang ke luar halte bis. Hujan masih lumayan deras dan air menggenang di mana-mana.

Katanya, tadi Geonyeob akan menyusul karena ada yang ketinggalan di kelas dan entah bagaimana saat [Name] sudah sampai halte, hujan turun lumayan deras.

"Capek." Hanya itu yang dia rasakan. Gadis itu hanya ingin segera pulang dan melepaskan semua perlengkapan sekolahnya, tanpa terkecuali. Juga, rasanya tubuh perempuan itu sudah bisa terbujur kaku di lantai jika dia tak menahannya. Biasalah, remaja jompo.

"Terobos aja, kali ya?" gumam [Name] pada dirinya sendiri, sebab tak ada tanda-tanda bis akan datang sesuai jadwal. Dia sudah hampir keluar dari halte bis. Gadis itu pun menguatkan tekatnya. Sudahlah. Nanti kalau sudah sampai, langsung mandi.

Satu langkah. Dia sudah terkena rintikan hujan. Namun, tiba-tiba saja, atak ada lagi air yang ria rasakan terjatuh di atas kepalanya.

Langsung saja gadis itu mendongak, mendapati payung yang melindunginya dari rintikan hujan. Juga sang pemegang payung-Geonyeob yang sedaritadi ditunggunya.

Dengan mimik cemas, pemuda itu berkata, "Jangan hujan-hujanan, sayang."

Minggu depan terakhir ‹3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro